C. Praktek Negara-Negara Dalam Suaka Politik
1. Australia
Australia adalah negara yang akrab dengan isu suaka. Banyak pengungsi dari Papua Nugini dan negara lain meminta suaka kepada pemerintah Australia. Menyangkut suaka
politik, Australia pernah menolak pemerintah Iran terkait ekstradisi Monis karena tidak adanya perjanjian timbal balik kedua negara. Monis adalah pelaku penyanderaan di Australia
beberapa waktu lalu. Monis diberikan suaka pada tahun 2001. “Kepala polisi Iran mengatakan Monis hendak diadili di Iran karena terlibat dalam tindak
penipuan ketika menjalani bisnis biro perjalanan sebelum dia kemudian melarikan diri ke Australia melewati Malaysia di akhir tahun 1990-an”.
33
33
Australia Pernah Tolak Permintaan Ekstradisi Monis ke Iran, diakses dari http:news.detik.comread2014121709533127798311513australia-pernah-tolak-permintaan-ekstradisi-
monis-ke-iran
Sebelumnya, Australia juga sempat bersitegang dengan Indonesia terkait suaka. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Yuri O Thamrin kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Pemerintah Indonesia terus mendesak Australia buat memberikan akses kekonsuleran secara penuh kepada pihak berwenang RI sesuai Konvensi Wina tahun 1961 terhadap para 43 warga
Papua, kendati sebagian besar dari mereka menyatakan kepada otoritas Australia bahwa mereka tidak ingin menggunakan akses tersebut.
Menurut Yuri, hingga saat ini Indonesia masih terus mengupayakan buat memperoleh akses kekonsuleran tersebut sebab itu merupakan hak Indonesia sebagai negara tidak terkait
dengan bersedia atau tidak bersedianya individu. Akses kekonsuleran tersebut merupakan hak kita sesuai dengan Konvensi Wina tahun 1961, jadi tidak tergantung dari individunya
melainkan akses yang sah bagi perwakilan kita buat berjumpa dengan warga negara, kata Yuri.
Hingga saat ini yang kita peroleh barulah penjelasan dari pihak imigrasi setempat, kita hargai penjelasan tersebut tetapi tentu saja penjelasan itu tidak mengurangi hak kita buat
memperoleh akses kekonsuleran, ujarnya. Pada kesempatan sebelumnya, Yuri mengungkapkan bahwa status pendatang ilegal yang dikenakan terhadap 43 warga Papua itu
ternyata tidak sesuai dengan pemberlakuan peraturan mengenai permintaan visa Australia
34
2. Uruguay
.
Uruguay sebelumnya memberikan suaka terhadap para tahanan Guantanamo dan Suriah. Namun kemudian Uruguay berhenti memberikan suaka karena meningkatnya
kerusuhan di negara tersebut. 3.
Ekuador Ekuador memberikan suaka kepada Julian Assange dan Edward Snowden. Menlu
Ekuador, Patino mengatakan pemerintahnya percaya bahwa ketakutan Assange atas penindasan politik itu sah. Ia mengatakan negaranya tetap menjalankan tradisi melindungi
orang yang rentan.
35
Terkait dengan Edward Snowden, Rusia dan Ekuador menerima permohonan Suaka Snowden. Kanada, Jerman, Inggris, Amerika Serikat adalah negara yang kerap memberikan
suaka. Namun dalam hal suaka politik, Ekuador termasuk yang akrab dengan pemberian suaka politik. Suaka politik juga kerap memanaskan hubungan antar dua negara. Seperti
Rusia dan Amerika Serikat terkait Edward Snowden. Faktor politik, hubungan kedua negara, dan alasan korban politik pencari suaka menjadi faktor penentu pemberian suaka.
34
RI Desak Australia berikan akses temui 43 Warga Papua, diakses dari http:berita.ohapa.com085542ri- desak-australia-berikan-akses-temui-43-warga-papua.htm
35
Ekuador Berikan Suaka Kepada Julian Assange, diakses dari http:www.bbc.co.ukindonesiadunia201208120816_assangeecuador.shtml
BAB III TINJAUAN PENERIMA SUAKA DALAM HUKUM INTERNASIONAL DAN