Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori 1. Komparasi

Komparasi berasal dari bahasa lnggris Comparison yang artinya perbandingan W. J. S. Wojo Wasito Poerwadarminto, 1992:26. Jadi komparasi adalah suatu kegiatan untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu hal yang hasilnya akan dibandingkan. Dalam penelitian ini akan dibandingkan antara prestasi belajar menggunakan metode Inkuiri Terbimbing dan metode Pemberian Tugas.

2. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar

Winkel dalam HJ. Gino mengemukakan bahwa “ Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman,. ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.HJ.Gino, 1997:6 Witherington dalam Ngalim Purwanto mengemukakan Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dan reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian.Ngalim Purwanto, 1989:11 Sedangkan menurut Gagne dalam Ratna Wilis Dahar mengemukakan Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat pengalaman. Ratna Wilis Dahar, 1989:11 Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu terbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lamakonstan, serta perubahan-perubahan itu karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar. 6 Dalam belajar dikenal beberapa teori. Dalam buku karya Ratna W.D 1989 disebutkan antara lain : Teori belajar Ausubel dan teori belajar Piaget. h.110 1 Teori Belajar Ausubel Ausubel mengklasifikasikan belajar dalam dua jenis. Pertama yaitu memberikan informasi atau materi pelajaran pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Belajar penerimaan terjadi bila informasi atau materi pelajaran yang disampaikan pada siswa dalam bentuk final, artinya siswa tidak menemukan sendiri informasi itu tetapi hanya menerima saja materi yang diberikan kepadanya. Jenis kedua berhubungan dengan cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi-informasi yang diperolehnya pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif ini meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa. Ada dua bentuk belajar pada jenis ini yaitu bentuk belajar hafalan dan bentuk balajar bermakna. Belajar hafalan terjadi bila siswa hanya menghafalkan informasi atau materi pelajaran baru tanpa mengaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimilikinya. Belajar bermakna siswa telah memiliki pengetahuan tentang konsep sehingga siswa dapat mengaitkannya dengan informasi atau materi yang diterimanya. Belajar penerimaan dapat diusahakan menjadi belajar bermakna dengan cara menghubungkan antara konsep-konsep. Sebaliknya pada belajar penemuan bisa menjadi tidak bermakna bila dalam memecahkan masalah hanya dilakukan dengan cara coba-coba tanpa melalui menggunakan metode ilmiah. 2 Teori Belajar Piaget Dalam teori Piaget ada tiga bentuk pengetahuan yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika dan pengetahuan sosial. Pengetahuan fisik merupakan pengetahuan tentang benda-benda yang ada di luar dan dapat diamati dalam kenyataan eksternal. Sumber pengetahuan fisik terutama terdapat dalam benda itu sendiri, yaitu dalam cara benda itu memberikan pada subyek kesempatan- kesempatan untuk pengamatan. Pengetahuan logika matematik terdiri atas

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode problem solving terbimbing dan mandiri terhadap prestasi belajar kimia ditinjau dari kreativitas siswa pada materi pokok larutan penyangga kelas XI semester II

0 7 124

Keefektifan metode penemuan terbimbing dan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas 8

0 11 103

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN NHT DAN LT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERSAMAAN REAKSI KELAS X SEMESTER GASA

0 3 99

STUDI KOMPARASI PENDEKATAN Contextual Teaching and Learning (CTL) MELALUI METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM DAN PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI KIMIA KELAS VII

0 2 97

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR KELAS X SEMESTER II SMA PANCA BUDI MEDAN T.A. 2015/2016.

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 18 MEDAN T.P. 2015/2016.

2 6 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 15 MEDAN T.P 2014/2015.

0 3 20

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KATEGUHAN I TAWANGSARI, SUKOHARJO 2011

0 1 16

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN IPA ANTARA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI K

0 1 17

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TGT DAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM DASAR KIMIA.

0 0 7