C. Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Senjata Api bagi Masyarakat
Sipil
Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Non-Organik TNIPOLRI, dan yang terakhir Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia
No.7 Tahun 2010 tentang Pedoman Perizinan, Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api Standar Militer di Luar Lingkungan Kementrian Pertahanan dan
Tentara Nasional Indonesia. Sedangkan dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan PengendalianSenjata Api Non Organik TNIPolri diterangkan
bahwa senjata api adalahsenjata yang mampu melepaskan keluar satu atau sejumlah proyektil dengan bantuan bahan peledak.
65
Petunjuk pelaksanaan pengawasan dan pengendalian senjata api non organik TNI POLRI
66
a Surat Perintah Tugas dari Pimpinan SatpamPolsus
Senjata Api Satpam Polsus
Syarat untuk mendapatkan ijin penguasaan pinjam pakai dan penggunaan senjata api
b Foto kopi buku Pas senjata api
c Foto kopi Tanda Anggota SatpamPolsus
d Foto Kopi Surat Keterangan Mahir Menggunakan Senjata Api dari Lemdik
Polri e
Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK f
Surat Keterangan Test Psikologi dari Polri g
Pas foto warna dasar merah ukuran 4 X 6 = 2 Lmb, 2 X 3 = 2 lembar
65
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Markas Besar, Surat Keputusan No.Pol: Skep KapolriNo.82II2004 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Senjata
Api Non Organik TNIPolri, Hal 11
66
http:jualshootguns.blogspot.co.id201304prosedur-kepemilikan-senjata-api- sipil.html, diakses pada tanggal 08 Desember 2015
Senjata Api Perorangan Peluru Karet
Syarat Untuk Perijinan Senjata Peluru Karet a
Rekomendasi Kapolda Up. Dir Intelkam b
Surat Keterangan Test Psikologi dari Polri c
Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK d
Fotocopy SIUP Surat Ijin Usaha Perdagangan bagi pengusaha swasta e
Fotocopy Skep Jabatan Bagi Pejabat Pemerintah, Anggota TNIPOLRI f
Fotocopy KTPKTA syarat umum minimal 24 tahun maksimal 65 tahun bagi yang telah melebihi batas usia maksimal khusus untuk perpanjangan
diwajibkan utk melengkapi tes kesehatan dan psikologi dari POLRI, bila tidak memenuhi persyaratan senjata tersebut agar dihibahkan
g Pas photo berwarna dasar merah 2 x 3 = 6 lembar
Senjata Api Perorangan Peluru Gas
Syarat Untuk Perijinan Senjata Peluru Karet a
Rekomendasi Kapolda Sulut Up. Dir Intelkam b
Surat Keterangan Test Psikologi dari Polri c
Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK d
Fotocopy SIUP Surat Ijin Usaha Perdagangan bagi pengusaha swasta e
Fotocopy Skep Jabatan Bagi Pejabat Pemerintah, Anggota TNIPOLRI f
Fotocopy KTPKTA Syarat umum minimal 24 tahun maksimal 65 tahun bagi yg telah melebihi batas usia maksimal khusus untuk perpanjangan
diwajibkan utk melengkapi tes kesehatan dan psikologi dari Polri, bila tidak memenuhi persyaratan senjata tersebut agar dihibahkan
g Pas photo berwarna dasar merah 2 x 3 = 6 lembar
Syarat-Syarat Pemegang Senpi Non Organik TNI Polri Sesuai Perkap Nomor : 13X2006 Tanggal 3 Oktober 2006Tentang Pengawasan Dan Pengendalian
Senjata Api Non Organik TNI Atau POLRI Untuk Kepentingan olahraga
Senjata Api Perbakin
Anggota Perbakin yang dapat Menggunakan Senjata Api dan Amunisi Yaitu : a
Sehat jasmani dan rohani b
Umur minimal 18 tahun maksimal 65 tahun
c Memiliki kemampuan kemahiran dlm menguasai dan menggunakan
senjata api serta mengetahui perundang-undangan senjata api, termasuk juga dalam hal merawat menyimpan dan penggunaannya.
d Olaragawan atau atlet penembak yang telah melebihi usia maksimal,
apabila masih aktif melakukan kegiatan olahraga pada waktu mengajukan permohonan pembaharuan agar melengkapi persyaratan rekom pb.
