BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akne Vulgaris
2.1.1 Definisi
Akne Vulgaris adalah penyakit peradangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista. Tempat predileksi
terjadi akne vulgaris adalah pada daerah yang padat kelenjar minyak seperti wajah, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung. Akne
vulgaris menjadi masalah pada hampir semua remaja. Acne minor adalah suatu bentuk akne yang ringan, dan dialami oleh 85 para remaja. Gangguan ini masih
dapat dianggap sebagai proses fisiologik. Lima belas persen remaja menderita Acne major, yang cukup hebat sehingga mendorong mereka untuk berobat ke
dokter Widjaja, 2013.
2.1.2 Epidemiologi
Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Kligman
mengatakan bahwa tidak ada seorang pun artinya 100, yang sama sekali tidak pernah menderita penyakit ini. Penyakit ini memang jarang terdapat pada waktu
lahir, namun ada kasus yang terjadi pada masa bayi. Umumnya insidens terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pria dan pada masa itu
lesi yang dominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang Wasitaatmadja, 2010.
Pada seorang gadis akne vulgaris dapat terjadi pada masa premenarche. Setelah masa remaja kelainan ini berangsur berkurang. Namun kadang-kadang,
terutama pada wanita, akne vulgaris menetap sampai dekade umur 30-an atau bahkan lebih. 12 pada wanita dan 5 pada pria diusia 25 tahun memiliki akne.
Bahkan pada usia 45 tahun, 5 pria dan wanita memiliki akne Fulton, 2009. Meskipun pada pria umumnya akne vulgaris lebih cepat berkurang, namun
pada penelitian diketahui bahwa justru gejala akne vulgaris yang berat biasanya
Universitas Sumatera Utara
terjadi pada pria. Diketahui pula bahwa ras Oriental Jepang, Cina, Korea lebih jarang menderita akne vulgaris dibanding dengan ras Kaukasia Eropa, Amerika,
dan lebih sering terjadi nodul-kistik pada kulit putih daripada negro. Akne vulgaris mungkin familial, namun karena tingginya prevalensi penyakit hal ini
sukar dibuktikan. Dari sebuah penelitian diketahui bahwa mereka yang bergenotip
XYY mendapat akne vulgaris yang lebih berat Wasitaatmadja, 2010.
2.1.3 Etiologi