commit to user lxxxv
Berdasarkan hasil perhitungan uji F, diperoleh nilai F = 15.370 dengan signifikansi 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara
simultan variabel motivasi belajar, prestasi belajar berhubungan dengan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik kdpk. Dengan demikian secara
simultan variabel motivasi belajar, prestasi belajar diri dapat menerangkan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik kdpk.
b. Uji t-statistik
Uji t digunakan untuk menguji hubungan secara parsial masing-masing
variabel independen
motivasi belajar, prestasi belajar 1
Hubungan motivasi terhadap kompetensi praktek kdpk a
Ho B I = 0, secara parsial variabel motivasi tidak mempunyai
hubungan terhadap kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik kdpk
b Ha : B 1
≠ 0, secara parsial variabel motivasi mempunyai hubungan terhadap kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik
KDPK Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung = 3.305 nilai
signifikansi = 0,002, nilai koefisien B 1 ≠ 0 jadi Ho di tolak dan Ha
diterima atau variabel motivasi secara parsial mempunyai hubungan terhadap kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik kdpk.
commit to user lxxxvi
2 Hubungan prestasi belajar terhadap kompetensi ketrampilan dasar praktek
klinik kdpk a
Ho B2 = 0, secara parsial variabel prestasi belajar tidak mempunyai hubungan terhadap kompetensi praktek kdpk
b Ha : B2
≠ 0, secara parsial variabel prestasi mempunyai hubungan terhadap kompetensi praktek kdpk
Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung = 3.791 , nilai signifikansi =0,000, nilai koefisien B2 = 0 jadi Ho ditolak dan Ha diterima
atau variabel prestasi secara parsial mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kompetensi praktek kdpk.
c. Uji R
2
koefisien determinasi
Nilai koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar varians dari bebas
variabel independen
dapat menjelaskan variabel terikat
variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi tersebut berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati angka 1 dapat dikatakan bahwa model
yang digunakan semakin baik.
Hasil regresi total variabel variabel motivasi, prestasi dan kompetensi
ketrampilan dasar praktek klinik menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,395 artinya sebesar 39,5 variabel motivasi belajar,prestasi belajar menerangkan
kompetensi praktek kdpk sisanya 60,5 diterangkan oleh variabel lain di luar
model yang digunakan.
Variabel motivasi belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 17,48 dan sumbangan efektif 44,20. Variabel prestasi belajar memberikan sumbangan
commit to user lxxxvii
relatif sebesar 55,80 dan sumbangan efektif 22,06. Sehingga nampak bahwa variabel prestasi belajar memiliki hubungan yang lebih dominan terhadap
kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik dibandingkan variabel motivasi belajar. Dengan demikian jika prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran
ketrampilan dasar praktek klinik tinggi maka dapat dipastikan adanya peningkatan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik pada mahasiswa yang bersangkutan.
Hasil perhitungan korelasi antara variabel motivasi belajar dengan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik menunjukkan bahwa nilai R
hitung
adalah 0,459 dan nilai R
tabel
5 adalah 0,279. Ini berarti R
hitung
R
tabel
0,459
0,279 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara motivasi belajar
dengan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik sangat kuat. Sedangkan hasil perhitungan korelasi antara variabel prestasi belajar dengan
kompetensi dasar praktek klinik menunjukkan bahwa nilai R
hitung
adalah 0,505 dan nilai R
tabel
5 adalah 0,279. Ini berarti R
hitung
R
tabel
0,505 0,279
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara prestasi belajar dengan kompetensi ketrampilan dasar praktek klinik sangat kuat.
F. Pembahasan