Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di klinik Pedodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. Penelitian dilakukan selama sebelas bulan, dimulai dari bulan Oktober 2013 hingga bulan September 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah pasien anak di klinik Pedodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan. Untuk mendapatkan besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jumlah sampel untuk estimasi proporsi. n = d 2 Zα 2 .P.Q = 0,05 2 1,96 2 . 0,105 . 1-0,105 = 144 sampel Dengan ketentuan : n : jumlah sampel Zα : deviat baku alfa = 1,96 P : proporsi kategori variabel yang diteliti adalah 10,5 berdasarkan penelitian Klinberg mengenai kecemasan terhadap perawatan gigi. Q : 1- P = 1- 0,105 = 0,895 d : presisi 0,05 Universitas Sumatera Utara Pada tingkat kepercayaan 95 dan memperhitungkan drop-out sebesar 10, maka besar sampel optimal yang diperlukan pada penelitian ini adalah 158 orang. kriteria inklusi adalah anak yang kooperatif dan bersedia mengikuti penelitian.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Usia adalah usia anak yang telah ditentukan sebagai subjek penelitian yaitu usia 6-11 tahun. Usia dilihat dari ulang tahun terakhir anak. 2. Jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. 3. Kunjungan dibagi atas kunjungan pertama dan kunjungan berulang. Pasien anak kunjungan pertama yaitu pasien anak yang baru pertama kali melakukan kunjungan ke klinik Pedodonsia untuk melakukan perawatan gigi. Pasien anak kunjungan berulang yaitu pasien anak yang sudah lebih dari satu kali melakukan perawatan gigi ke klinik Pedodonsia. 4. Rasa takut yaitu tingkat rasa takut terhadap lingkungan perawatan gigi yang diukur dengan kuesioner Children Fear Survey Schedule-Dental Subscale CFSS-DS yang telah dimodifikasi. Urutan pertanyaan pada kuesioner ini dimodifikasi dengan dimulai dari hal-hal umum yang dialami pasien anak. Selain itu kategori dan tingkat rasa takut juga dimodifikasi, hal ini karena anak sulit membedakan lima kategori yang ada yaitu antara tidak takut, agak takut, cukup takut, takut dan sangat takut. Oleh karena itu kategori rasa takut dimodifikasi menjadi tiga kategori rasa takut yaitu, tidak takut, takut, dan sangat takut. Rasa takut pada lingkungan perawatan gigi terdiri atas: 1. Rasa takut terhadap alat dan prosedur yaitu: a. Takut jarum suntik yaitu rasa takut anak terhadap jarum suntik dan merupakan alat yang digunakan tenaga kesehatan untuk melakukan anastesi. b. Takut dokter gigi mengebur yaitu rasa takut anak jika dokter gigi mengebur giginya. c. Takut dimasukkan alat kedalam mulut yaitu rasa takut ketika dokter gigi memasukkan alat kedalam mulut anak. d. Takut tersedak yaitu rasa takut akan tersedak karena alat kedokteran gigi. Universitas Sumatera Utara e. Takut melihat dokter gigi mengebur yaitu rasa takut anak melihat dokter gigi sedang mengebur gigi pasien lainnya. f. Takut mulut diperiksa seseorang yaitu rasa takut anak ketika mulut diperiksa seseorang. g. Takut suara bur dokter gigi yaitu rasa takut anak mendengar suara bur dokter gigi. h. Takut dokter gigi membersihkan gigi yaitu rasa takut anak ketika gigi anak dibersihkan dokter gigi. i. Takut membuka mulut yaitu rasa takut anak ketika disuruh untuk membuka mulut. 2. Rasa takut terhadap orang dan tempat yaitu: a. Takut disentuh orang yang tidak dikenal yaitu rasa takut yang muncul ketika anak disentuh oleh orang yang dianggap asing baginya. b. Takut dokter gigi yaitu rasa takut anak terhadap dokter gigi atau tenaga kesehatan yang memeriksa kesehatan gigi. c. Takut dokter yaitu rasa takut anak terhadap dokter atau tenaga kesehatan yang menangani masalah kesehatan umum. d. Takut diperhatikan seseorang yaitu rasa takut yang muncul ketika anak diperhatikan seseorang. e. Takut pergi ke klinik Pedodonsia yaitu rasa takut anak untuk pergi ke klinik Pedodonsia. f. Takut melihat orang berseragam putih yaitu rasa takut anak melihat orang yang berseragam putih. Setiap kategori rasa takut memiliki skor tersendiri, pada kuesioner CFSS-DS yang telah dimodifikasi terdapat tiga kategori rasa takut yaitu tidak takut diberi skor 1, takut diberi skor 2 dan sangat takut diberi skor 3. Skor terendah dari kuesioner CFSS-DS yang telah dimodifikasi adalah 15 dan yang tertinggi adalah 45. Pada CFSS-DS yang telah dimodifikasi, skornya dibagi berdasarkan persentase rasa takut yang ada pada kuesioner CFSS-DS asli, sehingga skor tingkat Universitas Sumatera Utara rasa takut pada perawatan gigi pada kuesioner CFSS-DS yang telah dimodifikasi adalah: a. Rendah : jika skor rasa takut terhadap perawatan gigi 19. b. Sedang : jika skor rasa takut terhadap perawatan gigi 19-23. c. Tinggi : jika skor rasa takut terhadap perawatan gigi 23.

3.5 Metode Pengumpulan Data