Dari kedua metode mengajar tersebut dimungkinkan metode Pemberian Tugas lebih baik dari pada metode Inkuiri Terbimbing karena untuk materi pokok
Hukum-Hukum Dasar Kimia, disamping ada hafalan juga ada hitungannya. Dengan banyak mengerjakan tugas dan latihan akan menjadikan diri siswa lebih
terbiasa dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajarinya, sehingga prestasi siswa cenderung akan lebih baik.
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir di atas, dapat ditarik hiptesis sebagai berikut : Metode Pemberian Tugas menghasilkan prestasi yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode Inkuiri Terbimbing pada materi pokok Hukum-Hukum Dasar Kimia Kelas X Semester II SMA Negeri I
Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 20052006. Metode Mengajar
Kelas Eksperimen-1 Kelas Eksperimen-2
Pemberian Tugas Inkuiri Terbimbing
Prestasi Belajar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak, Boyolali. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali
tahun pelajaran 20052006. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Pebruari- Maret 2006.
B. Metode Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang akan dipelajari, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Subjek penelitian terdiri dari tiga kelas yaitu 2
kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol Perluasan Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Untuk kelas eksperimen peneliti dibantu oleh 2 orang,
sedangkan untuk kelas kontrol langsung diajar oleh guru yang bersangkutan. Sebagai metode bantu digunakan metode kepustakaan guna melengkapi kajian
teori dalam rangka menyusun kerangka berpikir dan untuk merumuskan hipotesis. Tabel 2. Desain Penelitian Perluasan Randomized Control Group Pretest-
Posttest Design Kelompok
Pretest Perlakuan
Posttest Eksperimen I
Eksperimen II Kontrol
T
1
T
1
T
1
x
a
x
b -
T
2
T
2
T
2
Keterangan : T
I
= Pretest terhadap penguasaan konsep materi pokok hukum-hukum dasar kimia. x
a
= Pembelajaran konsep materi pokok hukum-hukum dasar kimia dengan metode pemberian tugas
x
b
=Pembelajaran konsep materi pokok hukum-hukum dasar kimia dengan metode inkuiri terbimbing
T
2
=Posttest terhadap penguasaan konsep materi pokok hukum-hukum dasar kimia.
21
C. Penetapan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Penetapan Populasi Penelitian Suharsimi Arikunto 1996 : 150 menyatakan bahwa :Populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran
20052006 sebanyak 5 kelas. 2. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Pemilihan sampel cluster adalah pemilihan
sampel dimana yang dipilih secara random atau acak bukan individual tetapi kelompok-kelompok. Semua anggota kelompok mempunyai karakteristik yang
sama. Yang terpilih sebagai kelompok pertama diberi metode pembelajaran Pemberian Tugas, yang terpilih sebagai kelompok kedua diberi metode
pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan yang terpilih kelompok ketiga sebagai kelas Kontrol. Kelas yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas
X-l yang diajar dengan metode Pemberian Tugas
,
kelas X-2 yang diajar dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelas X-3 sebagai kelas Kontrol.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Variabel adalah sesuatu yang menjadi dasar objek pengamatan dan sebagai
faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. 2. Macam-macam Variabel
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri atas : a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan metode inkuiri terbimbing dan pemberian tugas.
b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar kimia.