DAMPAK INFLASI PENGENDALIAN INFLASI DI INDONESIA

2. Inflasi Karena Biaya Produksi Cost Pull Inflation

Inflasi seperti ini terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan pada biaya produksi terjadi akibat karena kenaikan harga-harga bahan baku, misalnya karena keberhasilan serikat buruh dalam menaikkan upah atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga naik dan terjadilah inflasi.

3. Inflasi Karena Jumlah Uang Yang Beredar Bertambah

Teori ini diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dan harga-harga. Bila jumlah barang itu tetap, sedangkan uang beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik dua kali lipat. Penambahan jumlah uang yang beredar dapat terjadi misalnya kalau pemerintah memakai sistem anggaran defisit. Kekurangan anggaran ditutup dengan melakukan pencetakan uang baru yang mengakibatkan harga-harga naik.

2.2.3 DAMPAK INFLASI

Setelah mengetahui mengenai inflasi, Inflasi sebagai suatu gejala ekonomi tentunya akan memiliki dampak terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk membahas ini tentunya terlebih dahulu kita ingat kembali tentang kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi terdiri atas kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Adapun dampak inflasi dapat dijelaskan di bawah ini: Dampak Positif Inflasi : 1. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi 2. Produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat ditekan 3. Tingkat pengangguran cenderung menurun karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha 4. Bagi pengusaha barang-barang mewah high end yang mana barangnya lebih laku pada saat harganya semakin tinggi masalah prestise 17 Dampak Negatif : 1. Orang menjadi tidak bersemangat kerja , menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. 2. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. 3. Distribusi barang relative tidak stabil dan terkonsentrasi dalam jangka pangjang akan membangkrutkan produsen. 4. Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga , namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat . 5. Bagi orang yang meminjam uang dari bank debitur , inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur , nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. 6. Bagi produsen, inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut biasanya terjadi pada pengusaha kecil. 7. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor. Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil. 18 Secara umum inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat

2.2.4 CARA PENGENDALIAN INFLASI DI INDONESIA