Pembentukan Kapsul Ekstraseluler Polisakarida Perubahan Komposisi Asam Lemak Membran Sel
Gambar 3 A Mekanisme ketahanan kekeringan dengan mengakumulasi solut untuk meningkatkan jumlah air bebas dalam sitoplasma dan B
meningkatkan tegangan permukaan antara membran dengan cairan intraseluler Yance 2001
Penelitian tentang dasar genetika ketahanan dari E. sakazakii saat terpapar kondisi kering a
w
0,23 dilakukan oleh Breeuwer et a.l 2004. Pengeringan menyebabkan induksi dari 7 gen dari heat shock regulon, 4 gen dari cyclic AMP
receptor protein regulon, 6 gen yang terlibat dalam stringent response dan sejumlah gen yang terlibat dalam sintetis trehalosa serta biosintetis komponen
yang berfungsi dalam dinding sel seperti lipid A dan lipopolisakarida. Sehingga dapat disimpulkan jika respon dari C. sakazakii terhadap kondisi dry stress adalah
dengan melibatkan ekspresi berbagai gen. Mekanisme ketahanan terhadap kondisi kekeringan dengan mengakumulasi
trehalosa juga terjadi pada Eschericia coli. Bakteri ini dapat mensintetis trehalosa sebagai respon perubahan osmosis osmotic stress, trehalosa disintesis oleh enzim
trehalosa-6-phosphat synthase dan trehalosa- 6-phosphat phosphatase. Enzim pertama merubah glukosa dari UDP-glukosa menjadi glukosa-6-phosphat,
sedangkan enzim kedua merubah trehalosa-6-phosphat internal trehalosa. Sintesis trehalosa dalam sel bakteri juga dapat diinduksi dengan menambahkan trehalosa
pada medium pertumbuhannya sehingga sel bakteri akan memiliki ketahanan lebih baik pada kondisi kering dan stress osmosis, namun akumulasi intraseluler
trehalosa tetap memberikan perlindungan lebih baik Welsh Herbet 1999.