Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
Tiga hal inilah yang menjadi alasan bahwa saluran transmisi berbeda dari rangkaian-rangkaian listrik pada umumnya, sehingga karakteristik salurasn
transmisi dapat dibedakan atas Lumped Constant dan Distributed Constant.
2.3.1. Lumped Constant
Saluran transmisi juga memiliki besaran atau konstanta seperti induktansi, kapasitansi dan resistansi sebagaimana seperti pada rangkaian listrik pada
umumnya, akan tetapi pada rangkaian listrik konstanta-konstanta yang ada dalam rangkaian bertumpuk di dalam piranti rangkaian itu sendiri, maka
besaran atau konstanta yang demikian disebut dengan lumped constant
2.3.2. Distributed Constant
Idealnya saluran transmisi juga memiliki nilai induktansi, kapasitansi dan resistansi yang bersifat bertumpuk lumped, namun tidak demikian halnya,
karena saluran transmisi memiliki besaran atau konstanta dengan nilai yang terdistribusi di sepanjang saluran dan masing-masing tidak dapat dipisahkan
satu dengan lainnya, maka besaran yang demikian disebut distributed constant, yang artinya nilainya terdistribusi di sepanjang saluran, diameter penghantar,
jarak antar penghantar dan jenis bahan dielektrik yang memisahkan kedua penghantar. Maka ini berarti nilai-nilai konstanta ini akan berubah bila panjang
saluran diubah. Adapun macam-macam distributed constant, antara lain:
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
1. Induktansi Saluran
Sewaktu arus mengalir pada kawat penghantar saluran transmisi, maka di sekeliling penghantar akan timbul garis gaya magnet dalam
arah tertentu seperti gambar 2.6 di bawah ini:
Gambar 2.6 Distributed Inductance
Garis gaya ini mempunyai intentitas dan arah yang bervariasi sesuai dengan variasi dari perubahan besar dan arah arus dalam penghantar.
Energi yang dihasilkan oleh garis gaya magnet yang tersimpan dalam kawat penghantar dapat dipandang merepresentasikan sekumpulan
induktansi di sepanjang saluran dengan satuan µHsatuan panjang.
2. Kapasitansi Saluran
Sewaktu saluran transmisi dihubungkan ke sumber sinyal, maka tegangan di antara kedua penghantar menimbulkan medan listrik, yang
tersimpan di antara kedua penghantar di sepanjang saluran, seperti gambar 2.7 di bawah ini:
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
Distributed Capacitance
Electric field
+
- +
-
Gambar 2.7 Distributed Capacitance
Adapun besar kapasitansi ini dinyatakan dengan satuan pikofarad per satuan panjang pFsatuan panjang.
3. Resistansi Saluran
Lawat penghantar saluran transmisi dengan panjang tertentu memiliki besar tahanan tertentu juga. Hal ini direpresentasikan oleh
besar arus yang semakin lama semakin kecil di ujing saluran, bila saluran ini dihubungkan dengan sumber sinyal. Resistansi ini juga
terdistribusi di sepanjang saluran seperti pada gambar 2.8 dengan satuan Ohm persatuan panjang
Ωsatuan panjang
Distributed Resistance
Gambar 2.8 Distributed Resistance
4. Arus Bocor dan Konduktansi Saluran
Akibat tidak sempurnanya sifat bahan dielektrik yang memisahkan kedua kawat penghantar saluran transmisi, maka timbul arus bocor yang
mengalir di antara kedua penghantar arus yang mengalir kecil sekali,
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
arus ini merepresentasikan sifat konduktivitas dari bahan dielektrik yang seakan-akan seperti suatu resistansi yang terhubung di antara kedua
kawat penghantar seperti pada gambar 2.9 . Hal ini dikenal sebagai konduktansi saluran dengan satuan picomho persatuan panjang
p satuan panjang atau siemen S.
Distributed Conductance Leakage Current
in Transmission Line
Gambar 2.9 Distributed Conductance
2.3.3. Impedansi Karakteristik Saluran