BAB II LANDASAN TEORI
A. Emosi 1. Definisi Emosi
Emosi berasal dari bahasa latin yaitu emovere yang berarti “luar” dan
movere dengan arti “bergerak”. Menurut Lahey 2007, emosi merupakan
suatu hal yang dihasilkan dari proses fisiologis sehingga menyebabkan munculnya reaksi emosi, reaksi emosi ini tidak dapat dibaca akan tetapi
hanya dapat dilihat melalui ekspresi dan perilaku individu saja. Sedangkan menurut Goleman 2002 yang mengatakan bahwa emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak, emosi juga merupakan
reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Lazarus 1999 juga menjelaskan mengenai emotions represent the
“wisdom of the ages” yaitu emosi mengambarkan dari kebijaksanaan usia yang membutuhkan respon-respon terhadap masalah-masalah adaptif yang
berulang. Selanjutnya Lazarus menyatakan bahwa emosi hanya membuat individu lebih berkemungkinan untuk mengambil tindakan tertentu,
sehingga individu harus mampu untuk mengatur emosi. Menurut Lazarus 1999, emosi terbagi dua yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi
positif yaitu emosi yang sesuai congruent dengan tujuan individu, seperti happiness gembira, pride bangga, relief lega, hope harapan, love
kasih sayang, compassion kasihan, dan sebaliknya emosi negatif yaitu
15
Universitas Sumatera Utara
emosi yang tidak sesuai dengan tujuan individu, seperti anger marah, anxiety cemas, fright takut, jealously perasaan bersalah, shame malu,
disgust jijik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
suatu hal yang dihasilkan dari proses fisiologis yang merujuk pada suatu perasaan dan pikiran kognitif yang khas yang bereaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu sehingga berkemungkinan untuk mengambil tindakan tertentu.
2. Proses Emosi
Menurut Gross 2007, proses emosi sebagai model modalitas yang didasari oleh adanya suatu transaksi antara individu dengan situasi. Proses
emosi meliputi situation-attention-appraisal-response yang kemudian Gross menyebutnya sebagai The Modal Model of Emotion. Rangkaian ini dimulai
dengan situasi situation external dan internal yang relevan dengan individu secara psikologis, selanjutnya individu anak memberi perhatian attention
apabila situasi tersebut relevan dengan dirinya, kemudian individu memberi penilaian appraisal sehingga muncul respon emosi response. Rangkaian
proses emosi ini bersifat dinamis dan dapat terjadi berulang serta berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, hal ini tergantung dari
situasi yang dihadapi oleh individu.
Bagan 2. The Modal Model Of Emotion
Universitas Sumatera Utara
B. Regulasi Emosi 1.