Gejala Klinik Akne Vulgaris Gradasi Akne Vulgaris Diagnosis Akne Vulgaris

Selain itu, durasi tidur mungkin memiliki efek pada fungsi endokrin. Khususnya, durasi tidur yang pendek dikaitkan dengan kadar leptinnya menurun menekan asupan makanan dan peningkatan bersamaan dalam kadar ghrelin merangsang nafsu makan. Temuan ini menunjukkan ada hubungan antara kurang tidur dan obesitas Rosenthal, 2009.

2.4 Gejala Klinik Akne Vulgaris

Lesi akne vulgaris terdiri dari lesi inflamasi dan non inflamasi. Lesi inflamasi berupa papul, pustul, nodul atau kista. Sedangkan lesi non inflamasi berupa komedo tertutup white comedo dan komedo terbuka black comedo. Menurut Wasitaatmadja 2010, komedo berwarna hitam black comedo karena mengandung unsur melanin dan berwarna putih white comedo karena letaknya lebih dalam sehingga tidak mengandung melanin. Lokasi lesi terutama timbul di daerah yang banyak mempunyai kelenjar minyak seperti muka, punggung, dan dada Widjaja, 2013.

2.5 Gradasi Akne Vulgaris

Ada berbagai pola pembagian gradasi penyakit akne vugaris, diantaranya adalah: a Pada tahun 1982,di Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUIRSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo membuat gradasi akne vulgaris sebagai berikut: Wasitaatmadja, 2010. i. Ringan, bila : a beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi b sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi c sedikit lesi beradang pada 1 predileksi ii. Sedang, bila : a banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi b beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi c beberapa lesi beradang pada satu predileksi d sedikit beradang pada lebih dari 1 predileksi iii. Berat, bila : a banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi b banyak lesi beradang pada 1 lebih predileksi Universitas Sumatera Utara Catatan: sedikit 5, beberapa 5-10, banyak 10 lesi Tak beradang: komedo putih, komedo hitam, papul Beradang: pustule, nodus, kista b Menurat American Academy of Dermatology klasifikasi akne adalah sebagai berikut: Table 2.2 : Concensus Conference on Ane Clasification Klasifikasi Komedo PapulPustul Nodul Ringan 25 10 - Sedang 25 10-30 10 Berat - 30 10

2.6 Diagnosis Akne Vulgaris

Diagnosis akne vulgaris dibuat atas dasar klinis dan pemeriksaan ekskohleasi sebum, yaitu pengeluaran sumbatan sebum dengan komedo ekstraktor sendok Unna. Sebum yang menyumbat folikel tampak sebagai massa padat seperti lilin atau massa lebih lunak bagai nasi yang ujungnya kadang berwarna hitam Wasitaatmadja, 2010. Pemeriksaan histopatologis memperlihatkan gambaran yang tidak spesifik berupa serbukan sel radang kronis di sekitar folikel pilosebasea dengan massa sebum di dalam folikel. Pada kista, radang sudah menghilang diganti dengan jaringan ikat pembatas massa cair sebum bercampur dengan darah, jaringan mati, dan keratin yang lepas Wasitaatmadja, 2010. Pemeriksaan mikrobiologis terhadap jasad renik yang mempunyai peran pada etiologi dan patogenesis penyakit dapat dilakukan laboratorium mikrobiologi yang lengkap untuk tujuan penelitian, namun hasilnya sering tidak memuaskan Wasitaatmadja, 2010. Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit skin surface lipids dapat pula dilakukan untuk tujuan serupa. Pada akne vulgaris kadar asam lemak bebas free fatty acid meningkat dan karena itu pada pencegahan dan pengobatan digunakan cara untuk menurunkannya Wasitaatmadja, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.7 Diagnosis Banding Akne Vulgaris