Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

36

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Konsentrasi larutan osmotik pada suhu 30ºC mempengaruhi perubahan nilai WL dan SG. Konsentrasi larutan yang tinggi menyebabkan nilai WL semakin tinggi, namun konsentrasi larutan osmotik yang terlalu tinggi akan menyebabkan nilai SG yang rendah karena laju kehingan air WL lebih besar dibandingkan laju masuknya padatan terlarut ke dalam sampel SG, sedangkan konsentrasi larutan osmotik yang terlalu rendah menyebabkan nilai SG yang rendah. Hal yang sama juga terjadi pada dehidrasi osmotik suhu ruang, konsentrasi larutan osmotik yang tinggi menyebabkan kenaikan nilai WL, sedangkan nilai SG yang lebih besar cenderung terjadi pada konsentrasi larutan osmotik yang sedang yaitu pada larutan 45ºBx. 2. Ukuran ketebalan sampel mempengaruhi nilai WL. Semakin tipis sampel mengakibatkan nilai WL yang semakin tinggi baik pada dehidrasi osmotik suhu 30ºC maupun pada suhu ruang. Namun ketebalan sampel tidak mempengaruhi nilai SG, hal tersebut terlihat pada dehidrasi osmotik suhu 30ºC perolehan nilai SG tertinggi adalah sampel dengan ketebalan 0.5 cm sedangkan pada dehidrasi osmotik suhu ruang nilai SG tertinggi dimiliki oleh sampel dengan ketebalan 1.5 cm. Permodelan azuara dapat digunakan untuk validasi nilai WL dengan kisaran nilai R 2 sebesar 0.954 hingga 0.993. 3. Sifat fisik sampel seperti penyusutan volume, penyusutan berat, densitas dan porositas dipengaruhi oleh konsentrasi larutan osmotik. Semakin tinggi konsentrasi larutan osmotik maka nilai sifat fisik sample seperti penyusutan volume dan penyusutan berat semakin meningkat, hal tersebut terjadi pada dehidrasi osmotik suhu 30ºC maupun dehidrasi osmotik suhu ruang. Namun, densitas dan porositas sampel berfluktuasi pada awal proses kemudian meningkat di akhir proses dehidrasi osmotik. 4. Besarnya densitas dan porositas sampel tidak dipengaruhi oleh ukuran ketebalan sampel, baik pada dehidrasi osmotik suhu 30ºC maupun dehidrasi osmotik suhu ruang. Namun ketebalan sampel mempengaruhi penyusutan volume dan penyusutan berat, semakin tipis sampel maka penyusutan volume dan penyusutan berat sampel semakin besar. Penyusutan berat dan penyusutan volume sampel semakin meningkat sejalan dengan lamanya proses dehidrasi osmotik, sedangkan densitas dan porositas sampel berfluktuasi pada awal proses dehidrasi osmotik kemudian meningkat di akhir proses dehidrasi osmotik. 5. Dehidrasi osmotik dapat dilakukan pada suhu rendah dengan toleransi waktu yang lebih panjang, misalnya dapat dilihat melalui penyusutan berat sampel. Penyusutan berat sampel M0C2 0.5 cm 60ºBx sebesar 40.11ww dicapai pada saat menit ke-150 pada dehidrasi osmotik menggunakan suhu 30ºC, sedangkan penyusutan berat sampel M0C2 0.5 cm 60ºBx sebesar 40.89ww dicapai pada saat menit ke-180 pada dehidrasi osmotik menggunakan suhu ruang.

5.2 Saran