dilakukan dimana saja dan dimana saja selagi melihat adanya kemunkaran di muka bumi ini. Pentingnya nasihat itu diberikan kepada santri agar bisa
membentuk prilaku yang baik dan tidak melenceng dari agama.
2. TABSYIR Kabar Gembira atau Berita Pahala
Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi adalah didalam kegiatan bulan puasa santri ada istilah akrom aktifitas romadhon
santri diwajibkan hatam Al-Qur’an senanyak 3x dalam sebulan dan di beri penghargaan sertifikat. Dalam keadaan hari-hari biasa santri melaksanakan
puasa senin dan kamis, sholat berjamaah, tahajud, solat tasbih, mengaji kelompok. Dalam satu bulan sekali pengurus pondok pesantren bagian
kesehatan mengadakan kerja bakti massal yaitu tiap-tiap asrama membersihkan, halaman, kamar mandi, wc, tempat tidur, bak sampah dan lain-
lain, setelah itu pengurus bagian kesehatan meriksa, melihat dan menyeleksi asrama mana yang terbersih, kemudian mengumumkan asrama mana yang
menang dalam kompetisi kebersihan dan diberikan tropipiala. Pentingnya diadakan kegiatan diatas yaitu: Menguatkan atau
memperkokoh keimanan, memberikan harapan, menumbuhkan semangat untuk beramal, santri mencintai kebersihan.
3. TANDZIR Ungkapan Peringatan Terhadap Manusia Tentang
Adanya Kehidupan Akhirat Dengan Segala Konsekuensinya.
Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi ini adanya stuktur organisasi yaitu pengurus keamanan yang bertugas mengawasi
santri selam 24 jam. Dan apabila ada santri yang melanggar peraturan seperti
tidak sholat jamaah, tidak mengaji, merokok dan lain-lain. Akan diberikan hukuman atau sangsi seperti : menghafal surah-surah penting yasin, waqiah,
tabarok serta berpuasa selama 1 minggu. Hal ini agar santri kapok dengan apa yang ia perbuat, teguran dilakukan dimahkamah ta’dib. Antara pengurus dan
santri serta ustadz yang bersangkutan. Pentingnya hukuman itu diberikan agar santri dapat menjalankan
peraturan sehari-hari dengan baik dan benar.
4. Wasiat
Dalam kontek dakwah adalah ucapan berupa arahan kepada orang lain terhadap sesuatu yang belum dan akan terjadi. Wasiat termasuk dalam dua
kategori yaitu : a.
Wasiat orang yang masih hidup kepada orang yang hidup yaitu berupa ucapan, pelajaran, arahan tentang sesuatu.
b. Wasiat orang meninggal ketika menjelang ajalnya tiba kepada orang
yang masih hidup berupa ucapan atau berupa harta benda atau warisan. Dalam penerapan di Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ini termasuk
dalam kategori nomor satu yaitu : Kyai berpesan kepada santri-santri yang mau lulus dari al-mamater agar selalu menjaga aqidah, dan
akhlak dimana saja ia berada. Perihal wasiat ini Kyai mengucapkan pada saat menjelang hari kelulusan di gedung laboratorium fiqih
gedung serba guna.
Pentingnya wasiat itu diungkapkan oleh Kyai kepada santri agar kelak santri dapat mengemban amanat yang diberikan kepada Pondok Pesantren At-
Taqwa Putra berupa aqidah, akhlak serta silaturrahmi.
5. Kisah Menceritakan atau Mengandung Arti Menelusuri atau
Mengikuti Jejak
Pondok Pesantren At-Taqwa Putra dalam mererapkan kepada santrinya yaitu dengan cara Kyai bercerita tentang pengalamannya menuntut ilmu di
kampung nabi Muhammad SAW yaitu makkatul mukarromah, ketekunannya dalam menuntut ilmu membawa hasil yaitu dapat mendirikan pondok
pesantren yang tadinya belum ada di kampungnya, sekarang menjadi ada dan terkenal di wilayah JABODETABEK serta luar daerah. Kyai juga berpesan
kepada santrinya agar jangan bermalas-malasan di dalam menuntut ilmu. Pentingnya kisah ini diceritakan oleh Kyai kepada santrinya agar santri
dapat mengikuti jejak para guru-gurunya. Dengan mengetahui berhasil tidaknya suatu metode dakwah mauidzoh
hasanah yang diterapkan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi, Penulis menggunakan angket, dan dengan angket inilah penulis dapat mengukur.bahwa
kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah efektif dilihat dari table-tabel yang tertera pada penulisan karya ilmiyah ini. Dilihat dari sudut pandang tabel bahwa
presentase metode dakwah sangat besar sehingga metode dakwah itu efektif.
B. Temuan Dan Analisis
1. Identitas Responden
Dari penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren At-Ataqwa Putra Bekasi yang menjadi responden sebagai berikut:
TABEL 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN FREKUENSI
PERSENTASE Laki-laki
50 orang 50
jumlah 50 orang
100 Dari tabel diatas diketahui bahwa responden semuanya laki-laki. Hal ini
dapat dilihart jumlah semua responden yang berjumlah sebanyak 50 orang, dengan demikian, kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah oleh para santri
putra. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh berdasarakan umur
TABEL 2 Responden Berdasarkan Umur
UMUR FREKUENSI
PERSENTASE 13-17 tahun
50 orang 50
Jumlah 50 orang
100 Dari tabel diatas diketahui bahwa responden dengan umur 13-16,
adalah responden yang banyak mengikuti kegiatan metode dakwah mauidzoh hasanah.
2. Pembahasan Hasil Penelitian