BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka konsep
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel pada penelitian ini antara lain :
Penderita abses leher dalam a.
Definisi operasional : pasien yang didiagnosis menderita abses leher dalam departemen THT-KL di RSUP Haji Adam Malik Medan pada
tahun 2012-2014 dan tercatat di rekam medis b.
Cara ukur : observasi c.
Alat ukur : rekam medis d.
Hasil pengukuran : Abses leher dalam dan bukan abses leher dalam e.
Skala pengukuran : nominal
Usia a.
Definisi operasional : umur penderita abses leher dalamyang tercatat di rekam medis
b. Cara ukur : observasi
Usia Jenis kelamin
Keluhan utama Keluhan tambahan
Jenis abses leher dalam Riwayat penyakit
Abses Leher Dalam
Universitas Sumatera Utara
c. Alat ukur : rekam medis
d. Hasil pengukuran dikelompokkan sebagai berikut :
0-20 Tahun : anak-anak 21-40Tahun : dewasa muda
40Tahun : tua
a. Skala pengukuran : Nominal
Jenis kelamin
a. Definisi operasional : jenis kelamin penderita abses leher dalam yang
tercatat di rekam medis b.
Cara ukur : observasi c.
Alat ukur : rekam medis d.
Hasil pengukuran : laki-laki dan perempuan e.
Skala pengukuran : nominal
Keluhan utama a.
Definisi operasional : keluhan yang dirasakan pasien sehingga menyebabkan pasien datang ke rumah sakit yang tercatat pada rekam
medis dengan diagnosa abses leher dalam. b.
Cara ukur : observasi c.
Alat ukur : rekam medis d.
Hasil pengukuran dikelompokkan sebagai berikut : 1
Nyeri 2
Bengkak 3
Trismus 4
Disfagia sulit menelan 5
Demam 6
Mulut berbau 7
Odinofagia nyeri menelan 8
Hipersalivasi 9
Suara gumam hot potato voice 10
Sesak nafas e.
Skala pengukuran : nominal
Universitas Sumatera Utara
Keluhan tambahan
a. Definisi operasional : keluhan yang menyertai keluhan utama pasien
abses leher dalam yang tercatat pada rekam medis dengan diagnosa abses leher dalam
b. Cara ukur : observasi
c. Alat ukur : rekam medis
d. Hasil pengukuran dikelompokkan sebagai berikut:
1 Nyeri
2 Bengkak
3 Trismus
4 Disfagia sulit menelan
5 Demam
6 Mulut berbau
7 Odinofagia nyeri menelan
8 Hipersalivasi
9 Suara gumam hot potato voice
10 Sesak nafas
e. Skala pengukuran : nominal
Jenis jenis abses leher dalam a.
Definisi operasional : jenis atau tipe dari abses leher dalam berdasarkan letak abses dan tercatat pada rekam medis
b. Cara ukur : observasi
c. Alat ukur : rekam medis
d. Hasil pengukuran dikelompokkan sebagai berikut:
1 Abses retrofaring
2 Abses parafaring
3 Abses submandibula
4 Abses angina ludwig
5 Abses peritonsilar
e. Skala pengukuran : nominal
Universitas Sumatera Utara
Riwayat penyakit a.
Definisi operasional : penyakit terdahulu yang pernah dialami oleh pasien sebelum terjadinya abses leher dalam dan tercatat pada rekam
medis b.
Cara ukur : observasi c.
Alat ukur : rekam medis d.
Hasil pengukuran: persentase e.
Skala pengukuran : nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian