Pendapatan dengan Pemanfaatan Poskesdes

ke posyandu dikarenakan oleh karena kurangnya motivasi responden mengikuti rangkaian kegiatan posyandu yang secara klasik dikarenakan tingkat aktivitas yang berlebih. Penelitian ini juga sejala dengan hasil penelitian Arwiani 2013 menunjukkan bahwa sikap terhadap fasilitas pelayanan antenatal berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal di Puskesmas. Sikap yang baik berhubungan dengan kepuasan yang didasarkan pada kualitas pelayanan yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan penduduk. Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, pihak penyedia dan pemberi pelayanan harus berupaya untuk mengacu kepada tujuan utama pelayanan, yaitu pencapaiaan kepuasan konsumen dimana kepuasan merupakan espon pelanggan terhadap terpenuhinya kebutuhan dan harapan Azwar, 1997.

5.2. Faktor Pemungkin Pendapatan, Dukungan Keluarga, Jarak dengan Pemanfaatan Poskesdes

Analisis faktor pemungkin pendapatan, dukungan keluarga, jarak terhadap pemanfaatan Poskesdes dilakukan dengan uji tabulasi dan analisis jalur yang diuraikan sebagai berikut:

5.2.1. Pendapatan dengan Pemanfaatan Poskesdes

Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa dari 36 orang yang berpendapatan rendah, sebanyak 33 orang 91,7 memanfaatkan Poskesdes. Hasil penelitian ini menunjukkan semakin rendah tingkat pendapatan seseorang maka akan semakin memanfaatkan Poskesdes. Hal ini disebabkan oleh pelayanan Poskesdes yang Universitas Sumatera Utara terjangkau memungkinkan responden berpendapatan rendah untuk lebih memanfaatkan Poskesdes dibandingkan dengan responden berpendapatan tinggi yang memilih pelayanan pengobatan swasta. Hasil uji analisis diperoleh nilai tertinggi hubungan pendapatan dengan pemanfaatan sebesar -0,270 27, menunjukkan hubungan yang negatif antara pendapatan dengan pemanfaatan. Biasanya semakin tinggi tingkat pendapatan, seseorang mampu membeli pelayanan yang lebih baik daripada memanfaatkan pelayanan yang gratis. Hasil penelitian ini sejalan dengan Pasaribu 2005 menyatakan penghasilan keluarga sosial ekonomi berpengaruh terhadap kelengkapan melakukan pemeriksaan kehamilan dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat pendapatan maka kunjungan semakin teratur, sebaliknya semakin tinggi pendapatan hanya sedikit yang melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap. Penelitian Ulina 2004 menunjukkan variabel pendidikan, pengetahuan, pendapatan dan paritas mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal. Hasil penelitian Wibowo 1992 menyatakan bahwa diasumsikan bahwa ibu hamil yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang relatif lebih baik, mempunyai variasi ketersediaan pelayanan antenatal yang lebih banyak untuk memeriksakan kehamilan yang lebih tinggi. Sebaliknya, ibu dengan keluarga ekonomi rendah memilih pelayanan kesehatan yang terjangkau. Penelitian Arwiani 2013 juga menunjukkan tidak adanya hubungan antara pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan Puskesmas. Hal ini disebabkan Universitas Sumatera Utara pemanfaatan Puskesmas disebabkan oleh permintaan demand sebagai penentu pemanfaatan pelayanan kesehatan.

5.2.2. Dukungan Keluarga dengan Pemanfaatan Poskesdes