BAB IV STATUS NEGARA DALAM MENERIMA PARA PENCARI SUAKA POLITIK DALAM KASUS EDWARD SNOWDEN MANTAN AGEN CIA
CENTRAL INTELLIGENCE AGENCY A.
Status Hukum Edward Snowden Dalam Pencarian Suaka Pada Negara Lain ...................................................................... 49
B. Status Negara Amerika Serikat AS Dalam Hal Meminta
Ekstradisi Atas Edward Snowden ........................................................ 57 C.
Status Negara Penerima Suaka Politik Dari Edward Snowden ........... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 69 B. Saran ..................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ABSTRAK Maulana Hadeni
Sutiarnoto Arif
Perkembangan hukum diplomatik, hubungan internasiona antar negara melahirkan permasalahan baru diantaranya suaka. Suaka, pada dasarnya merupakan suatu bentuk
perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga negara lain yang terancam keselamatannya. Dalam perkembangannya, timbul gagasan untuk melindungi korban politik
suatu negara yang meminta perlindungan kepada negara lain, yang disebut suaka politik.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan umum mengenai suaka politik, bagaimana tinjauan penerima suaka dalam hukum internasional dan hukum positif
serta bagaimana status negara dalam menerima para pencari suaka politik dalam kasus Edward Snowden mantan agen CIA CENTRAL INTELLIGENCE AGENCY. Jenis penelitian
ini adalah jenis penelitian yuridis normatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah suaka politik merupakan gagasan untuk melindungi seseorang yang disebut sebagai korban politik di suatu negara, penerima suaka
politik dalam hukum positif mendapatkan hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia, mendapatkan perlindungan politik dan negara.
Dalam hukum internasional pencari suaka berhak untuk meminta perlindungan atau mendapatkan suaka dari negara manapun, namun kewenangan mutlak pemberian suaka tetap
dimiliki oleh negara. Dalam kasus Edward Snowden negara Rusia tidak melanggar ketentuan internasional karena negara punya kewenangan mutlak memberikan suaka politik.
Kata Kunci : Hubungan Diplomatik, Suaka Politik, Edward Snowden Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Maulana Hadeni
Sutiarnoto Arif
Perkembangan hukum diplomatik, hubungan internasiona antar negara melahirkan permasalahan baru diantaranya suaka. Suaka, pada dasarnya merupakan suatu bentuk
perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga negara lain yang terancam keselamatannya. Dalam perkembangannya, timbul gagasan untuk melindungi korban politik
suatu negara yang meminta perlindungan kepada negara lain, yang disebut suaka politik.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tinjauan umum mengenai suaka politik, bagaimana tinjauan penerima suaka dalam hukum internasional dan hukum positif
serta bagaimana status negara dalam menerima para pencari suaka politik dalam kasus Edward Snowden mantan agen CIA CENTRAL INTELLIGENCE AGENCY. Jenis penelitian
ini adalah jenis penelitian yuridis normatif.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah suaka politik merupakan gagasan untuk melindungi seseorang yang disebut sebagai korban politik di suatu negara, penerima suaka
politik dalam hukum positif mendapatkan hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia, mendapatkan perlindungan politik dan negara.
Dalam hukum internasional pencari suaka berhak untuk meminta perlindungan atau mendapatkan suaka dari negara manapun, namun kewenangan mutlak pemberian suaka tetap
dimiliki oleh negara. Dalam kasus Edward Snowden negara Rusia tidak melanggar ketentuan internasional karena negara punya kewenangan mutlak memberikan suaka politik.
Kata Kunci : Hubungan Diplomatik, Suaka Politik, Edward Snowden Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN