PEMBAHASAN Kekasaran Permukaan Lempeng Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Direndam Dalam Larutan Pembersih Gigi Tiruan Sodium Hipoklorit 0,5%

BAB 5 PEMBAHASAN

Tabel 1 memperlihatkan hasil pengukuran kekasaran permukaan sampel sebelum dan sesudah dilakukan perendaman larutan sodium hipoklorit 0,5 dengan waktu perendaman selama 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 menit. Tabel 2 memperlihatkan hasil selisih kekasaran sampel dari sebelum perendaman sampai menit 70 pada setiap sampelnya. Data pengukuran perbedaan kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas dengan waktu perendaman yang berbeda masing-masing selama 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 menit dengan jumlah subjek penelitian 10 sampel dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji repeated anova dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Nilai rerata kekasaran permukaan sesudah direndam menunjukkan nilai yang lebih besar pada masing-masing kelompok perendaman 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 menit dari pada nilai kekasaran sebelum direndam tabel 3. Dari hasil uji analisis statistik repeated anova p0.05 pada permukaan resin akrilik polimerisasi panas diperoleh adanya perubahan yang bermakna sebesar 0.013 p0.05 pada waktu menit 0 ke menit 70, dengan kesimpulan Ho ditolak. Berarti ada perubahan yang bermakna dari kekasaran resin akrilik polimerisasi panas dari sebelum dilakukan perendaman sampai menit ke 10, 20, 30, 40, 50, 60 dan 70 setelah dilakukan perendaman. Seperti terlihat pada lampiran 6. Kekasaran permukaan sebelum direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5 tampak adanya nilai rerata yang berbeda pada tiap kelompok tabel 1. Hal ini disebabkan karena permukaan resin akrilik polimerisasi panas dirapikan dan dipolis dengan mesin polis namun frekuensi banyak yang tidak sama. Akibatnya tingkat kehalusan pada seluruh permukaan resin akrilik juga tidak sama. Berdasarkan penelitian Bollen melaporkan bahwa kekasaran permukaan suatu material kedokteran gigi tidak boleh melebihi 0.2 μm, dan mengusulkannya sebagai nilai batas ambang kekasaran permukaan Ra. Berdasarkan parameter Universitas Sumatera Utara tersebut, pada penelitian ini nilai kekasaran permukaan yang didapat setelah pemolesan pada seluruh sampel dapat diterima. 27 Menurut penelitian yang dilakukan da-Silvia dkk, perendaman yang berulang selama 10 kali 10 menit pada resin akrilik polimerisasi panas dalam larutan klorheksidin glukonat 2 berpengaruh signifikan terhadap kekasaran permukaan p=0.04. Selain itu ia juga membandingkan hasil penelitiannya dengan jenis larutan desinfektan lainnya 3,8 sodium perborat, 100 cuka, 2 glotaraldehid, dll, dan mendapatkan nilai kekasaran permukaan yang lebih kecil pada klorheksidin glukonat 2. 32 Menurut penelitian Mohamad dan Shatha, dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan kekasaran resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam larutan pembersih gigi tiruan asam oksalat dan asam tartarat yang dilarutkan dalam isopropil alkohol. 13 Penelitian Mohamad dan Shatha berbeda dengan hasil penelitian ini. Hal tersebut disebabkan karena jenis larutan disinfektan yang berbeda, sehingga sifat dari masing-masing larutan juga berbeda. Pada penelitian ini digunakan disinfeksi larutan sodium hipoklorit 0,5 sedangkan penelitian Mohamad dan Shatha menggunakan larutan asam oksalat dan asam tartarat yang dilarutkan dalam isopropil alkohol, demikian pula pada penelitian da-Silvia yang menggunakan larutan disinfektan yang berbeda. Selain itu, Campos dkk. mengungkapkan bahwa perubahan kekasaran permukaan juga dipengaruhi oleh lamanya prosedur desinfeksi. 12 Penilaian kekasaran permukaan di dalam penelitian ini memperlihatkan adanya efek dari larutan sodium hipoklorit 0,5 yang bersifat meningkatkan kekasaran permukaan resin akrilik setelah perendaman. Hal ini disebabkan karena sifat abrasif dari larutan sodium hipoklorit tersebut. Di sisi lain, salah satu persyaratan suatu bahan pembersih gigi tiruan adalah tidak merusak bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan gigi tiruan, termasuk gigi tiruan resin akrilik. 33 Pernyataan ini tidak sesuai dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dimana pemakaian bahan pembersih gigi tiruan sodium hipoklorit 0,5 berpengaruh secara signifikan terhadap kekasaran permukaan resin akrilik polimerisasi panas. Hasil uji repeated anova ini selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN