Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
L = induktansi total kedua kawat penghantar saluran sepanjang Henry, C = kapasitansi antar kedua kawat penghantar sepanjang saluran Farad.
2.4.2. Panjang Gelombang
Panjang gelombang didefenisikan sebagai jarak dimana gelombang tersebut bergeser atau ber
jalan sejauh satu siklus identik dengan perubahan sudut 2 . Bila suatu sinyal frekuensi tinggi merambmat pada suatu saluran transmisi,
maka panjang gelombang sinyal tersebut di dalam saluran akan bergantung pada harga konstanta dielektrik k dari bahan isolator tersebut menurut
hubungan:
k f
c =
λ meter …………………………………………….. 2.5
dimana: c = kecepatan rambat gelombang elektromagnetik pada ruang hampa
3 x 108 mdetik, f = frekuensi gelombang tersebut Hz, dan
k = konstanta dielektrik.
2.5 Rangkaian Ekivalen dan Parameter Saluran Transmisi
Agar dapat menentukan atau mencari distribusi tegangan dan arus di sepanjang saluran transmisi, maka terlebih dahulu kita harus dapat menggambarkan sifat-sifat
atau karakteristik listrik saluran transmisi tersebut dalam bentuk suatu model atau rangkaian ekivalennya. Rangkaian ekivalen suatu saluran transmisi akan terdiri dari
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
resistansi R, induktansi L seri, kapasitansi C dan konduktansi G parallel, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.11.
Shunt C dan G
L dan R berurutan
Gambar 2.11 Rangkaiang Ekivalen Saluran Transmisi
Keempat besaran tersebut, terdistribusi secara merata di sepanjang saluran transmisi. Resistansi R, disini dapat dibayanngkan sebagai resistansi dari kawat
penghantar saluran transmisi, dalam satuan ohm per meter Ωm. Arus yang
mengalir pada kawat penghantar akan menimbulkan medan magnet di sepanjang saluran transmisi yang menyebabkan timbulnya tegangan induksi L didt.
Induktansi L ini juga terdistribusi merata di sepanjang saluran transmisi, dengan satuan henry per meter Hm. Kapasitansi C dapat dibayangkan sebagai kapasitansi
yang timbul di antara dua kawat penghantar yang letaknya sejajar satu sama lain sepanjang saluran transmisi. Ketidak sempurnaan bahan isolator dielectric loss
antara kedua kawat penghantar ditandai sebagai konduktansi G yang mempunyai satuan mho per meter atau siemens per metet Sm.
2.6 Persamaan Umum Saluran Transmisi
Bila pada gambar 2.11 di atas, dianggap bahwa arah perambatan gelombang dalam sumbu x, dan bila kita potong suatu elemen kecil dari saluran tersebut,
sepanjang x yang mengandung resistansi R. x ohm, induktansi L. x henry, kapasitansi C. x farad dan konduktansi G. x mho, maka akan diperoleh gambar
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
2.12. Dengan menggunakan Kirchoff Voltage Law KVL dan Kirchoff Current Law KCL, dapat dituliskan:
, ,
, ,
= ∆
+ −
∂ ∂
∆ −
⋅ ∆
⋅ −
t x
x v
t t
x i
x L
t x
i x
R t
x v
………………. 2.6
, ,
, ,
= ∆
+ −
∂ ∆
+ ∂
∆ ⋅
− ∆
+ ⋅
∆ ⋅
− t
x x
i t
t x
x v
x C
t x
x v
x G
t x
i
….. 2.7
v x,t R x
L x
G x C x
v x+ x,t -i x,t
ix+ x,t 1x
x x
ix,t
x v x,t
x
Gambar 2.12 Potongan Elemen Saluran Transmisi Sepanjang
x
Lemuel Artios L. Tobing : Analisis Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip, 2010.
BAB III SALURAN TRANSMISI MIKROSTRIP
3.1. Umum
Sejumlah perbedaan saluran transmisi yang umumnya digunakan untuk microwave integrated circuit MIC seperti yang terdapat pada gambar 3.1.
Masing-masing tipe memiliki keuntungannya masing-masing. Pada gambar 3.1, material bahan ditandai dengan area yang dititik-titikkan dan kondukktor
diindikasikan oleh garis tebal.
Gambar 3.1 Beberapa Tipe dari Printed Transmission Lines untuk MIC