Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental keuangan dan resiko sistematik terhadap harga saham perusahaan consumer goods yang go public di Bursa Efek Indonesia dapat digambarkan sebagaimana ditunjukkan Gambar 3.1. Dari jumlah variabel terdapat 1 satu variabel terikat, yaitu harga saham perusahaan Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia, dan variabel bebasnya adalah fundamental keuangan dan resiko sistematik, sebagai indikator variabel dari fundamental keuangan yaitu return on investment ROI, return on asset ROA, return on equity ROE, earning pershare EPS, price earning ratio PER, operating profit margin OPM, book value BV, payout ratio POR, debt equity ratio DER, required rate of return RRR. Variabel-variabel tersebut digunakan berdasarkan : 1. Variabel-variabel yang digunakan dari penelian yang direflikasi. Dalam peneliatiannya Gunawan,2003 menggunakan variabel ROA, ROE, BV, payout ratio, DER dan required rate of return sebagai variabel bebasnya. 2. Dari landasasan teoritis, menurut Nainggolan 2004 ada beberapa rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu EPS, DER, PER, ROI dan ROE. Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 3. Indra 2006 pada penelitian terdahulu menggunakan variabel OPM dalam penelitiannya menganalisis faktor-faktor fundamental keuangan yang mempengaruhi resiko saham. Asosiasi variabel independen pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. 1. Pengaruh operating profit terhadap Total Investasi. Meningkatnya ROI akan menunjukkan kinerja yang semakin baik bagi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan assetnya. 2. Pengaruh net income after tax terhadap Total asset. Meningkatnya ROA akan menunjukkan kinerja yang semakin baik karena tingkat kembalian semakin besar Robert Ang,1997. 3. Pengaruh earning after interest and tax terhadap equity. Meningkatnya ROE akan meningkatkan kepercayaan penyandang dana investor dan kreditor dalam menanamkan dananya ke perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan investor maupun kreditor terhadap perusahaan maka harga saham di pasar modal diprediksikan meningkat. 4. Pengaruh earning after tax terhadap number of share. EPS menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagi kepada semua pemegang saham. Informasi ini dapat menarik perhatian dan kepercayaan para investor dan calon investor. 5. Pengaruh price of share terhadap equity. PER menunjukkan besarnya harga setiap satu rupiah earning perusahaan. PER dapat memberikan informasi ukuran harga relatif dari saham perusahaan. Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 6. Pengaruh operating profit terhadap sales. OPM adalah salah satu alat untuk mengukur propitabilitas suatu perusahaan. Dalam memilih investasi saham, investor akan memilih perusahaan yang memiliki OPM yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang memiliki OPM yang lebih rendah. 7. Pengaruh equity terhadap number of share. BV menunjukkan nilai perlembar saham. Informasi ini akan mampu menarik kepercayaan para investor serta mendorong naiknya harga saham. 8. Pengaruh divident terhadap earning pershare. Tingkat payout ratio dapat menarik kepercayaan investor sehingga dapat mendorong naiknya harga saham. 9. Pengaruh total debt terhadap equity. Meningkatnya DER akan mengakibatkan resiko financial semakin tinggi, demikian sebaliknya bahwa menurunnya DER akan menarik kepercayaan investor maupun kreditor yang juga dapat meningkatkan harga saham. 10. Pengaruh required rate of return Informasi required rate of return merupakan informasi yang sangat penting bagi para investor. Semakin tinggi tingkat return akan semakin dapat menarik kepercayaan bagi para investor. Pengukuran resiko sistematik diwakili oleh nilai beta, karena beta saham merupakan indikator pengukuran resiko sistematik yang mencerminkan sensitivitas saham perusahaan terhadap indikator pasar. Indeks beta ditentukan dengan cara Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 membandingkan covariance pasar. Secara sistematik model yang digunakan adalah metode indeks tunggal dengan rumus : i m i i i e R R + + = β α 3.1.1 Keterangan : i R : Tingkat keuntungan saham individual masa depan m R : Tingkat keuntungan indeks pasar i α : Nilai yang menunjukkan nilai pengharapan dari bagian tingkat saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar atau gi adalah resiko tidak sistematik. i β : Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri kalau terjadi perubahan Rm atai i adalah resiko sistematik. i e : Menunjukkan elemen acak dari bagian tingkat keuntungan saham i yang dapat dipengaruhi oleh perubahan pasar eei = 0 Alasan penggunaan model indeks tunggal adalah untuk mengurangi jumlah varabel yang perlu ditaksir karena untuk portofolio model indeks tunggal mempunyai karakteristik yaitu bahwa beta portofolio p merupakan rata-rata tertimbang dari beta saham-saham yang membentuk portofolio tersebut. Pendekatan penilaian harga saham yang digunakan adalah model The Zero- Growth Model model pertumbuhan nol yang mengasumsikan bahwa pertumbuhan dividen pada waktu tak terhingga sama dengan nol, artinya besaran dividen setiap periode adalah sama, yaitu: D = D 1 = D 2 = ..... = D ∞ 3.1.2 Dimana D adalah besaran dividen. Nilai sekarang dari dividen dengan model pertumbuhan nol adalah: Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 V = = + ∑ ∞ =1 1 t t k D k D k D t t 1 1 1 1 = + ∑ ∞ = 3.1.3 Dimana k adalah tingkat diskonto bebas resiko dari arus kas atau dividen. Substitusi nilai saham V dengan harga pasar saham P sekarang, fairly price, maka tingkat diskonto bebas resiko atau internal rate of return adalah: P D k 1 = 3.1.4 Persamaan menjelaskan bahwa semakin tinggi dividen,maka nilai saham akan semakin tinggi, sebaliknya, semakin tinggi tingkat diskonto bebas resiko akan mengakibatkan nilai saham yang semakin rendah. Jika V P, maka kondisi ini disebut underprice dan menjadi signal yang baik untuk membeli saham. Sebaliknya, jika V P maka kondisi ini disebut overprice atan signal untuk menjual saham. Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN Indikator Variabel Independen H Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terfdaftar di Bursa Efek Indonesia ROI = OPTI ROE = EAT E BV = ENS POR = DEPS DER = DE HARGA SAHAM Y RRR RESIKO SISTEMATIK BETA X 2 FUNDAMENTAL KEUANGAN X 1 EPS = EATNS PER = PSE OPM = OPS ROA = NIATTA Jamalul Abidin : Analisis Faktor Fundamental Keuangan Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009

3.2 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Fundamental Keuangan terhadap Resiko Sistematik pada Perusahaan LQ45 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013

0 60 82

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 45 105

Faktor Faktor Yang mempengaruhi Resiko Sistematik Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Consumer Goods Yang Listed Di Bursa Efek Jakarta

0 2 120

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009.

0 3 20

ANALISIS PENGARUH FUNDAMENTAL KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Fundamental Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH FUNDAMENTAL KEUANGAN Analisis Pengaruh Fundamental Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 19

ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIK DAN FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIK DAN FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN KEUANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 11

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100