25
III. METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Flavor Balai Besar Tanaman Padi, Sukamandi. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan, mulai dari bulan April hingga September
2010.
3.2 BAHAN DAN ALAT
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 sampel minyak nilam komersial siap jual dari beberapa wilayah di Indonesia yaitu dari Kabupaten Sibolga, Kabupaten
Pasaman, Kabupaten Pak-pak Barat, Kabupaten Padang Sidempuan, Kuningan, Jambi, Bengkulu Selatan, Kutai Timur, Kabupaten Sumedang dan Kecamatan Dampit-Malang serta 2 sampel
khusus dari Kuningan yang disuling menggunakan peralatan dari PT Indesso Aroma nilam Kuningan Indesso dan Peralatan yang terdapat di laboratorium Departemen Teknologi Industri
Pertanian IPB nilam Kuningan TIN sebagai pembanding. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini bukanlah hasil dari penyulingan sendiri melainkan diambil dari para pengumpul.
Para pengumpul ini adalah yang mengambil minyak nilam dari para penyuling. Minyak nilam Kuningan TIN adalah minyak nilam hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2008. Kondisi
penyulingan minyak nilam tersebut dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini: Tabel 9. Data Parameter dan Kondisi Penyulingan Sampel Minyak Nilam Kuningan TIN
No Keterangan Jumlah
1 Bobot kayu bakar basah kg
319.55 2
Bobot daun dan ranting nilam kering kg 120.00
3 Kadar air nilam sebelum penyulingan
14.49 4
Kadar air nilam setelah penyulingan 34.32
5 Kadar minyak nilam sebelum penyulingan
2.61 6
Kadar minyak setelah penyulingan 0.09
7 Jumlah air yang diuapkan selama proses penyulingan liter
556.95 8
Suhu air awal C
25.50 9
Lama waktu penyulingan jam 6.00
10 Kapasitas maksimal bahan kg
160.00 11
Suhu destilat C
31.17 12
Suhu boiler rata-rata C
158.83
Widiahtuti, 2008
26
Minyak nilam Kuningan TIN ini disimpan dalam lemari pendingin di dalam wadah botol selama ± 2 tahun sampai akhirnya dilakukan analisis. Minyak nilam Kuningan juga merupakan minyak
nilam hasil penelitian tahun 2008 tetapi penyulingannya dilakukan di UKM minyak nilam yang berada di daerah Kuningan. Kondisi proses penyulingan minyak nilam ini dapat dilihat pada
tabel 10 dibawah ini: Tabel 10. Data Parameter dan Kondisi Penyulingan Sampel Minyak Nilam Kuningan
No Keterangan Jumlah
1 Bobot kayu bakar basah kg
369.25 2
Bobot daun dan ranting nilam kering kg 154.50
3 Kadar air nilam sebelum penyulingan
35.00 4
Kadar air nilam setelah penyulingan 35.00
5 Kadar minyak nilam sebelum penyulingan
2.46 6
Kadar minyak setelah penyulingan 0.06
7 Jumlah air yang diuapkan selama proses penyulingan liter
446.00 8
Suhu air awal C
27.50 9
Lama waktu penyulingan jam 8.00
10 Kapasitas maksimal bahan kg
100.00 11
Kapasitas maksimal ketel liter 1002.70
12 Suhu destilat
C 35.91
13 Suhu boiler rata-rata
C 178.50
Widiahtuti, 2008
Minyak nilam ini juga mengalami penyimpanan selama ± 2 tahun dilemari pendingin dalam wadah botol sebelum akhirnya dianalisis komponennya.
Minyak nilam dari daerah seperti Sibolga, Pasaman, Pak-pak Barat, Padang Sidempuan, Kuningan, Jambi, Bengkulu, Kutai Timur, Sumedang dan Malang tidak diketahui parameter dan
kondisi penyulingannya. Hal ini dikarenakan sampel minyak dari daerah-daerah tersebut diperoleh dari pengumpul dan tidak langsung diambil dari penyuling yang berarti telah
mengalami penyampuran dengan minyak nilam dari beberapa penyuling. Minyak nilam ini juga disimpan di lemari pendingin dalam wadah botol selama ± 1 tahun sebelum akhirnya dilakukan
analisis. Bahan penunjang yang digunakan adalah hexane for analysis dari Merck dan Standar
alkana untuk GC Fluka, Sigma Aldrich.
3.2.2 Alat