BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1. Definisi Keputusan
Keputusan decision yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah keadaan
akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang disebut pengambilan keputusan. Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah
dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan Bobby, 2011.
2.1.2. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Simon ada 4 tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan yaitu Daihani, 2001:
1. Penelusuran Intelligence
Tahap ini merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan
yang akan di ambil. Langkah ini sangat menentukan tingkat ketepatan keputusan yang akan di ambil, karena sebelum suatu tindakan di ambil, tentunya persoalan
yang di ambil harus dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.
2. Perancangan Design
Tahap ini merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan diputuskan dengan
baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
3. Pemilihan Choice
Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan
alternatif ini akan mudah dilakukan apabila hasil yang di inginkan terukur atau memiliki nilai kuantitas tertentu.
4. Implementasi Implementation
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah di ambil. Pada tahapan ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil
keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.
2.1.3. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan SPK atau Decision Support System DSS pertama kali di ungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael Scott Morton dengan istilah
Management Decision System. Little 1970 mendefinisikan SPK sebagai sekumpulan prosedur berbaris model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para
manajer mengambil keputusan. Menurut Turban, sistem pendukung keputusan merupakan suatu pendekatan untuk mendukung pengambilan keputusan Turban,
2005.
Sistem pendukung keputusan juga mempunyai karakteristik dan kapabilitas yang menjadi kunci dari sistem pendukung keputusan yaitu dapat dilihat pada Gambar
2.1., yaitu: 1.
Dukungan untuk pengambil keputusan dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan untuk semua level manajerial.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok.
4. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan dapat
dilakukan satu kali atau berulang kali. 5.
Dukungan disemua fase proses pengambil keputusan: intelegensi, desain, pilihan dan implementasi.
6. Dukungan diberbagai proses dan gaya pengambil keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu.
8. Kemudahan terhadap sistem user friendly.
9. Peningkatan terhadap ke efektifan pengambil keputusan ketimbang pada
efisiensinya. 10.
Control penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses pengambilkan keputusan dalam memecahkan masalah.
11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem
sederhana. 12.
Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambil keputusan.
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe.
14. Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil
keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan disatu organisasi. Karakteristik dan kapabilitas kunci dari sistem pendukung keputusan tersebut
membolehkan para pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih konsisten Turban, 2005.
Gambar 2.1. Karakteristik dan Kapabilitas Kunci dari Sistem Pendukung Keputusan
2.2. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making Methods