Metode Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN

Menerapkan model yang diinginkan pemakai, tahapan yang dilakukan yaitu: 1. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem menggunakan diagram UML yaitu dengan membuat Activity Diagram dengan jumlah 13 Activity Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.4.1 sampai dengan sub Bab 4.2.1.4.13, Use Case Diagram dengan jummlah 1 Use Case Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.2, Class Diagram dengan jumlah 1 Class Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.6, dan Sequence Diagram dengan jumlah 13 Sequence Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.5. Dalam perancangan dengan UML ini, penulis menggunakan software Visual Paradigm. 2. Perancangan spesifikasi proses yang dibutuhkan, dengan menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan dalam bentuk program. 3. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi.

3. Fase konstruksi

Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke dalam program. Dalam tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman Java dengan menggunakan platform Eclipse Galileo dan Android Emulator.

4. Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi dengan melakukan dua tahapan pengujian, yaitu pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user yaitu pengguna smartphone android yang nantinya akan menggunakan sistem ini. Tahap ini memfokuskan suatu pengujian pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa input akan diproses menjadi output yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik pengujian yang dipakai adalah teknik black box testing yaitu metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja pengetahuan khusus dari kode aplikasi struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Merumuskan masalah wawancara, kuisioner, studi pustaka Pembuatan Kesimpulan dan Saran Pengembangan Sistem Tanggapan User Baik Perbaikan atau Tambahan Kurang Fase perencanaan syarat-syarat Fase perancangan Visual Paradigm Analisa masalah, kebutuhan, tujuan, syarat Usecase Diagram Fase konstruksi J2ME for Android, SQL server Aplikasi Fase pelaksanaan Pengujian mandiri oleh penulis dan user Activity Diagram Sequance Diagram Perancangan Menggunakan UML Perancangan Struktur Data Perancangan Interface Gambar 3.1 Kerangka Berpikir 84

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat

4.1.1 Gambaran Umum Bintaro Jaya

Bintaro Jaya merupakan sebuah kawasan pemukiman yang kian lengkap, terintegrasi, dan mandiri dalan usianya yang menginjak 30 tahun. Bintaro Jaya yang dikembangkan pada tahun 1979 dan tercatat sebagai anggota REI Nomor 1, dikelola oleh PT Jaya Real Property, Tbk. Saat ini, telah dibangun puluhan ribu unit rumah dan dihuni oleh lebih dari 22.000 kk. Membentang luas dari sector 1 yang masih termasuk wilayah selatan Jakarta, hingga Graha Raya, yang masuk dalam wilayah adminitrasi pemerintahan Kabupaten Tangerang. Sebagai sebuah kawasan pemukiman yang sudah sangat dikenal, Bintaro Jaya sebagai tempat tinggal sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti kawasan niaga, perkantoran, sarana olahraga, pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, sarana transportasi, dan lain-lain. Semua ini mejadikan Bintaro Jaya sebagai tempat tinggal pilihan para professional, sehingga tidah berlebihan jika disebut The Professional’s City. Lebih penting lagi, PT Jaya Real Property,Tbk selalu menempatkan konsumen sebagai prioritas utama sesuai dengan visi perusahaan, yaitu menjadi salah satu pengembang dan properti terbaik di Indonesia. Perusahaan juga senantiasa menyajikan pelayanan purna jual, pengolaan air bersih, perawatan, dan pemeliharaan lingkungan. PT Jaya Real Property,Tbk, bukan hanya menyediakan fasilitas sosial dan umum, tapi juga sangat memperhatikan kualitas fisik rumah. Setiap bangunan dirancang sesuai dengan cita rasa seni arsitektur yang memiliki nilai estetika tinggi. Kenyataan ruang, baik hunian maupun lingkungan, senantiasa mengedepankan keserasian, keasrian, keindahan, dan kenyamanan bagi para penghuninya. Sejak dikembangkan tiga dasawarsa lalu PT Jaya Real Property,Tbk, telah mempersembahkan karya-karya sesuai dengan tren desain yang diminati konsumen. Beberapa gaya arsitektur yang pernah dikembangkan, kian menambah khazanah estetika selaras dengan perjalanan panajang kawasan pemukiman ini. Mulai dari desain arsitektur Country, Art Deco, Mediterania, Minimalis Modern, hingga Yankee. Demi kenyamanan dan keamanan para warga, lingkungan hunian pun didesain dengan sistem cluster. Maka muncullah beberapa nama cluster yang menghiasi hunian Bintaro Jaya. Antara lain, Taman Puri Bintaro, Puri Town House, Kebayoran Height, Emerald Residence, Taman Senayan, Graha Taman, Permata Bintaro, Althia Park, dan masih banyak lagi.

1. Akses Mobilitas Warga

Lokasi kawasan pemukiman ini terbilang strategis. Hanya memerlukan jarak tempuh kurang lebih 5 menit dari Pondok Indah. Keberadaan jalan tol Bintaro – Pondok Indah kian memudahkan mobilitas warga. Apalagi, jalan bebas hambatan ini terhubung langsung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road JORR, Jakarta – Cikampek, Jagorawi, dan Cipularang. Rencana jalan tol Jakarta Outer Ring Road II yang bakal melalui kawasan pemukiman ini menambah akses keluar – masuk Bintaro Jaya. Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas seiring dengan pertumbuhan warga yang terus menignkat, PT Jaya Real Property,Tbk telah mempersiapkan jalan arteri baru bernama Boulevard Bintaro Jaya yang akan menghubungkan jalan tol BIntaro – Pondok Indah, Pusat Kawasan Niaga CBD Sektor 7 hingga Graha Bintaro dan rencana tol JORR II. PT Jaya Real Property,Tbk juga telah merancang sistem transportasi makro untuk memudahkan mobilitas warga. Sistem ini akan memadukan moda transportasi bus, kereta api, dan