Lingkungan Pengendalian Persediaan Barang Dagangan

Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010. komputer logistik menghitung selisihnya lalu membuat laporan stock opname dan menyerahkannya kepada pimpinan cabang. Pimpinan cabang menandatangani laporan stock opname dan mengambil tindakan untuk mengenakan biaya kepada Kabag logistik apabila ditemukan pengurangan persediaan.

B. Analisis

1. Analisis Unsur-Unsur Pengendalian Intern Persediaan

a. Lingkungan Pengendalian Persediaan Barang Dagangan

Manajemen PT. Sabda Cipta Jaya menganggap bahwa lingkungan pengendalian atas persediaan barang dagangan itu penting. Linkungan pengendalian persediaan barang dagangan pada PT. Sabda Cipta Jaya akan di analisa dan di evaluasi berdasarkan faktor-faktor yang menyusun lingkungan pengendalian dari perusahaan. 1. Falsafah dan Gaya Manajemen Operasi Falsafah manajemen yang diterapkan PT. Sabda Cipta Jaya dalam melaksanakan transaksi penjualan barang dagangan sangat mendukung dalam menciptakan lingkungan pengendalian yang memadai. Hal ini dapat dilihat dengan adanya keseriusan manajemen perusahaan dalam mengutamakan kepuasan perusahaan melalui ”one day service”. Kondisi ini sangat penting karena PT. Sabda Cipta Jaya merupakan perusahaan besar farmasi, sehingga harus menciptakan hubungan bisnis yang baik dengan para langganannya. Gaya operasi manajemen menekankan pentingnya laporan-laporan yang menunjukkan informasi yang benarwajar tentang transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan, baik laporan penjualan, laporan Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010. penerimaan barang, laporan stock opname dan laporan lainnya. Dalam hal ini laporan-laporan tersebut dihasilkan melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan serta sudah didukung oleh bukti-bukti kompeten yang cukup, sehingga tercipta lingkungan pengendalian yang baik. 2. Struktur Organisasi Stuktur organisasi perusahaan ini telah dirancang dan disusun dengan baik, yaitu secara fungsional yang terdiri dari fungsi pemasaran, fungsi keuangan, dan administrasi, dan fungsi logistik. Namun dari hasil pengamatan, penulis menemukan kelemahan-kelemahan dalam pengendalian karena belum mencerminkan adanya pemisahan fungsi operasi, fungsi pencatatan, dan fungsi penyimpanan yang seharusnya, antara lain : • Kasir, yang memegang fungsi penerimaan kas juga berfungsi sebagai pencatatan dan fungsi penyimpanan kas. Selain itu kasir juga berfungsi sebagai pemegang petty cash untuk biaya-biaya kecil yang timbul dalam perusahaan. • Perusahaan belum mempunyai fungsi khusus yang menangani tanggung jawab terhadap seluruh pemrosesan data, yaitu fungsi pengolahan data elektronik PDE. Fungsi PDE dimasukkan dalam fungsi keuangan dan administrasi, tetapi sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi perancang penyusun sistem dan program, fungsi operasi pengolahan data, dan fungsi penyimpan dokumen data sistem informasi. 3. Komite Audit Penulis tidak banyak memperoleh informasi mengenai masalah audit, karena PT. Sabda Cipta Jaya Indah tidak mempunyai dewan komisaris dan Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010. komite audit. Dewan komisaris dan komite audit perusahaan ini berkedudukan di kantor pusat, Jakarta. Namun kantor pusat akan mengirim tim audit untuk mengadakan pemeriksaaan terhadap pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan dengan cara meminta laporan rutin dari pihak manajemen serta mengevaluasinya. Menurut penulis hal ini cukup memadai karena PT. Sabda Cipta Jaya merupakan perpanjangan operasional dari suatu satuan usaha PT. Sabda Cipta Jaya. 4. Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab Penetapan wewenang dan tanggung jawab dalam pengendalian persediaan sudah cukup baik dilakukan oleh manajemen PT. Sabda Cipta Jaya. Kondisi ini dapat dilihat dengan adanya pemisahan fungsi dan pendelegasian wewenang kepada setiap anggota perusahaan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. 5. Metode Pengendalian Manajemen Metode pengendalian manajemen oleh perusahaan dilakukan dengan mengkombinasikan penggunaan rasio perputaran persediaan, pertimbangan manajemen, dan analisa nilai terhadap masing-masing jenis persediaan barang dagangan. Manajemen menetapkan kebijakan ini dengan memperhatikan pertimbangkan atau keputusan manajemen bukan pengalaman masa lalu, serta mengaitkannya dengan kemungkinan perubahan pasar pada masa yang akan datang. Menurut penulis, metode pengendalian manajemen yang dilakukan oleh perusahaan ini sudah cukup mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang baik. Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010. 6. Fungsi Audit Intern Umumnya auditor internal di dalam suatu perusahaan mempunyai fungsi untuk memantau efektivitas kebijaksanaan serta prosedur akuntansi yang berkaitan dengan pengendalian persediaan barang dagangan. Secara teori, keberadaan auditor internal harus independen dalam segala hal dan tanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan. Dalam hal ini PT.. Sabda Cipta Jaya tidak memiliki auditor internal, namun peranan dan fungsi auditor internal telah dirangkap oleh Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi. Selain bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan keuangan dan administrasi perusahaan, Kabag K dan A bertanggung jawab dalam mengawasi setiap transaksi yang terjadi di perusahaan, serta mengawasi dan memeriksa prosedur akuntansi yang dijalankan. Namun pada prakteknya pengendalian ini belum terlaksana secara menyeluruh, khususnya pada bagian- bagian lain, seperti fungsi pemasaran dan fungsi logistik, karena adanya keterbatasan wewenang dari kepala bagian keuangan dan administrasi. Menurut penulis, fungsi auditor internal tidak bisa dirangkap oleh kepala bagian keuangan dan administrasi, karena hal ini tidak sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik. 7. Praktek dan Kebijakan Karyawan Kebijakan dan prosedur staff dan kepegawaian di perusahaan ini telah diterapkan cukup baik, hal ini memegang peranan yang penting bagi jalannya pengawasan karena karyawan merupakan komponen yang penting dalam pelaksanaan pengendalian intern perusahaan. Dalam hal ini perusahaan telah menerapkan kebijakan perekrutan, pelatihan dan memberi penghargaan sesuai dengan tanggung jawab setiap karyawan yang berprestasi. Kondisi seperti ini Tengku Nurmailiza : Analisis Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Sabda Cipta Jaya, 2010. sudah baik untuk membina kualitas karyawan yang jujur, terampil dan memiliki loyalitas terhadap perusahaan. 8. Pengaruh Ekstern Dalam membuat kebijaksanaan atas pengendalian persediaan barang dagangan, PT. Sabda Cipta Jaya juga memperhatikan pengaruh-pengaruh dari pihak eksternal. Pengaruh dari pihak eksternal dapat berupa peraturan permerintah akan obat-obat tertentu yang dilarang beredar, serta adanya pernyataan dari pihak pabrik prinsipal tentang obat tertentu yang dapat dijual dengan resep dokter. Dalam hal ini perusahaan menugaskan supervisor produk SPOK yang ahli dalam bidang obat untuk menganalisa dan memperhatikan pengaruh eksternal tersebut. Menurut penulis tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sudah cukup baik, untuk menjaga kredibilitas perusahaan.

b. Penilaian Resiko