Media Massa Media Massa Dan Politik

berita politik di media massa. Pengetahuan politik yang dimaksud yakni menyangkut: politik, demokrasi, pemilu maupun partai politik yang ikut berkompetisi dalam pemilu.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan, maupun masyarakat diantaranya; 1. Bagi Peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan khususnya dalam penelitian, sehingga mampu mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. 2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diantaranya mengenai berbagai aspek dari pengaruh media massa dan pengetahuan politik 3. Bagi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendidikan politik. Serta diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran secara konseptual, khususnya yang berorientasi kepada peningkatan mutu pendidikan politik masyarakat.

1.5. Kerangka Teori

1.5.1. Media Massa

Dalam sebuah penelitian, teori-teori merupakan alat atau ‘tool’ untuk menjelaskan fenomena yang akan diteliti. Teori-teori yang digunakan harus mampu untuk menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam sebuah peristiwa Universitas Sumatera Utara dalam hal ini adalah peristiwa politik. Menurut Miriam Budiardjo teori adalah bahasan dan renungan atas; tujuan kegiatan, cara-cara mencapai tujuan, kemungkinan-kemungkinan atau prediksi, dan kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan 7 Marshal McLuhan salah seorang ilmuwan yang mendalami media pernah mengatakan “the medium is the message” alat yang kita pakai untuk menyampaikan pesan . 8 Mengacu pada etimologis pada istilah media massa “mass medium” diartikan sebagai beberapa sarana means, perantara agency atau alat-alat instrument yang mengkomunikasikan ide-ide, sikap, kesan atau images, harapan kepada sejumlah besar masyarakat luas. Dengan demikian bentuk- bentuk media meliputi bukan hanya bentuk- bentuk cetakan dan elektronik yang umumnya diklasifikasikan sebagai media massa; Koran, radio, televise, film dan buku, tetapi juga meliputi bentuk- bentuk lain secara luas seperti komik, drama, graffiti, poster dan pakaian . Secara etimologis, istilah media berasal dari bahasa Yunani mediare yang berarti pengantar, sarana penghubung atau alat yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu. 9 7 Miriam Budiardjo, 1998. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka, hal:30 8 Jacob Oetama pengantar Asa Briggs dan Peter Burke, 2006. Sejarah Sosial Media Dari Gutenberg Sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hal:xi 9 Henny S Widyaningsih, 2004. Konsep Media Massa, Jakarta: Pusat Penerbit Universitas Terbuka, hal:32 . Universitas Sumatera Utara Secara teori media massa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan. Menurut Innis, teori dampak sosial komunikasi massa terdiri dari dua bagian yakni lisan dan tertulis 10

