Karakterisrik Media Sosial Media Sosial

bagaimana media tersebut digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Pada akhirnya bagaimana karakteristik media sosial itu bisa dipergunakan untuk bidang seperti jurnalisme, hubungan masyarakat, pemasaran dan politik. 47 Adapun karakteristik media sosial, yaitu: 1 Jaringan Network Media sosial memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan di antara penggunanya. Tidak peduli apakah di dunia nyata offline saling kenal atau tidak, namun kehadiran media sosial memberikan medium bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme teknologi. 48 2 Informasi Inform Informasi menjadi bagian yang penting dari media sosial karena tidak seperti media-media lainnya di internet, pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Bahkan informasi menjadi semacam komoditas dalam masyarakat informasi information society. Menurut Casstels informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi yang menjadikan informasi itu komoditas bernilai sebagai 47 Rulli Nasrullah, Media sosial, hal. 15 48 Elisabeth Shinta. “Peran Media Sosial Facebook dalam Komunitas Kaum Lesbi di Kota Tua”. Jurnal Komunikasi. Vol III. No. 02. 2011, hal. 36. bentuk baru dari kapitalisme yang dalam pembahasan sering disebut dengan berbagai istilah. 49 3 Arsip Archive Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun dan melalui perangkat apa pun. Setiap informasi apa pun yang diunggah di Facebook, sebagai contoh, informasi itu tidak akan hilang begitu saja saat pergantian hari, bulan sampai tahun. Informasi itu akan terus tersimpan dan bahgan bisa diakses dengan mudah. 50 4 Interaksi Interactivity Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antarpengguna. Jaringan ini tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau pengikut follower di internet semata, tetapi juga harus dibanggun dengan interaksi antarpengguna tersebut. Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda, seperti tanda jempol ‘like’ di Facebook. 51 5 Simulasi sosial simulation of society Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat society di dunia virtual. Khalayak seolah-olah tidak bisa membedakan antara yang nyata dan yang 49 Rulli Nasrullah, Media sosial, h. 35. 50 Elisabeth Shinta. “Peran Media Sosial Facebook dalam Komunitas Kaum Lesbi di Kota Tua”. Jurnal Komunikasi. Vol III. No. 02. 2011, hal. 37. 51 Rulli Nasrullah, Media sosial, h. 37. ada di layar. Di media sosial interaksi yang ada memang menggambarkan bahkan mirip dengan realitas, akan tetapiinteraksi yang terjadi adalah simulasi dan terkadang berbeda sama sekali. 52 6 Konten oleh pengguna user-generated content Karakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna atau lebih popular disebut dengan user generated content UGC. Term ini menunjukkan bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun. 53 Media sosial telah menjadi bagian integral masyarakat modern. Selalu saja ada ruang virtual yang diminati oleh penggunanya. Ada akun-akun untuk berbagi foto, video, status terbaru, saling menyapa dan bertemu secara virtual dengan teman-teman baru dan teman-teman lama. Selalu ada jalur keluar melalui media sosial terhadap kebutuhan akan beragam komunikasi yang muncul di masyarakat. 54

3. Level Realitas di Media Sosial

Sebuah realitas yang terjadi di media sosial bisa dilihat melalui dua konsep, yakni konten dan bentuk form media sosial. Menurut Taylor dan Every sebuah aksi dari komunikasi dan interaksi yang terjadi di internet harus dilihat pula dari apa yang membawa site komunikasi itu dan apa yang tampak dari yang disampaikan. 52 Rulli Nasrullah, Media sosial, h. 38. 53 Rulli Nasrullah, Media sosial, h. 39. 54 Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan, Ebook: Panduan Media Sosial untuk Kementrian Perdagangan RI, Jakarta: 2014, h. 35. Berdasarkan hal tersebut, realitas sosial di media-siber yang ada di media sosial bisa dibagi ke dalam dua kerangka besar, yakni level mikro maupun makro. Level mikro berada dan merujuk pada teks yang dikonstruksi oleh pengguna, sedangkan level makro merujuk pada konteks yang mengelilingi teks. 55 Ada empat level dalam melihat realitas sosial-siber di media sosial. Level-level ini bisa juga digunakan sebagai panduan dalam meneliti realitas dan hubungannya antara online-offline. 56 Level-level tersebut antara lain: a Ruang Media Media Space Dalam ruang media, level ini dapat mengungkap bagaimana struktur maupun perangkat prosedur dari media sosial, seperti bagaimana membuat akun, prosedur mempublikasikan konten, dan aspek grafis dari tampilan media sosial. Dengan mengetahui bagaimana perangkat media sosial bekerja, akan diketahui segala kemungkinan yang terjadi di media sosial dari aspek perangkat teknologi. 57 Mempelajari perangkat teknologi di media sosial, bisa diungkapkan bahwa a media sosial bergantung pada sejumlah prosedur yang berbeda dengan media tradisional yang tidak memerlukan keterlibatan pengguna. Di media sosial diperlukan keterlibatan pengguna secara aktif dengan mengikuti langkah- langkah atau prosedur tertentu. b Dari keterlibatan atau prosedur 55 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 59 56 Rulli Nasrullah, Media Sosial, h. 60. 57 Rulli Nasrullah, Media Sosial ., h. 60.