Maluku tahun
2005 sekitar
11,5 kgnelayanhari
PPM 2006. Angka
produktivitas tersebut tergolong lebih rendah 13,40 dari pada produktivitas tahun 2004 DKP Maluku 2006, dan hal tersebut mengindikasikan adanya
inefisiensi teknis dalam penangkapan ikan, sehingga dapat diduga bahwa pengelolaan perikanan tangkap ikan pelagis kecil di Provinsi Maluku belum
optimal. Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan WPP-714 Laut
Banda wilayah Provinsi Maluku belum memperlihatkan kondisi keseimbangan antara input penangkapan dan keberlanjutan potensi sumberdaya ikan pelagis
kecil. Pada hal kondisi keseimbangan ini dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produktivitas nelayan. Hal-hal yang dapat diduga sebagai permasalahan dalam
penangkapan ikan pelagis kecil adalah pemanfaatan daerah penangkapan ikan yang tidak merata, ketimpangan struktur armada tangkap, kondisi regulated open
access dan praktek illegal fishing. Perpaduan masalah tersebut dapat berdampak
terhadap pengelolaan perikanan pelagis kecil di Provinsi Maluku. Dampak yang ditimbulkan berupa kelebihan kapasitas, overfishing, inefisiensi penangkapan,
penurunan rente dan stok sumberdaya, dan penurunan hasil tangkapan rata-rata atau CPUE.
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, maka masalah utama penelitian adalah berapa besar kapasitas perikanan yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi
keseimbangan antara input penangkapan dan produksi tangkapan. Untuk mengetahui keseimbangan input dan produksi tangkapan, maka diperlukan ukuran
teknis kapasitas perikanan dan strategi kebijakan pengelolaan perikanan pelagis kecil berbasis kapasitas penangkapan. Dengan demikian, dibutuhkan penelitian
empiris untuk mengkaji status eksploitasi sumberdaya ikan pelagis kecil berbasis kapasitas penangkapan di Provinsi Maluku.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis status eksploitasi sumberdaya ikan pelagis kecil berdasarkan kapasitas penangkapan, dan menyusun
strategi kebijakan yang mendukung keberlanjutan perikanan pelagis kecil di Provinsi Maluku. Tujuan khusus penelitian sebagai berikut:
1 Menentukan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil berdasarkan aspek bioekonomi;
2 Mengkaji kapasitas perikanan antar waktu dalam pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil;
3 Menentukan efisiensi teknis penangkapan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi maupun inefisiensi teknis;
4 Menentukan alokasi faktor produksi unit penangkapan secara optimal dalam pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil;
5 Merumuskan strategi kebijakan pengembangan perikanan tangkap di Maluku.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi berharga kepada: 1 pemerintah dalam hal ini Departemen Kelautan dan
Perikanan maupun Dinas Perikanan dan Kelautan ProvinsiKabupatenKota di wilayah Maluku sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan
pengembangan sektor perikanan dan kelautan di masa mendatang; 2 pelaku usaha perikanan, dalam upaya meningkatkan kinerja usaha perikanan tangkap
dengan memperhitungkan kapasitas perikanan secara temporal, efisiensi teknis penangkapan ikan, perkembangan perikanan tangkap, dan keberlangsungan usaha
perikanan; dan 3 peneliti dan akademisi, diharapkan hasil studi ini dapat menjadi bahan referensi bagi kajian lanjutan tentang kapasitas perikanan dan efisiensi
teknis penangkapan ikan dalam usaha perikanan tangkap.
1.5 Kerangka Pikir Penelitian
Potensi sumberdaya ikan sebagai aset bangsa perlu dimanfaatkan secara bijaksana bagi kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan aspek kelestariannya
Gambar 1. Manfaat yang dimaksudkan dapat berupa penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah, sumber protein hewani, dan
pengembangan usaha perikanan tangkap. Namun, pemanfaatan sumberdaya harus dilakukan secara bijaksana, karena sumberdaya ikan bukan tidak terbatas.
Semakin banyak kapal yang menangkap akan semakin tinggi total hasil tangkapan, dan akan mencapai titik maksimum, kemudian terjadi penurunan. Pada
tahap penurunan hasil tangkapan, maka jumlah hasil tangkapan per unit kapal merosot.
Gambar 1. Kerangka pikir penelitian
Penyerapan tenaga kerja
perikanan Sumber
protein hewani Pengembangan
industri perik. tangkap Terpadu
Sumber pendapatan
nelayan PAD
Analisis bioekonomik Data envelopment analysis
Analisis stochastic production frontier Analisis linear goal programming
-Status sumberdaya ikan -Kapasitas perikanan
-Efisiensi teknis penangkapan - Alokasi optimum input
penangkapan Pemanfaatan daerah
penangkapan tidak merata
Ketimpangan struktur
armada penangkapan
Peningkatan Biaya
Penangkapan Potensi sumberdaya ikan
pelagis
- Overcapacity - Overfishing
- Usaha penangkapan tidak efisien - Penurunan stok dan rente sumberdaya ikan
- Penurunan CPUE Regulated open
access dan
kegiatan IUU Fishing
Eksploitasi sumberdaya ikan
pelagis
Strategi kebijakan pengembangan perikanan
tangkap
Dampak:
Analisis: Kegunaan:
Implikasi:
Analisis lingkungan strategik LINSTRA
Output: Masala
h
Semakin banyak jumlah kapal dalam suatu armada penangkapan dapat menimbulkan
tekanan terhadap
sumberdaya ikan
dan penurunan
rente sumberdaya. Oleh karena itu, diperlukan kondisi keseimbangan antara input
penangkapan dengan kelangsungan sumberdaya ikan pelagis kecil. Dengan demikian, dibutuhkan kajian eksploitasi sumberdaya ikan pelagis kecil berbasis
kapasitas penangkapan. Hal-hal yang dapat diduga sebagai permasalahan dalam eksploitasi
sumberdaya ikan pelagis kecil di Maluku antara lain: pemanfaatan daerah penangkapan ikan tidak merata, struktur armada penangkapan yang tidak
seimbang, regulated open-access, kegiatan illegal fishing, dan peningkatan biaya penangkapan. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya dapat menimbulkan
kelebihan kapasitas atau overcapacity, yang diikuti oleh overfishing, inefisiensi usaha penangkapan ikan, penurunan CPUE, profit mengecil bahkan negatif, dan
penurunan stok serta rente sumberdaya ikan. Untuk itu dibutuhkan kajian empiris dengan menggunakan metode analisis sebagai berikut: 1 analisis bioekonomi,
2 pendekatan data envelopment analysis, 3 analisis stochastic production frontier
, dan 4 analisis linear goal programming. Seluruh hasil analisis poin 1 sampai 4 kemudian dikaji dengan menggunakan pendekatan analisis lingkungan
strategik LINSTRA untuk memperoleh strategi kebijakan pengembangan perikanan tangkap berdasarkan kapasitas penangkapan ikan.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sumberdaya Ikan