e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang judur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
f. Meningkatkan kualitas barang danayau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
D. Pihak – Pihak dalam Perlindungan Konsumen
1. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain
maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. 2.
Pelaku Usaha Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama – sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
25
3. Pemerintah
Pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini adalah pelaku usaha, korporasi, koperasi, BUMN, importir, pedagang, distributor, dan lain – lain.
Pada Pasal 29 UUPK mengemukakan, pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen yang menjamin
25
Republik Indonesia, Undang – Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB I, Pasal 1, Angka 3
Universitas Sumatera Utara
diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta dilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha. Pembinaan oleh pemerintah atas penyelenggaraan
perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh Menteri danatau menteri teknis terkait.
Sebagai tindak lanjut dari Pasal 29 ayat 5 UUPK telah dibuat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, Bab II mengatur mengenaai Pembinaan.
26
Pasal 3 Ayat 2 PP Nomor 58 Tahun 2001 tentang pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Perlindungan Konsumen menyatakan, “Menteri
teknis terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 bertanggung jawab atas pembinaan penyelenggaraan konsumen sesuai dengan bidang tugas masing -
masing”
27
E. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha
1. Hak dan Kewajiban Konsumen
Melalui Undang – Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menetapkan 9 sembilan hak konsumen, yaitu :
a. Hak atas kenyamanan, kemanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang danatau jasa;
26
Drs. M. Sadar, MH.dkk, Hukum Perlindungan Konsumen Di Indonesia, Jakarta:Akademia, 2012 , hlm 69.
27
RepublikIndonesia, Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen, BAB II, Pasal 3 Ayat 2.
Universitas Sumatera Utara
b. Hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa; d.
Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau jasa yang digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut. f.
Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen; g.
Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian,
apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang – undangan
lainnya.
28
Dari 9 sembilan butir hak konsumen yang diberikan diatas, terlihat bahwa masalah kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen merupakan hal
yang paling pokok dan utama dalam perlindungan konsumen. Barang danatau jasa yang penggunaannya tidak memberikan kenyamanan, terlebih lagi yang
tidak aman atau membahayakan keselamatan konsumen jelas tidak layak untuk diedarkan pada masyarakat. Selanjutnya, untuk menjamin bahwa barang
28
Republik Indonesia, Undang – Undang No 8Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,BAB III, Pasal 4.
Universitas Sumatera Utara
danatau jasa dalam penggunannya akan nyaman, aman, maupun tidak membahayakan konsumen penggunanya, maka konsumen diberikan hak untuk
memilih barang danatau jasa yang dikehendaki berdasarkan atas keterbukaan informasi yang benar, jelas, dan jujur. Jika terdapat penyimpangan yang
merugikan, konsumen berhak untuk didengar, memperoleh advokasi, pembinaan, perlakuan adil, kompensasi sampai ganti rugi.
Hak –hak konsumen sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 UUPK lebih luas daripada hak – hak dasar konsumen sebgaimana pertama kali dikemukakan
oleh Presiden Amerika Serikat J.F. Kennedy didepan kongres pada tanggal 15 Maret 1962, yaitu terdiri atas :
29
a. Hak memperoleh keamanan;
b. Hak memilih;
c. Hak mendapat informasi;
d. Hak untuk didengar.
Kemudian International Organizationof Consumer Union IOCU
menambahkan 4 hak dasar konsumen lainnya, yaitu :
30
e. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup;
f. Hak untuk memperoleh ganti rugi;
g. Hak untuk memperoleh pendidikan konsumen;
h. Hak untuk memperoleh lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Selain daripada hak,di dalam Pasal 5 UUPK menyebutkan kewajiban konsumen adalah :
29
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo,Hukum Perlindungan KonsumenJakarta:Raja Grafindo Persada,2004,hlm 38
30
Ibid, hlm 39.
Universitas Sumatera Utara
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan keselamatan; b.
Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa; c.
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d.
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
31
Adanya kewajiban konsumen membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa demi
keamanan dan keselamatan, merupakan hal penting mendapat pengaturan. Adapun pentingnya kewajiban ini karena sering pelaku usaha telah
menyampaikan peringatan secara jelas pada label suatu produk, namun konsumen tidak membaca peringatan yang telah disampaikan kepadanya.
Dengan peraturan kewajiban ini, maka pelaku usaha tidak bertanggung jawab jika konsumen yang bersangkutan menderita kerugian akibat kewajiban
tersebut. Menyangkut kewajiban konsumen beritikad baik hanya tertuju pada
transaksi pembelian barang danatau jasa. Karena bagi konsumen, kemungkinan untuk dapat merugikan produsen dimulai pada saat melakukan
transaksi dengan produsen. Berbeda dengan pelaku usaha, kemungkinan terjadinya kerugian bagi konsumen dimulai sejak barang dirancangdiproduksi
oleh produsen pelaku usaha. Kewajiban konsumen membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati dengan pelaku usaha adalah hal yang sudah
semestinya. Kewajiban konsumen mengikuti upaya penyelesaian hukum
31
Republik Indonesia, Undang – Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III,Pasal 5.
Universitas Sumatera Utara
sengketa perlindungan konsumen secara patut diperlukan untuk mengimbangi hak konsumen mendapatkan upaya penyelesaian sengketa secara patut.
2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Pasal 6 UUPK menyebutkan bahwa hak pelaku usaha adalah : a.
Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang
diperdagangkan; b.
Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen; d.
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang
diperdagangkan; e.
Hak – hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang – undangan lainnya.
32
Selain hak-hak, UUPK juga mengatur mengenai kewajiban-kewajiban yang harus diemban oleh pelaku usaha. Kewajiban-kewajiban tersebut adalah
sebagai berikut : a.
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
32
Republik Indonesia, Undang – Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, BAB III,Pasal 6.
Universitas Sumatera Utara
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif; d.
Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa
yang berlaku; e.
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas
barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan; f.
Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang
diperdagangkan; g.
Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
F. Penyelesaian Sengketa Konsumen