1.5.2. Media Massa Dan Politik

. Media massa menjadi penting karena memang memiliki kekuatan. Bukan sekedar mampu menyampaikan pesan kepada khalayak tetapi lebih karena media menjalankan fungsi mendidik, mempengaruhi, menginformasikan dan menghibur. Dengan fungsi demikian maka media massa memiliki potensi untuk membangkitkan kesadaran, mengubah sikap, pendapat atau persepsi masyarakat tertahadap suatu hal. Persepsi masyarakat karena pengaruh pemberitaan media massa, bisa berubah menjadi positif maupun negatif tergantung bagaimana pikiran yang terbentuk dibenak masyarakat setelah mendapat informasi mengenai hal tertentu. Diskusi mengenai hubungan antara media dengan politik kekuasaan selama ini cenderung menempatkan posisi media hanya sebatas alat kekuasaan dari rezim. Pandangan seperti ini berpijak pada beberapa analisis yang menempatkan fungsi ideologi media sebagai alat merekayasa kesepakatan tatanan sosial-politik Herman dan Chomsky, 1989. Dalam istilah lain, media adalah bagian dari ideologi aparatur negara Althausser, 1971 dan berfungsi untuk memelihara hegemoni kekuasaam Tuchman, 1974 dalam Ishadi 11 10 Dan Nimmo, Op,Cit, hal: 169 11 Ishadi SK, 2014. Media dan Kekuasaan, Televisi Di Hari -Hari Terakhir Presiden Soeharto, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, hal:29 . Universitas Sumatera Utara Menempatkan media hanya sebagai alat kekuasaan berarti menganggap medan media adalah medan yang statis. Padahal di dalamnya terdapat interaksi kompleks antara para agen, khususnya para jurnalis media, pemilik modal, dan bahkan pihak keamanan sebagai representasi langsung negara. Media digerakkan secara dinamis, khususnya oleh para pekerja di bidang tersebut. Ada tiga peran yang dimainkan oleh media dalam hubungannya dengan kekuasaan, yakni media sebagai alat politik political tool, pendukung kritis critical supporter, dan pembangkang spoiler dari rezim 12 Sejalan dengan pemikiran Louis Althusser, yang pernah menulis bahwa media dalam hubungannya dengan politik kekuasaan menempati posisi strategis, terutama karena media memiliki kemampuan sebagai sarana legitimasi. Media massa sebagaimana lembaga- lembaga pendidikan, agama, seni dan kebudayaan, merupakan bagian dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis untuk mempengaruhi masyarakat atas rezim yang berkuasa ideological states apparatus. Namun bagi Antonio Gramsci media merupakan arena pergulatan antar ideology yang saling berkompetisi . 13 Gramsci melihat media sebagai ruang di mana berbagai ideology dan kepentingan direpresentasikan. Dengan demikian, di satu sisi media bisa menjadi sarana penyebaran ideology penguasa, alat legitimasi dan kontrol atas wacana . 12 Ishadi, ibid, hal: 30 13 Alex Sobur, 2002. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal: 30 Universitas Sumatera Utara serta sebagai alat untuk menyebarkan propaganda atas eksistensi dirinya. Dan di sisi lain media bisa menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan. Media bisa menjadi alat untuk membangun kultur dan ideology dominan bagi kepentingan kelas dominan, sekaligus juga bisa menjadi instrument bagi kaum tertindas untuk membangun kultur tandingan. Media massa merupakan sebagai suatu alat untuk menyampaikan informasi, penilaian atau gambaran umum tentang banyak hal, ia mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik, antara lain karena media juga dapat berkembang menjadi kelompok penekan atas suatu ide atau gagasan, dan bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia representasikan untuk diletakkan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris 14 Di dalam masyarakat modern manapun, media memainkan peranan penting untuk perkembangan politik masyarakatnya. Media penyiaran, surat kabar, film, media cetak seperti pamphlet dan bentuk komunikasi lain . Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebenarnya media berada pada posisi yang mendua, dalam pengertian bahwa ia dapat memberikan pengaruh – pengaruh positif maupun negatif. Tentu saja, atribut – atribut yang sangat relative, bergantung pada dimensi kepentingan yang diwakili. 14 Alex Sobur, ibid, hal: 31. Universitas Sumatera Utara menciptakan kerangka berfikir yang sama bagi semua warga masyarakat. Media meneruskan pengetahuan serta nilai – nilai dari generasi terdahulu 15 1. kebutuhan kognitif . Beberapa pakar komunikasi seperti Katz, Gurevitch dan Hass Wiryanto, 2000:66 mengidentifikasi lima kelompok kebutuhan dalam hal penggunaan media, yaitu; 2. kebutuhan afektif 3. kebutuhan integrative 4. kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman dan dunia luar 5. kebutuhan untuk melepaskan ketegangan Dapat dilihat bahwa khalayak mengkonsumsi media massa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, dapat juga dimaksudkan bahwa ketika seseorang memutuskan untuk mengkonsumsi media massa baik cetak maupun elektronik, tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang dicapainya, yakni berupa kebutuhan- kebutuhan yang disebutkan diatas. Media massa memiliki kekuatan yang sangat signifikan dalam komunikasi politik untuk mempengaruhi khalayak. Terlebih lagi media massa presitisius cukup familiar yang biasanya menjadi rujukan publik dalam berperilaku politik karena isi media prestisius dipercaya oleh khalayak. Bahwa media apapun 15 Alex Sobur, ibid, hal: 31. Universitas Sumatera Utara kategorinya berfungsi sebagai alat pelipatganda pesan multiflier of messages yang berkaitan dengan saluran lainnya 16 Berberapa jenis fungsi media . Alhasil pencitraan atau gambaran yang diberikan oleh media mengenai kekuatan-kekuatan politik yang akan memberi dampak yang signifikan serta menyebar dan menjangkau khalayak yang sangat banyak 17 1. Penyebaranteori persuasi dan informasi. Media massa mendifusikan informasi dan mempersuasi. Dalam teori informasi, komunikasi massa terdiri dari serangkaian sistem yang menyampaikan informasi dengan cara bersambung dan berurutan. menurut Marshall Mc Luhan: 2. Teori permainan. Politik dari titik pandang publik dilihat sebagai permainan. Ilmuan Politik Murray Edelman, dalam membedakan informasi mengemukakan bahwa akibat komunikasi politik massa terutama permainan, informasi politik semantik. 3. Teori parasosial. Komunikasi berfungsi memenuhi kebutuhan manusia akan interaksi sosial. Hal ini tercapai jika media massa memberi peluang bagi hubungan parasosial 18 Berdasarkan kemungkinan yang dapat diperankan tersebut, media merupakan sebuah kekuatan besar yang sangat diperhitungkan. Dalam kehidupan . 16 Ibnu Hamad, 2004. Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, Jakarta: Granit, hal: 30 17 Dan Nimmo, Op,Cit, hal:172 18 Dan Nimmo, ibid Universitas Sumatera Utara social, ekonomi, dan politik, media sering ditempatkan sebagai salah satu variable yang determinan. Bahkan media dalam posisinya sebagai suatu institusi informasi dapat pula dipandang sebagai factor yang menentukan dalam proses perubahan social budaya dan politik. Oleh karena itu dalam konteks media sebagai institusi informasi, Karl Deutch menyebutkan sebagai “urat nadi pemerintah” the nerves of government. Hanya mereka yang mempunyai akses kepada informasi yang akan menguasai percaturan kekuasaan. Atau paling tidak urat nadi pemerintah itu berada pada jarring- jarring informasi 19

