32
3. Bentuk asosiasional, bersumber dari adanya nilai-nilai normatif tertentu,
tujuannya ikatan-ikatan normatif kelompok atau sering disebut dengan media misi.
Jika dilihat dari tiga bentuk komunikasi massa di atas, topik tentang pembahasan sinetron Munjah Cinta yang penulis teliti ini termasuk dalam bentuk
komunikasi massa yang terakhir, karena mengandung nilai-nilai normatif tertentu yaitu unsur Ke-Islaman.
C. Pengertian Sinetron
Istilah sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronika. Elektronika disini tidak mengacu kepada pita kaset yang proses perekamannya berdasarkan
kaidah-kaidah elektronis. Elektronika dalam sinetron itu lebih mengacu pada mediumnya, yaitu televisi atau televisial yang merupakan medium elektronik
selain radio.
23
Adapun pengertian sinetron itu sendiri menurut UU perfilman ayat 1 pasal 1 adalah:
Pengertian sinetron sama dengna pengertian film, yaitu karya cipta seni dan budaya yang merupakan media kom pandang dengan yang dibuat berdasarkan
asas sinemtografi, dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya dengan atau
23
JB. Wahyudi, Tekhnologi Informatika dan Produksi Citra Bergerak, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992, cet. Ke-1, h. 10.
33
tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengna system proyeksi mekanik atau yang lainnya.
24
D. Sinetron Sinetron sebagai media dakwah memiliki dua fungsi, selain sebagai
ntontonan yang tidak membosankan, juga sebagai tuntunan. Sebagai tontonan sinetron dakwah mengandung hiburan, sedangkan sebagai tuntunan, sinetron
dakwah mengandung ajaran-ajaran agama untuk tujuan dakwah islam. Sinetron dapat dijadikan media dakwah karena sinetron merupkan suatu
tontonan yang banyak dinikmati oleh pemirsa. Beberapa faktor yang membuat paket acara sinetron dapat disukai, yaitu :
1. Isi pesan sesuai realita
2. Isi pesannya mengandung cermanan tradisi nilai luhur dari budaya
masyarakat pemirsa 3.
Isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan atas persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
25
Setiap media pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan dari sinetron dakwah sebagai media, diantaranya:
1 Melalui sinetron pesan-pesan dakwah yang disampaikan akan lebih menyrntuh
perasaan pemirsa mad’u secrara kejiwaan dan penghayatan sehinggga mad’u yang menyaksikan akan ikut terlibat.
24
Panitia Tetap Esi, Pedoman Penyelenggaraan Esi, Jakarta: Pantap Esi, 1994, h. 1.
25
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: sebuah Analisa Media Massa Jakarta: Rieneka Cipta. 1996 h. 13
34
2 Sinetron dakwah sebagai sarana hiburan, pesan-pesan yang disampaikan todak
formal, tidak menggurui, mudah dicerna dan tidak menuntut penonton untuk banyak berfikir.
3 Melalui sinetron dakwah, nilai-nilai yang disanpaikan dapat divariasikan
antara bentuk verbal dan visual melalui visualisasikan pesan yang disampaikan tersebut memliliki penetrasi sangat kuat terhadap pendapat.
Sikap, dan perilaku individu, asalkan dikemas secara kreatif, baik dan benar. Dimaksud dikemas dengan baik bila audio visualnya sesuai dengan norma
dan tata nilai yang berlaku, sedangkan benar visulnya direncanakan, diproduksi dan disajikan sesuai dengan fisik media yang digunakan.
Kelemahan dari sinetron diantaranya: 1.
Sinetron tidak memuat ajaran agama secara rinci, ini dikarenakan waktunya yang teramat singkat. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan
hanya bersifat global sehingga tidak memenuhi semua keingintahuan tentang agama secara lengkap.
2. Intensitas dakwah melalui sinetron tidak seintensitas dakwah melalui
mimbar dalam bentuk ceramah, pengajian-pengajian abama atau lewat
media tulisan.
E. Jenis-Jenis Sinetron Sebetulnya, tidak ada jenis tertentu yang tampil utuh dalam sinetron
ditelevisi. Hampir semuanya merupakan pencampuran antara dua jenis yang berbeda. Bahkan tak jarang lebih dari satu.
35
Ada beberapa jenis yang cukup dominan yang dapat dilihat dalam sinetron-sinetron Indonesia.
a. Laga klasik
Pihak broadcast dan para pembuat sinetron menyebutkan, bahwa ynag dimaksud dengan laga klasik adalah untuk sinetron laga dengan setting
jaman kerajaan dahulu jawa, sunda dan lain-lain, misalnya jaka tingkir, saur sepuh, dragon ball.
b. Drama rumah tanggaJenis ini berpola kekerasan dan konflik dalam
rumah tangga. Temanya berkisar perebutan warisan, kekerasan terhadap istri, perselingkuhan, percintaan yang dramatis dan lain
sebagainya. c.
Komedi Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari
oleh penonton. Komedi menyajikan cerita lucu. Semua konflik diarahkan untuk menimbulkan kesan lucu.
d. Religious
Sinetron jenis ini berorentasi pada tema-tema keagamaan dan tidak melulu berpijak pada agama mayoritas saja. Konflik-konflik dalam
plot banyak disisipi pemikiran-pemikiran keagamaan demikian pula dengan tokoh-tokohnya.
e. Drama remaja
Pada saat ini drama remaja adalah jenis sinetron yang sedang nge-trend di televisi Indonesia. Di dominasi tokoh-tokoh remaja dengan segala
36
persoalannya mulai dari percintaan, persahabatan, konflik disekolah, dan lainnya
f. Horor
Jenis ini menampilkan cerita dan pengadegan dengan tujuan menimbulkan rasa takut melalui hal-hal yang menyeramkan, misalnya
sinetron disini ada setan.
F. Unsur-unsur Sinetron