59
2. Analisis Hubungan Antara Total Fenol dan Total Flavonoid
Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Batari 2007 dan Rahmat 2009 terhadap kandungan total fenol dan kandungan senyawa
flavonoid pada 24 sayuran indigenous Jawa Barat menunjukkan bahwa semua sayuran indigenous yang diuji mengandung senyawa flavonoid.
Komponen flavonoid yang diuji berupa senyawa flavonol dan flavon. Flavonoid merupakan salah satu kelas dari polifenol yang terdiri dari
beberapa sub kelas seperti flavon, flavonol, flavonone, flavan dan antosianin Vermerris dan Nicholson, 2006. Dengan demikian, nilai total
flavonoid secara kasar diperoleh dengan menggabungkan nilai total flavonol dan flavon yang diperoleh dari penelitian sebelumnya dan nilai
total antosianin yang diperoleh dari penelitian ini Tabel 10. Hubungan antara total fenol dan total flavonoid pada 24 jenis
sayuran dapat diidentifikasi dengan menggunakan uji korelasi. Uji ini menghasilkan output yang menginformasikan bahwa terdapat hubungan
antara nilai total fenol dengan nilai total flavonoid, karena memiliki nilai p 0.023 yang lebih kecil dari nilai α 0.05, dengan nilai korelasi positif
sebesar 0.461. Korelasi positif artinya, bila nilai total fenol naik, maka nilai total flavonoid pun akan naik, dan sebaliknya. Nilai korelasi tersebut
0.461 dianggap cukup berarti meskipun tidak tergolong tinggi. Output uji korelasi ini dapat dilihat pada Lampiran 3.
Senyawa fenolik merupakan kelompok senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih grup hidroksil gugus
–OH yang melekat pada cincin hidrokarbon aromatik Vermerris dan Nicholson, 2006. Flavonoid
merupakan salah satu golongan senyawa fenol alam yang terbesar yang berada dalam bentuk ester atau glikosida terkonjugasi dengan senyawa
lain Pratt dan Hudson, 1990. Dengan demikian, bila suatu sampel memiliki total flavonoid yang tinggi, maka seyogiyanya sampel tersebut
juga memiliki total fenol yang tinggi pula, dan bila total flavonoid dalam sampel rendah, maka total fenol dalam sampel pun akan rendah. Hal ini
dikarenakan flavonoid merupakan bagian terbesar dari senyawa fenol selain senyawa-senyawa fenolik lainnya, seperti dari asam fenolat, asam
60 sinamat, kumarin, tanin,
β-sianin, dan sebagainya Vermerris dan Nicholson, 2006.
Tabel 10. Nilai total fenol, total flavonol dan flavon, total antosianin dan
total flavonoid pada 24 sayuran indigenous Jawa Barat
Sampel Sayuran
Kandungan mg100 g dry basis
Total Fenol
Total Flavonol dan Flavon
Total Antosianin
Total Flavonoid
Kenikir 1225.88
420.85 3.61
424.46 Beluntas
1030.03 79.19
1.29 80.48
Mangkokan putih
a
669.30 215.00
8.41 223.41
Mangkokan 490.97
38.51 7.27
45.78 Kedondong
cina 542.61
358.17 2.55
360.72 Kecombrang
801.33 11.76
39.27 51.03
Kemangi 784.32
69.78 0.76
70.54 Katuk
870.64 831.70
6.36 838.06
Antanan 581.95
263.88 5.39
269.27 Antanan
beurit
a
805.46 332.20
4.44 336.64
Pohpohan 831.62
26.98 5.52
32.50 Daun Ginseng
614.50 49.33
2.50 51.83
Krokot 447.91
4.05 1.82
5.87 Turi
a
323.68 217.40
2.01 219.41
Kucai
a
211.73 89.40
5.41 94.81
Takokak
a
860.29 27.40
20.08 47.48
Kelor
a
536.08 473.30
11.94 485.24
Mengkudu
a
236.45 201.40
6.97 208.37
Lembayung
a
438.30 386.30
7.15 393.45
Terubuk
a
204.38 3.80
18.64 22.44
Daun labu
a
412.62 200.10
5.35 205.45
Bunga Pepaya
a
376.23 306.80
10.89 317.69
Pucuk mete
a
2809.53 656.30
1.74 658.04
Pakis
a
306.70 84.40
0.61 85.01
Batari 2007;
a
Rahmat 2009 Diperoleh dari penjumlahan total flavonol dan flavon dengan total antosianin
3. Analisis Hubungan Antara Total Fenol dan Total Antosianin