Jika signifikansi 0,05 maka Ho diterima Jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak
Pengujian hipotesis diawali dengan membuat rangking dari nilai jawaban responden pada kuesioner yang telah diberi skor untuk setiap pertanyaan.
Berdasarkan perhitungan rumus, maka diperoleh hasil koefisien korelasi data dari analisis dan diperoleh signifikansi sebesar 0,205. Jadi Ho diterima, yang
artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh berita politik yang ada pada media massa Tribun terhadap pengetahuan politik mahasiswa
FISIPOL Universitas Sumatera Utara. Dapat dijelaskan bahwa pengaruh berita politik Harian Tribun terhadap pengetahuan politik cukup tinggi namun secara
signifikansi mayoritas responden tidak menyetujui pengetahuan politik berasal dari aktifitas membaca Harian Tribun.
Hal ini berarti media massa Tribun tidak mempengaruhi pengetahuan politik mahasiswa. Batas signifikan dalam penelitian ini adalah 0.05 atau 5 ini
merupakan angka standar pada program SPSS. Karena sudah tidak ada hubungan yang signifikan, maka besaran Rs tidak perlu ditafsir lagi
77
Politik sangat erat hubungannya dengan media, karena salah satu tujuan media yakni untuk membentuk pendapat umum mengenai berbagai hal
.
3.3 Implikasi Teoritik
78
77
Singgih,Santoso, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Gramedia, hal: 196
78
Dan Nimmo, 1989. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal:217.
, terutama
Universitas Sumatera Utara
hal politik. Ketika pendapat umum tersebut dapat ter ‘set’ seperti yang diinginkan media, pada saat itulah yang menjadi tolak ukur keberhasilan suatu media. Antara
dunia politik atau politik praktis dengan media terjalin hubungan yang saling membutuhkan dan bahkan saling mempengaruhi. Namun seberapa besar
pengaruhnya, pertanyaan inilah yang harus dijawab. Secara teori media massa dengan fungsi persuasif yang mampu
membentuk pendapat umum dan mampu mempengaruhi opini masyarakat terhadap isu-isu politik yang sedang berkembang. Merrill dan Lowenstein
mengungkapkan bahwa media massa surat kabar tunduk pada sistem pers, dan sistem pers itu sendiri tunduk pada sistem politik yang ada
79
Berbicara media massa sudah tidak bisa dilepaskan lagi muatan-muatan politik dan begitu juga sebaliknya, berbicara politik tidak bisa dilepaskan dari
media yang memuatnya. Masa yang semakin berkembang sekarang ini berita . Artinya, dalam
memberikan informasi kepada masyarakat atau dalam penyampaian pesan, surat kabar harus berada dalam lingkaran regulasi yang ditetapkan. Cara-cara media
menampilkan peristiwa-peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan aktor politik mengenai perkembangan politik. Keikutsertaan
media dalam mengubah sistem politik dengan melalui pembentukan opini publik atau pendapat umum yakni, upaya pembangunan sikap dan tindakan khalayak
mengenai sebuah masalah politik atau aktor politik.
79
Harsono Suwardi, 1993. Peranan Pers dalam Politik di Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, hal:17
Universitas Sumatera Utara
politik bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu seperti yang pernah terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru, dan fakta politik.
Louis Althusser, yang pernah menulis bahwa media dalam hubungannya dengan politik kekuasaan menempati posisi strategis, terutama karena media
memiliki kemampuan sebagai sarana legitimasi. Media massa sebagaimana lembaga- lembaga pendidikan, agama, seni dan kebudayaan, merupakan bagian
dari alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis untuk mempengaruhi masyarakat atas rezim yang berkuasa ideological states apparatus. Namun bagi
Antonio Gramsci media merupakan arena pergulatan antar ideology yang saling berkompetisi
80
Apabila dikaji secara mendalam, dengan bersandar pada hasil yang diperoleh dan kerangka pikiran yang dirumuskan melalui teori yang digunakan,
memang diakui pengaruh media massa terhadap pengetahuan mahasiswa memiliki dampak dan pengaruh yang cukup besar. Namun pada situasi dan konteks tertentu
ternyata media massa juga tidak memiliki hubungan yang signifikan antara pengaruh berita politik yang ada pada media massa Tribun terhadap pengetahuan
politik mahasiswa FISIPOL Universitas Sumatera Utara. Dapat dijelaskan bahwa pengaruh berita politik Harian Tribun terhadap pengetahuan politik cukup tinggi
namun secara signifikansi mayoritas responden tidak menyetujui pengetahuan politik berasal dari aktifitas membaca Harian Tribun. Hal ini terlihat dari
.
