2.3 Pupuk Anorganik
Pupuk  anorganik  merupakan  pupuk  yang  dibuat  di  pabrik  secara  kimia. Pupuk  anorganik  dapat  dikelompokkan  berdasarkan  jumlah  hara  yang
menyusunnya,  yaitu  pupuk  tunggal  dan  pupuk  majemuk.  Pupuk  tunggal merupakan  pupuk  yang  mengandung  hanya  satu  unsur  hara.  Sedangkan  pupuk
majemuk  merupakan  pupuk  yang  mengandung  lebih  dari  satu  unsur  Kasno, 2009
a
. Sumber  hara  N  adalah  pupuk  urea,  ZA,  DAP,  KNO,  dan  NPK.  Nitrogen
merupakan  hara  yang  bersifat  higroskopis  atau  mudah  menyerap  air  dan  mudah larut  dalam tanah. Hara  N diserap tanaman dalam  bentuk  NH
4 +
dan NO
3 -
. Kadar NH
4 +
terlarut tertinggi terjadi pada saat pemupukan hingga hari ke 3 Ibrahim dan Kasno,  2008,  mudah  hilang  dan  tidak  tersedia  bagi  tanaman.  Nitrogen  bersifat
mobil di dalam tanah. Sumber hara P adalah pupuk superfosfat, fosfat alam, DAP, dan NPK. Hara P dalam tanah stabil atau tidak mudah hilang. Hara K bersumber
dari  pupuk  KCl,  MOP,  KNO
3
,  dan  NPK.  Hara  K  dalam  tanah  bersifat  mobil, mudah bergerak dan pada tanah tua Ultisol dan Oxisol mudah tercuci.
Pupuk  anorganik  diberikan  berdasarkan  sifat  tanah  atau  kesuburan  tanah dan varietas tanaman. Sifat tanah atau status hara tanah dapat diketahui dari hasil
analisis  tanah  di  laboratorium  atau  dengan  Perangkat  Uji  Tanah  Sawah  PUTS. Dosis pupuk untuk tanaman dengan hasil lebih tinggi, misalnya padi hibrida akan
lebih tinggi Kasno, 2009
b
.
2.4 Pupuk Daun dan Mekanisme Penyerapan Pupuk Melalui Daun
Pupuk daun merupakan salah satu jenis pupuk majemuk. Disebut demikian karena  pembuatan  pupuk  daun  bertujuan  agar  unsur-unsur  yang  terkandung  di
dalamnya  dapat  diserap  oleh  daun  atau  untuk  pembentukan  zat  hijau  daun. Penyerapan unsur hara dalam pupuk daun memang dirancang berjalan lebih cepat
dibanding  dengan  pupuk  akar.  Tanaman  akan  tumbuh  cepat  dan  media  tanam tidak  rusak  akibat  pemupukan  yang  terus  menerus.  Oleh  karena  itu,  pemupukan
melalui daun dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pupuk akar. Sayangnya, pupuk daun mempunyai sifat cepat menguap.
Kelebihan  pupuk  daun  dibanding  pupuk  akar  adalah  penyerapan  hara melalui  mulut  daun  stomata  berjalan  cepat,  sehingga  perbaikan  tanaman  cepat
terlihat. Selain itu, unsur hara yang diberikan lewat daun hampir seluruhnya dapat diambil tanaman dan tidak menyebabkan kelelahan atau kerusakan tanah. Seperti
diketahui  pupuk  yang  diberikan  lewat  tanah  tidak  semuanya  dapat  diserap  akar tanaman  karena  sebagian  difiksasi  oleh  tanah  misalnya  P  difiksasi  oleh  Al,  Fe,
atau Ca, unsur K difiksasi oleh mineral liat, ilit dan sebagainya, tercuci bersama air  perkolasi,  atau  tererosi  bersama  butir-butir  tanah.  Adapun  kekurangan  pupuk
daun  adalah  bila  dosis  yang  diberikan  terlalu  besar,  maka  daun  akan  rusak Hardjowigeno, 2003.
Pemberian pupuk lewat daun yang tepat adalah antara jam 7-9 pagi atau 5 sore  dengan  catatan  tidak  terjadi  hujan  paling  cepat  2  jam  setelah  pupuk  daun
diaplikasikan. Pupuk daun sebaiknya tidak diberikan saat malam hari, panas terik atau  menjelang  hujan.  Saat  terik  matahari,  cahaya  matahari  merangsang
fotosintesis  yang  berakibat  menurunnya  kandungan  CO  kira-kira  0.03-0.02, tekanan  turgor  dari  sel-sel  juga  menurun  karena  kehilangan  air  yang  berlebih
akibat  proses  transpirasi  Harjadi,  1996.  Bila  disemprot  pada  malam  hari,  daun sedang  menutup,  sehingga  pupuk  tidak  sepenuhnya  diserap  oleh  tanaman.
Pemupukan  lewat  daun  sangat  menguntungkan  bila  tanaman  dihadapkan  pada kondisi:  ketersediaan  hara  di  tanah  sangat  rendah,  topsoil  kering  dan  terjadi
penurunan  aktivitas  akar  selama  fase  reproduktif  Lingga,  2004. Prioritas
penyemprotan  pada  bagian  bawah  daun  karena  paling  banyak  terdapat  stomata. Faktor  yang  mempengaruhi  efektivitas  pemupukan  ialah  faktor  cuaca,  di  mana
bila  terjadi  hujan  maka  akan  mengurangi  efektivitas  penyerapan  pupuk. Penyemprotan  saat  suhu  udara  panas  menyebabkan  konsentrasi  larutan  pupuk
yang  sampai  ke  daun  cepat  meningkat  sehingga  daun  dapat  terbakar.  Contoh pupuk  daun  yang  beredar  di  pasaran  yaitu  Gandasil  Daun  14-12-14  dilengkapi
dengan Mn, Mg, B, Cu dan Zn Prasetya, 2011.
2.5. Karaktristik Hara Nitrogen N, Fosfor P, Kalium K dalam Tanah