Dinamika Hara. Optimasi Pupuk Organik dan NPK Majemuk pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Belum Menghasilkan Berumur Satu Tahun

13 Y = 181 + 1.63 O + 0.0130 M + 0.0232 O 2 – 0.000002 M 2 – 0.000278 OM dan pada umur 12 BSP dengan persamaan regresi Y = 226 + 1.17 O + 0.0431 M – 0.0092 O 2 – 0.000012 M 2 – 0.000286 OM dimana O adalah pupuk organik dan M adalah pupuk NPK majemuk, namun tidak terdapat interaksi pada 9-11 BSP. Perlakuan pupuk organik dan NPK majemuk mulai berpengaruh pada 8 BSP. Hal ini diduga bahwa pupuk NPK majemuk yang diaplikasikan bersifat lambat tersedia sehingga memerlukan waktu untuk dapat diserap oleh tanaman serta aplikasi pupuk organik mulai menunjukkan pengaruh yang nyata pada 8 BSP. Wu et al. 2008 menyatakan bahwa pupuk majemuk NPK bersifat slow release yaitu melepaskan hara N, P dan K perlahan sehingga tersedia lambat bagi tanaman. Tabel 1. Respons tinggi tanaman kelapa sawit pada berbagai perlakuan pupuk organik dan NPK majemuk. Perlakuan pupuk organik dan NPK majemuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman kelapa sawit. Quansah 2010 menyatakan bahwa kombinasi antara pupuk anorganik dengan organik umumnya lebih meningkatkan pertumbuhan karena bahan organik dapat memperbaiki fisik, biologi dan kimia tanah sehingga unsur hara lebih tersedia untuk tanaman. Herviyanti et al. 2012 menyatakan bahwa tanah-tanah dengan kandungan bahan organik tinggi dapat meningkatkan KTK tanah dan mampu mengikat unsur hara, sehingga kefektifan pemupukan anorganik menjadi meningkat. Pupuk organik juga dapat digunakan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 144.1 149.7 155.5 161.0 165.9 174.7 183.5 191.6 192.6 195.8 218.1 233.3 251.9 140.3 144.7 147.9 157.8 165.8 177.9 193.9 200.7 205.0 211.7 231.4 247.4 263.2 143.5 151.3 154.3 164.8 164.6 182.8 194.9 204.5 210.3 213.1 231.7 249.0 266.9 148.6 149.5 155.7 163.6 171.2 183.2 188.6 198.2 201.8 207.2 236.1 250.1 269.7 0.6582 0.6770 0.2227 0.3214 0.5436 0.1753 0.1520 0.0662 0.0101 0.0223 0.0222 0.0315 0.0290 tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn Q tn L L L 142.4 146.5 151.3 155.3 160.9 172.4 186.1 196.0 197.8 202.0 218.2 229.5 243.2 139.0 145.5 153.3 159.7 163.8 180.7 191.7 202.3 206.9 211.9 230.5 247.0 265.3 148.9 150.7 153.9 163.5 169.6 177.9 184.9 201.2 198.7 203.1 231.2 251.4 276.7 143.9 148.2 149.7 161.4 165.6 179.3 194.6 196.9 207.1 212.5 232.9 247.3 265.0 146.5 153.2 158.6 169.1 174.5 187.9 193.7 197.3 201.5 206.2 233.4 249.4 264.3 0.7187 0.7382 0.403 0.0537 0.1351 0.0503 0.3913 0.688 0.3217 0.3555 0.131 0.0208 0.0004 tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn Q Q 0.5809 0.6013 0.4643 0.2856 0.2432 0.1401 0.3335 0.0584 0.014 0.0527 0.0575 0.0614 0.0323 tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn tn Dosis Pupuk Umur Tanaman BSP ……………………………… cm …………………………….. Pupuk Organik Pr 45 Pupuk NPK 0.65

1.30 kg tan

⁻ ¹ Respon Pola Respon f 15 30 : berbeda nyata pada taraf 5; : berbeda nyata pada taraf 1 ; Pr: probability; f : uji kontras polinomial ortogonal; L: linier; Q: kuadratik; BSP: bulan setelah perlakuan; tn: tidak nyata Keterangan: kg tan ⁻ ¹

1.95 2.60

Respon Pr Respon Pola Respon f Interaksi Pr