80
Alex Sobur, 2002. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal: 30
Universitas Sumatera Utara
hubungan frekuensi membaca tema politik harian tribun pemilu dan kpu dan nama penyelenggara pemilu dari harian tribun sangat rendah lihat tabel 41.
Selain itu juga berdasarkan data yang diperoleh bahwa hubungan antara frekuensi membaca tema politik pemilu dan kpu dan daerah pemilihan dapil sumatera
utara pemilu legislatif 2014 juga tidak terlalu mempengaruhi. Begitu pula pengetahuan terhadap partai berbasis agama yang juga rendah lihat tabel 43 dan
tabel 44. Dijelaskan pula bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi membaca tema
politik harian tribun pemilu legislatif dan jumlah partai peserta pemilu legislatif 2014, partai pemenang pemilu legislatif 2014 dan pemilu legislatif adalah untuk
memilih anggota dewan dari harian tribun lihat tabel 45-47. Media massa memang memainkan peranan penting paling tidak dalam
mensosialisasikan agenda –agenda politik yang seharusnya diketahui publik
81
.
Namun
,
sejalan apa yang dikatakan oleh teorinya Mc Combs dan Shaw Efek media massa memang tidak mempengaruhi orang untuk mengubah sikap, tetapi
media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang. Ini berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang dianggap
penting
82
Atas dasar hasil penelitian dan uraian teoritis yang diperoleh, dapat disusun suatu alur fikir yang linier sebagai berikut:
.
81
Asep Saeful Muhtadi, 2008. Komunikasi Politik Indonesia, Dinamika Islam Politik Pasca-Orde Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal:5
82
Lihat Mc Combs dan Shaw dalam Yenni Yuniati, Pengaruh Berita di Surat Kabar Terhadap Persepsi Mahasiswa Tentang Politik, Jurnal Mediator, Vol.3 No.1, 2002 diakses pada agustus
2014 http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=117048val=5336title=
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Modifikasi penulis Sehingga teori media massa yang digunakan tidak selamanya relevan
untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, dimana media massa memang memiliki kekuatan yang sangat tinggi dalam komunikasi politik untuk
mempengaruhi khalayak. Namun sisi lain secara signifikansi mayoritas responden tidak menyetujui pengetahuan politik berasal dari aktifitas membaca Harian
Tribun. Terlebih lagi apabila media massa tersebut belum presitisius cukup familiar yang biasanya menjadi rujukan publik dalam berperilaku politik. Karena
isi media prestisius dipercaya oleh khalayak. Bahwa media apapun kategorinya berfungsi sebagai alat pelipatganda pesan multiflier of messages yang berkaitan
dengan saluran lainnya
83
. Alhasil pencitraan atau gambaran yang diberikan oleh media mengenai kekuatan-kekuatan politik yang akan memberi dampak yang
signifikan serta menyebar dan menjangkau khalayak yang sangat banyak.
Di percaya oleh khalayak. Bahwa media apapun kategorinya berfungsi sebagai alat pelipatganda pesan multiflier of messages yang berkaitan dengan
saluran lainnya . Alhasil pencitraan atau gambaran yang diberikan oleh media mengenai kekuatan-kekuatan politik yang akan memberi dampak yang signifikan
serta menyebar dan menjangkau khalayak yang sangat banyak.
83
Ibnu Hamad, 2004. Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik, Jakarta: Granit, hal: 30
Peristiwa politik Liputan berita
media massa Pengetahuan
politik mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan