4.1.2 Hasil Analisis Pendahuluan Kandungan Hara Urin Kambing Etawah
Pada Tabel 6 disajikan data kandungan hara urin kambing Etawah. Dari hasil analisis urin tersebut, terlihat bahwa pH urin terkategori basa sedangkan
kadar N total, NH
4
+ dan NO
3
- tergolong sedang. Sedangkan kandungan hara mikro yang di dapat dari analisis relatif rendah. Tingginya kadar N total pada urin
ini dikarenakan pada saat dilakukan pengambilan sampel urin, sampel kambing tersebut sedang dalam masa kehamilan. Selain itu, faktor umur yang sudah
menginjak + 8 tahun turut mempengaruhi tingginya kadar N total tersebut.
Tabel 6. Hasil Analisis Kandungan Hara Urin Kambing Etawah
Kandungan Hara Jenis Kambing
Etawah pH
8.10 EC mScm
32.70 NH
4
+ 0.22
NO
3
- 0.63
N total 3.06
P ppm 11.67
K ppm 486
Ca ppm 58
Mg ppm 272
Fe ppm ≠ tidak diukur
Mn ppm 0.10
Zn ppm 60
Cu ppm 1
Na ppm 398
4.1.3 Pengaruh Pemupukan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Hasil pengamatan yang dilakukan di rumah plastik menunjukkan bahwa pemberian pupuk dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan
dengan kontrol. Pertumbuhan tinggi tanaman paling tinggi terlihat pada perlakuan PB, sehingga dapat dikatakan perlakuan tersebut memiliki pengaruh yang paling
baik terhadap tanaman kangkung darat. Rataan dan hasil uji lanjut tinggi tanaman terhadap masing-masing perlakuan pupuk disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Pengaruh Pemupukan terhadap Tinggi Tanaman
Perlakuan Tinggi Tanaman
…………cm…………… Kontrol K
28.7a Pupuk SA1 PA
33.8 bc Pupuk GDP PB
36.0 c Pupuk GDL PC
33.2 b Gandasil D PG
35.7 bc Pupuk Urin Alami PU
35.2 bc
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
pada taraf nyata 5 dengan Uji Wilayah Berganda Duncan DMRT.
Bobot basah dan bobot kering merupakan indikator dalam penilaian produksi tanaman. Berdasarkan analisis ragam taraf nyata 5, pemberian pupuk
berpengaruh nyata terhadap bobot basah dan bobot kering tanaman. Rataan dan hasil uji lanjut perlakuan pemupukan pada tanaman kangkung darat disajikan
dalam Tabel 8.
Tabel 8. Pengaruh Pemupukan terhadap Bobot Basah dan Bobot Kering Tanaman
Perlakuan Bobot g
Bobot Basah Bobot Kering
Kontrol K 15.1967a
1.1867a Pupuk SA1 PA
20.9333 b 2.1300 bc
Pupuk GDP PB 22.3867 b
1.6900ab Pupuk GDL PC
25.4700 b 2.7967 c
Gandasil D PG 24.1967 b
2.0767abc Pupuk Urin Alami PU
24.4333 b 2.1533 bc
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda pada
taraf nyata 5 dengan Uji Wilayah Berganda Duncan DMRT.
Tabel 8 menunjukkan bahwa pemupukan menghasilkan kecenderungan tingkat produksi yang lebih baik dibandingkan kontrol K. Hal ini terlihat pada
bobot basah tanaman di mana semua perlakuan mengalami peningkatan produksi yang signifikan akibat pemupukan di mana perlakuan PC menunjukkan hasil yang
paling besar dibanding perlakuan lainnya. Selain itu, hasil uji statistik yang dilakukan pada bobot kering, terlihat perlakuan pupuk urin alami PU, pupuk
SA1 PA, dan PC memiliki pengaruh yang nyata terhadap kontrol K, sedangkan pada perlakuan PB dan Gandasil D PG tidak berpengaruh nyata terhadap kontrol
K. Bobot kering yang paling besar diperoleh dari perlakuan PC.
4.1.4 Pengaruh Pemupukan terhadap Kadar Hara Tanaman