Perbakinpengda, keterangan kesehatan dan psikologi.
Penghibahan Senjata Api
Untuk Syarat penghibahan senjata api non organik TNI Atau POLRI untuk kepentingan olahraga Sesuai Perkap No. Pol. : 13 X 2006 Tgl 3 Oktober Pasal
14 Huruf A Dan B, pemohon diwajibkan : mengajukan permohonan rekomendasi kepada Kapolda dengan tembusan
Kapolwil Kapolres setempat dengan dilengkapi persyaratan Sebagai berikut: a
Rekomendasi Pengda setempat b
Data lengkap penerimapemberi hibah c
Foto Kopi Buku Pas yang Terdaftar Di Polda setempat d
Data identitas senjata api dan asal usul senjata api yang dihibahkan data identitas senjata api amunisi yang telah dimiliki oleh pemohon
e Foto kopi KTP pemberi penerima hibah
f Foto kopi KTA Perbakin
g Surat Pernyataan Hibah
h Sertifikat Lulus Test Menembak dari Pengda Perbakin setempat
i Surat Keterangan Lulus Test Kesehatan dari Dokter Polri
j Surat Keterangan Lulus Test Psikologi dari Polri
k Surat Keterangan Penggudangan Senpi dari Pengda Setempat
pas poto berwarna dasr merah ukuran 4 x 6 =2 lmb dan ukuran 2 x 3 = 2 lembar.
l Mengajukan Permohonan Ijin Kepada Kapolri Up. Kabaintelkam Polri
tembusan Kapolda setempat dan untuk masing-masing Permohonan, dengan dilengkapi persyaratan meliputi :
1
Rekomendasi Kapolda dan Ketua Pengda setempat 2
Kelengkapan yang sama pada saat mengajukan Permohonan Rekomendasi kepada Kapolda sebagai mana dimaksud huruf A.
Pembaharuan Buku Pas Senjata Api Milik Perbakin
Uuntuk syarat pembaharuan buku pas senjata api non organik TNI atau POLRI untuk kepentingan olahraga sesuai Perkap No. Pol. : 13 X 2006 Tgl 3 Oktober
Pasal 15 Huruf A Dan B, Pemohon Diwajibkan : Mengajukan Permohonan Rekomendasi kepada Kapolda dgn tembusan Kapolwil
Kapolres setempat dengan dilengakpi persyaratan sebagai berikut: a
Rekomendasi Pengda Perbakin setempat b
Foto kopi Buku Pas Senjata Api c
Tanda Bukti Penitipan Senjata Api dari Pengda Perbakin setempat d
Surat Keterangan Catatan Kepolisian e
Foto Kopi KTA Perbakin f
Foto KTP Pemohon g
Mengajukan Permohonan Ijin kepada Kapolri Up. Kabaintelkam Polri Tembusan Kapolda setempat dan untuk masing-masing permohonan
dengan dilengkapi persyaratan meliputi : 1
Rekomendasi Kapolda dan Ketua Pengda Perbakin setempat 2
Buku Pas Asli Kepemilikan Senjata Api 3
Kelengkapan yg sama pd saat mengajukan Permohonan Rekomendasi kepada Kapolda sebagaimana dimaksud pada huruf A
Pemindahan Mutasi Senjata Api Milik Perbakin
Untuk syarat pemindahan mutasi senjata api dan amunisi non organik TNI Atau POLRI untuk kepentingan olahraga sesuai Perkap No. Pol. : 13 X 2006 Tgl 3
Oktober Pasal 17huruf A Dan B, pemohon diwajibkan : Mengajukan Permohonan Rekomendasi kepada Kapolda dgn tembusan Kapolwil
Kapolres setempat dengan dilengakpi persyaratan sebagai berikut: a
Foto Kopi Buku Pas b
Tanda bukti penyerahan penitipan dari Polda setempat c
Peryataan alasan pindah identitas pemohon d
Asal usul senjata api dan latar belakang pemilikan senjata api Mengajukan Permohonan ijin kepada Kapolri Up. Kabaintelkam Polri
tembusan Kapolda setempat dan untuk masing-masing permohonan dengan dilengkapi persyaratan meliputi :
1
Rekomendasi Kapolda dan Ketua Pengda Perbakin setempat 2
Kelengkapan yang sama pada saat mengajukan permohonan rekomendasi kepada Kapolda sebagaimana dimaksud pada huruf A.
