1.95 Neraca Hara N, P, K.

tanah sehingga serapan unsur tersebut terganggu Abdul dan Zaharah 2004; Tohiruddin et al. 2010; Wigena et al. 2006. Secara umum perlakuan pupuk organik dan NPK majemuk dipengaruhi oleh faktor iklim seperti curah hujan. Curah hujan rata rata yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan antara 1 700-2 500 mm tahun -1 dengan rata-rata 142-208 mm bulan -1 Wigena et al. 2009. Jumlah curah hujan rata-rata yang tercatat pada penelitian yang dilaksanakan ini adalah 279.3 mm bulan -1 sehingga pelaksanaan aplikasi pemupukan dalam penelitian ini tidak mengalami kendala keterbatasan air dalam lingkungannya. Dinamika Hara Tanah Dinamika hara menunjukkan pergerakan kadar hara di dalam tanah. Pergerakan hara total N, P dan K diamati pada perlakuan dosis pupuk NPK majemuk 1.3 kg tanaman -1 dan pupuk organik 45 kg tanaman -1 pada akhir penelitian. Dinamika hara yang diamati mulai dari kedalaman 0-20 cm, 20-40 cm dan 40-60 cm di piringan pohon serta dibandingkan dengan perlakuan kontrol dipengaruhi oleh tekstur tanah. Gambar 1. Dinamika pergerakan hara N, P dan K dalam tanah di piringan pohon Grafik a: Kadar N, P dan K perlakuan kontrol,grafik b : Kadar N, P dan K perlakuan dosis optimum Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kadar hara total P, K terakumulasi di permukaan tanah 0-20 cm kemudian terjadi penurunan kadar hara dengan bertambahnya kedalaman tanah Gambar 1, berbeda dengan hara N. Kadar hara N, P dan K dosis optimum pada akhir penelitian secara umum lebih tinggi dibandingkan kontrol, namun pada unsur N terjadi pergerakan hara sampai kedalaman 40-60 cm. Hal ini diduga terjadi pergerakan yang cepat terutama unsur N dalam tanah. Havlin et al. 2005 menyatakan bahwa nitrogen bersifat mobil di dalam tanah dan tidak terjerap dalam kompleks jerapan tanah. Berbeda dengan kadar P dan K pada kedalaman 20-40 dan 40-60 cm relatif sama. Hal ini diduga karena mobilitas unsur hara P dan K yang sangat lambat. Penelitian Havlin et al. a b a b b a