Pengertian Kepemilikan Senjata Api Pengertian Masyarakat Sipil

1. Bagian-bagian dari senjata api meriam-meriam dan vylamen werpers penyembur api termasuk bagiannya 2. Senjata-senjata tekanan udara dan tekanan per dengan tanpa mengindahkan kalibernya 3. Slachtpistolen pistol penyembelipemotong 4. Sein pistolen pistol isyarat 5. Senjata api imitasi seperti alarm pistolen pistol tanda bahaya, start revolvers revolver perlombaan, shijndood pistolen pistol suar, schijndood revolvers revolver suar dan benda-benda lainnya yang sejenis itu, yang dapat dipergunakan untuk mengancam atau menakuti, begitu pula bagian-bagiannya Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian senjata api itu adalah alat yang dipakai berkelahi atau berperang dan menggunakan mesiu.

2. Pengertian Kepemilikan Senjata Api

Pengertian Kepemilikan Secara bahasa, milik atau kepemilikan adalah penguasaan dan kewenangan seseorang pada suatu harta, sehingga ia dapat mentasarufkan hartanya dalam bentuk apapun selama dalam batasan agama. Kepemilikan adalah kekuasaaan yang didukung secara sosial untuk memegang control terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Menurut pengertian diatas, kepemilikan berasal dari kata milik yang berarti penguasaan atau kekuasaaan seseorang terhadap hal yang dimiliki atau dikuasai. Kepemilikan senjata api selain untuk melaksanakan tugas pokok pengamananbagi Anggota TNI dan POLRI, bagi kalangan sipil senjata api diperuntukkanuntuk membela diri. Di atas kita telah membahasa tentang syarat dan ketentuanserta prosedur pengurusan izin kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil.Namun, perlu kita ketahui, selain peredaran senjata api legal, ternyata peredaransenjata api illegal juga semakin meresahkan masyarakat. Bahkan kecamanan darimasyarakat terkait penyalahgunaan senjata api semakin meningkat setiap hari. 26 Masyarakat sipil, menurut Mary Kaldor

3. Pengertian Masyarakat Sipil

27 dalam artikelnya The Idea of Global Civil Society, merupakan suatu konsep yang modern.Walaupun ide-ide penyokongnya dapat ditelusuri kembali dari zaman Aristoteles.Kaldor 28 26 Togi Marhara Sihite, “Kesalahan Prosedur Pemakaian Senjata Api Yang Mengakibatkan Matinya Orang Oleh Aparat Polri Studi Kasus No. 2.090Pid.B2011PN Medan Medan:Univsersitas Sumatera Utara, 2013, Hal 35 27 Mary Kaldor, 2003. “The Idea of Global Civil Society” dalam International Affairs: Royal Institute of International Affairs 1944-. Blackwell Publishing pp. 583-593. 28 Ibid menyatakan bahwa masyarakat sipil masih merupakan bagian dari konsep negara.Lebih spesifiknya lagi, masyarakat sipil adalah suatu tipe negara yang dikarakteristikkan oleh sebuah kontrak sosial.Masyarakat sipil diatur oleh hukum yang berdasarkan prinsip kesamarataan.Prinsip kesamarataan tersebut berarti seluruh anggota masyarakat adalah subyek hukum. Dengan kata lain, kontrak sosial telah disetujui oleh seluruh anggota masyarakat. Namunpendapat Thomas Charotersmengenaimasyarakatsipil.Charotersdengantelitimengungkapkanbahwam asyarakatsipilmerupakanmasyarakat di luarpemerintahdanpengusaha.PendapatCharoterstersebutdilengkapidengandefinisi dariCivil Society International CSI 29 CSI menambahkanbatasan “keluarga” dalammendefinisikanmasyarakatsipil.Sehinggapenyempurnaankonteksnyamenjadi masyarakat di luarpemerintah, bisnis, dankeluarga.Keanggotaandalammasyarakatsipildapatdilihatberdasarkanfungsiterse but, sepertiapakahaktivitasatauperanannya, daripadabentukorganisasionalnya. yang melihatmasyarakatsipilsebagaisektor ketiga di sampingpemerintahdanbisnis.Dalamkontekstersebut, sektor ketigaberarti “institusiperantara”, sepertiasosiasiprofesional, kelompokreligi, persatuanburuh, organisasiadvokasiwarga, danperkumpulanlainnya yang menyuarakandanmemperkayapartisipasi publik dalamdemokrasi. 30 Ketikapartisipasimasyarakatsemakintinggidalammembentukinstitusidanke bijakan “active citizen”, dalam era Karenatidaksemuadi dalammasyarakatsipilmemilikibentukorganisasional.Hampirseluruhnyalebihmemf okuskanpadasatuataubeberapaperangkataktivitas, sepertimempromosikantoleransidanmempengaruhikebijakanpublik. 29 Civil Society International. 2003. “What is Civil Society?”[online] dalam http:www.civilsoc.orgwhatisCS.htm, diakses pada tanggal 17 Nopember 2015 30 Anon. n.d. “CIVICUS Civil Society Index: Summary of Conceptual Framework and Research Methodology” [online] dalam https:civicus.org, diakses pada tanggal 17 Nopember 2015 globalisasiinimunculwacanaperluasandarikonsepmasyarakatsipil.Masyarakatsipil global merupakanlingkaransupranasionalataspartisipasipolitikdansosial.Menurut David Kortendankawan-kawan 31 , dalamsudutpandangmasyarakatsipil, duniamerupakansuatutempatberisikankesempatan-kesempatankreatif yang dapatdisadarimelaluikerjasamadankesamarataan.Kerjasamadankesamarataan yang dimaksudtermasuksharing of power danpengendaliansumberdaya.Konsentrasidansentralisasikekuataandankekayaanad alahhalpentingdalammengorganisirprinsipglobalisasi. 32

F. Metode Penelitian