Penggudangan Senjata Api Milik Perbakin
Sesuai Perkap No. Pol. : 13 X 2006 Tgl 3 Okt 2006 Pasal 19 Ayat 1 , 2 3 : a
Penggudangan Senjata api dan amunisi yg sudah memperoleh ijin wajib disimpan di gudang masing-masing Pengda
b Penggudangan senjata api yang belum memperoleh ijin kepemilikan dan
amunisi yg belum didistribusikan disimpan digudang senjata api Mabes Polri
c Penggudangan senjata api dan amunisi sebagaimana dimaksud pada ayat i
dilakukan pengecekan secara berkala setiap 3 bulan sekali oleh Polda setempat
Pengawasan dan pengendalian terhadap senjata api dilakukan dengan cara mengisi formulir laporan. Pada setiap tindakan yang dilakukan oleh anggota polisi
harus dilaporkan kepada atasan secara langsung.Hal inidilakukan supaya ketika terjadi suatu penuntutan baik dalam kasusperdata maupun pidana.Pihak kepolisian
dapat membela anggotanyadalam melaksanakan tugas yang sedang diembannya.Laporan tersebut bertujuan
melindungi dan memberikan bantuanhukum selain itu sebagai pertanggungjawaban bagi anggota
polisi.Laporan yang dimaksudkan tersebut berisi:
67
1. Tanggal dan tempat kejadian
2. Uraian singkat peristiwa tindakan pelaku kejahatan atau
tersangka,sehingga memerlukan tindakan kepolisian; 3.
Alasanpertimbangan penggunaan kakuatan; 4.
Evaluasi hasil penggunaan kekuatan; 5.
Akibat dan permasalahan yang ditimbulkan oleh penggunaan kekuatan tersebut.
67
Pasal 14 Peraturan Kapolri Nomor.1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan DalamTindakan Kepolisian.
Pada pengawasan dan pengendalian pada pasal diatas tidak hanyapada penggunaan senjata api namun juga berkenaan dengan tindakankekerasan yang
lain. Seperti pengamanan pada keramaian masal bahkantindakan masa yang anarki.Kepolisian juga memiliki protap dalampenanganan tindakan masa yang
anarki.Anarki merupakan bentuk pelanggaran hukum yang membahayakankeamanan dan mengganggu ketertiban umum masyarakat
sehingga perludilakukan penindakan secara tepat, dan tegas dengan tetapmengedepankan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia HAM serta
sesuaiketentuan perundang undangan yang berlaku. Pengendalian, ialah proses yang didasarkan pada laporan pencatatan
danperkiraan kebutuhan, untuk memberikan izin senjata api dan amunisi yangmaksimum dan seimbang berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi
keamanansetempat. Pengendalian dengan mengggunakan senjata api atau alatlain untuk
menghentikan tindakan atau perilaku anarkiyang dapat menyebabkan luka parah atau kematiananggota polri atau anggota masyarakat ataukerusakandanatau
kerugian harta benda didahuluidengan tembakan peringatan kearah yang tidakmembahayakan, yaitu:
68
a Apabila pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatanmaka dilakukan
tembakan terarah kepada sasaran yangtidak mematikan;
68
Protap Kapolri Nomor: Protap 1 X 2010 Tentang Penaggulangan Anarki.
