Daya Beda Aitem Reliabilitas

26 profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan pihak- pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur sesuai dengan blue print yang ada.

2. Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment Azwar, 2010. Aitem yang memiliki koefisien korelasi ≥ 0,30; daya pembedanya dianggap memuaskan Azwar, 2010.

3. Reliabilitas

Menurut Azwar 2000, reliabilitasadalah sejauh mana hasil suatu pengukurandapat dipercaya. MenurutHadi 2000 reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini sebenarnya mengacu pada konsistensi kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Universitas Sumatera Utara 27 Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yaitu Cronbach ’s Alpha Coefficient yang artinya menggunakan satu bentuk tes yang dikenakan sekali saja pada kelompok subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar item atau antar bagian dalam skala, dengan bantuan komputer dari program SPSS versi 20.0 for windows. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1, yang artinya semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas Azwar, 2005.

F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Skala persepsi pengembangan karirdiujicobakan kepada jurnalis di Kota Medan yang berjumlah 110 orang. Dari 110 eksemplar skala yang disebarkan, hanya 105 yang dikembalikan dengan memenuhi syarat untuk diolah. Dari hasil uji coba alat ukur, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,965. Dari 48 aitem yang diujicobakan terdapat 41 aitem yang memenuhi r ≥ 0,3. Namun, mengingat persebarannya yang kurang merata, maka peneliti memutuskan membuang beberapa aitem yang berada pada nilai ≥ 0,3, layaknya dikatakan Thorndike 1991 bahwa mengeliminasi butir meski r ix di atas 0.3 diperbolehkan jika jumlah aspek-aspek dianggap telah mencukupi. Sehingga terpilihlah 32 aitem yang dianggap mewakili. Universitas Sumatera Utara 28 Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Persepsi Pengembangan Karir Sebelum Uji Coba No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perlakuan yang adil dalam berkarir 1,9,12,15,23 4,6,7,8,17 10 2. Kepedulian atasan langsung 2,3,5,11,32 14,16,19,20,21 10 3. Informasi tentang berbagai peluang promosi 18,22,27,35,45 13,25,34 8 4. Minat untuk dipromosikan 10,29,30,31,38, 26,28,36,37,40 10 5. Kepuasan karir 33,39, 42, 43, 48 24,41,44,46,47 10 Jumlah 25 23 48 Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Persepsi Pengembangan Karir Setelah Uji Coba No. Aspek Favorable Unfavorable Jumlah 1. Perlakuan yang adil dalam berkarir 9,12,15,23 7,8,17 7 2. Kepedulian atasan langsung 2,3,11 14,19,20,21 7 3. Informasi tentang berbagai peluang promosi 18,22,27,35,45 25,34 7 4. Minat untuk dipromosikan - 28,36,37,40 4 5. Kepuasan karir 33,39,42,48 24,41,47 7 Jumlah 16 16 32 Pada penelitian ini digunakan uji coba try out terpakai. Uji coba try out terpakai adalah istilah yang digunakan untuk proses penelitian yang menggunakan sampel yang sama dengan sampel yang digunakan untuk menguji reliabilitas dan validitas alat ukur Matindas, Setiadi, Chairy, 1998. Uji coba ini digunakan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti dan ketidakpastian akses dan waktu para jurnalis bisa ditemui di lapangan. Universitas Sumatera Utara 29

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Tahap Persiapan Penelitian