Prognosis Komplikasi Otitis media akut OMA

o Bila alergi penisilin :  Hipersensitivitas tipe 1 : macrolides.  Bukan hipersensitivitas tipe 1 : cephalosporin. 2. Antibiotik lini ke-2 langsung diresepkan antibiotik lini ke-2 pada OMA berat o Amoksisilinclavulanate 14:1 80-906,4 mgkghari. o Amoksisilinclavulanate 7:1 40-506,4 mgkghari + amoksisilin 40 mgkghari. o Amoksisilinclavulanate 4:1 23-266,4 mgkghari + amoksisilin 57-64 mgkghari. o Bila alergi penisilin:  Hipersensitifitas tipe 1 : clindamycin.  Bukan hipersensitivitas tipe 1 : ceftriaxone parenteral, 50 mgkghari, 3. Antibiotik lini ke-3 Ceftriaxone parenteral, 50 mgkghari x 3 hari.

2.3.10 Prognosis

Pada OMA jarang terjadi kematian di era kedokteran modern. Dengan terapi antibiotik yang efektif, gejala sistemik demam dan letargi dapat menghilang, bersama dengan nyeri lokal, dalam waktu 24 jam. 36

2.3.11 Komplikasi

Komplikasi OMA dapat terjadi melalui penyebaran hematogen, melalui jalan yang sudah ada seperti fenestra rotundum, meatus akustikus eksternus, duktus perilimfatik dan duktus endolimfatik serta dapat juga melalui erosi tulang. 35 Komplikasi OMA dibagi menjadi komplikasi intratemporal dan intrakranial. Komplikasi intratemporal terdiri dari mastoiditis akut , petrositis, labirinitis serosa , labirinitis supuratif, paralisis fasialis, perforasi membran timpani yang dapat mengiritasi liang telinga sehingga menyebabkan infeksi telinga luar. Komplikasi intrakranial terdiri dari meningitis, enchepalitis, hidrosepalus atikus, abses otak, ekstradural abses, subdural empiema, dan trombosis sinus lateralis. 35 Pendengaran konduktif dapat disebabkan oleh otitis media kronik. Jika membran timpani utuh , terdapat udara dalam telinga tengah dan bila rangkaian osikula terputus, maka akan timbul tuli konduktif maksimum 60 dB. 24 Ketulian sensorineural dapat disebabkan otitis media akut maupun kronik. Setiap kali ada infeksi dalam telinga tengah akan menyebar, terutama bila dibawah tekanan, maka akan ada produk-produk infeksi menyebar melalui membran fenestrata rotundum ke telinga tengah. 24 Paralisis saraf fasialis, saraf terkena akibat kontak langsung dengan materi purulen. Dengan adanya celah pada tulang-tulang alami yang menyebabkan hubungan antara saraf dengan telinga tengah, maka produk-produk infeksi toksik dapat menimbulkan paralisis wajah. 24 Sebelum ada antibiotika OMA dapat menimbulkan berbagai komplikasi, tetapi pada era antibiotika semua jenis komplikasi itu biasanya didapat sebagai komplikasi dari otitis media supuratif kronis. 2.4 Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut 2.4.1 Definisi Infeksi saluran pernafasan atas akut adalah proses infeksi akut yang berlangsung selama 14 hari yang disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian atau lebih saluran pernafasan atas mulai dari hidung hingga faring beserta jaringan adneksanya yang terdiri atas rinitis akut, faringitis akut, tonsilitis akut, sinusitis akut. 14

2.4.2 Klasifikasi

Infeksi saluran pernafasan atas akut terdiri atas rinitis akut, faringitis akut, tonsilitis akut dan rinosinusitis akut. 2.4.2.1. Rinitis akut  Definisi