1.5.3. Pengetahuan Politik

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa FISIP USU Terhadap Video Parodi Vicky Prasetyo dan Zaskia Ghotic Karya Eka Gustiwana di Youtube

4 62 66

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Pengaruh Media Massa Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa (Analisis Korelasi tentang Pengaruh Berita-Berita Politik dalam Harian KOMPAS Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sumatera Utara)

49 267 103

Media Dan Politik (Analisis Korelasi Pengaruh Berita Politik Dalam Harian Tribun-Medan Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa FISIP USU)

0 0 9

Media Dan Politik (Analisis Korelasi Pengaruh Berita Politik Dalam Harian Tribun-Medan Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa FISIP USU)

0 0 36

Media Dan Politik (Analisis Korelasi Pengaruh Berita Politik Dalam Harian Tribun-Medan Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa FISIP USU)

0 0 24

Media Dan Politik (Analisis Korelasi Pengaruh Berita Politik Dalam Harian Tribun-Medan Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa FISIP USU)

0 0 2

HUBUNGAN MEDIA METRO TV TERHADAP PENDIDIKAN POLITIK MAHASISWA FISIP USU

0 2 13

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN - PENGARUH MEDIA CETAK TERHADAP PENGETAHUAN POLITIK MAHASISWA (ANALISIS PENGARUH INTENSITAS MEMBACA BERITA-BERITA POLITIK DI HARIAN RAKYAT BENGKULU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN POLITIK MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL POL

0 2 57