b Apabila personel dalam ikatan satuan tidak mampumenangani pelaku
anarki segera meminta bantuankekuatan dan perkuatan secara berjenjang; dan
c Apabila dalam tindakan melumpuhkan yang dilakukan olehpetugas terjadi
korban luka petugas, pelaku danataumasyarakat, segera dilakukan pertolongan sesuai prosedurpertolongan dengan menggunakan sarana yang
tersedia.
Setiap tindakan yang diambil dalam tugas tersebut, Kasatwil,Kasatfung danatau pimpinan satuan lapangan bertanggung jawab terhadapseluruh tindakan
kepolisian yang dilakukan anggotanya.Kembali pada pelaporan, dalam hal ini pemerintah dan badan-badanpenegak hukum akan menetapkan prosedur pelaporan
dan tinjauan yangefektif bagi semua kejadian yang disebutkan dalam prinsip- prinsip Pemerintah dan badan penegak hukum akan memastikan bahwa
suatuproses tinjauan efektif tersedia dan badan berwenang administratif danpenuntutan yang mandiri ada dalam kedudukan untuk melaksanakanyuridiksi
dalam keadaan-keadaan yang tepat. Dalam kasus-kasus kematiandan luka parah atau akibat-akibat genting lainnya, laporan terperinci akandikirim segera kepada
pejabat yang bertanggungjawab atas tinjauanadministratif dan pengendalian peradilan.
Orang-orang yang terkena dampak penggunaan kekerasan dan senjataapi atau perwakilan hukum mereka akan mendapat peluang untuk memasukisuatu
proses mandiri, termasuk proses peradilan. Dalam hal kematian orangsemacam
itu, ketentuan ini akan berlaku bagi tanggungan mereka.Pemerintah-pemerintah dan badan-badan penegak hukum akanmemastikan bahwa pejabat atasan akan
bertanggungjawab, kalau merekatahu, atau seharusnya tahu, bahwa aparatur penegak hukum di bawahkomandonya tengah melakukan, atau telah melakukan,
penggunaankekerasan dan senjata api secara tidak sah, dan mereka tidak mengambilseluruh tindakan yang berada dalam kekuasaannya untuk
mencegah,menindas atau melaporkan penggunaan tersebut. Pemerintah-pemerintah dan badan-badan penegak hukum akanmemastikan
bahwa tidak ada sanksi pidana dan disiplin dikenakan padaaparatur penegak hukum yang sesuai dengan Kode Etik Aparatur PenegakHukum dan prinsip-
prinsip dasar ini, menolak menjalankan suatu perintahuntuk menggunakan kekerasan dan senjata api, atau yang melaporkanpenggunaan hal-hal tersebut oleh
para petugas lainnya. Kepatuhan kepada perintah atasan bukan merupakan pembelaan
kalaupejabat penegak hukum tahu bahwa suatu perintah untuk menggunakankekerasan dan senjata api mengakibatkan kematian atau terluka
parahnyaseseorang nyata-nyata tidak sah dan mempunyai kesempatan yang cukupuntuk meNomorlak mengikuti perintah tersebut. Bagaimana pun
juga,tanggung jawab juga terletak pada atasan yang memberi perintah tidak sah tersebut.
69
69
http:brimobsultra.blogspot.com200905prinsip-penggunaan-pengawasan- pengendalian-kekerasan-dan-senpi.html., diakses pada tanggal 10 Desember 2015
BAB IV AKIBAT HUKUM YANG TIMBUL DARI KEPEMILIKAN SENJATA API