pembubaran koperasi, anggota koperasi hanya menanggung kerugian sebatas simpaan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimilikinya.
Sedangkan yang merupakan modal pinjaman koperasi dari anggota tidak termasuk dalam ketentuan tersebut. Hal ini wajar, karena modal pinjaman koperasi dari
anggota sifatnya hutang yang harus dikembalikan. Jadi sifat dan kedudukannya tidak sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib dari anggota.
Alangkah baiknya jika dalam hal pembubaran koperasi dan penyelesaian koperasi, pemerintah dalam hal ini pejabat yang berwenang di perkoperasian,
cepat mengambil langkah-langkah pro aktif, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga tidak timbul permasalahan yang kian kusam dan
menyusahkan anggota koperasi itu sendiri pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
B. Pertanggungjawaban Pengurus dalam Hal Terjadinya Pembubaran Koperasi
Koperasi yang dibubarkan dapat dipastikan karena mengalami kesulitan dalam usaha atau keuangan, kecuali karena habis jangka waktu berdirinya. Pada
umumnya sisa kekayaan Koperasi yang dibubarkan tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban. Simpanan anggota pokok dan wajib akan dipergunakan
untuk menutup kewajiban akibat pembubaran, sehingga tidak ada sisa untuk dikembalikan kepada anggota. Tetapi dalam beberapa kejadian koperasi yang
dibubarkan masih memiliki sisa kekayaan dalam jumlah cukup besar, setelah semua kewajiban dipenuhi dan simpanan anggota dikembalikan sesuai dengan
nilai nominal. Sisa kekayaan yang besar antara lain disebabkan karena kenaikan
Universitas Sumatera Utara
nilai harta tetap. Contoh imajiner yang ekstrim dapat digambarkan sebagai berikut : sebuah koperasi membelanjakan simpanan anggota sebesar 20 juta rupiah untuk
membeli tanah dijalan utama Jakarta Jalan Sudirman lima puluh tahun yang lalu yang sekarang mungkin harganya bisa mencapai 100 milyar rupiah, pasti
memiliki sisa kekayaan yang sangat besar dalam pembubaran, setelah simpanan anggota dikembalikan menurut nilai nominal.
37
Apabila suatu usaha mengalami kerugian,kepailitan atau likuidasi, baik usaha perseorangan soleproprietorship atau usaha bersama corporation, dan
mungkin terdapat pihak-pihak lain yang dirugikan atau belum dipenuhi Dalam dunia bisnis para pelaku uasaha dalam melakukan kegiatan usaha
selain dapat dilakukan sendiri dengan mengelola dan memanage usahanya secara langsung, juga dapat dilakukan bersama-sama oleh dua orangpihak atau lebih
dalam suatu wadah badan usaha atau entity. Apabila dilakukan sendiri without patners ia di sebut sebagai soleproprietor, entrepreneur, baik dilakukan atas dasar
profesi soleparactitioner ataupun dilakukan atas dasar usaha perdagangan soletrader.
Usaha bisnis yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu badan usaha atau wadah, disebut sebagai korporasi atau company. Korporasi dengan
berbagai macam bentuk dan ragamnya, bisa dengan badan hukum, bisa dengan bentuk bukan badan hukum. Permasalahannya, bagaimana kalau kegiatan usaha
yang dilakukan oleh para pelaku bisnis tersebut mengalami kerugian atau kepailitan yang menyebabkan ia tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap
pihak ketiga atau terhadap stakeholder yang terkait?
37
http:wartawarga.gunadarma.ac.id200912modal-koperasi-4. Diakses tanggal 1 Nopember 2010.
Universitas Sumatera Utara
haknya,maka ia harus bertanggung jawab terhadap pemenuhan kewajiban atas kerugian dimaksud. Sejauhmana tanggung jawab para pelaku usaha atau pebisnis
selaku entrepreneur terhadap pihak ketiga dan para stake holder yang terkait, sangat ditentukan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut atau jenis entity-nya.
38
Jika koperasi menanggung kerugian, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 34 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, pengurus baik bersama-sama maupun
sendiri-sendiri menanggung kerugian yang diderita koperasi karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. Di samping penggantian
Jika pelaksanaan kegiatan usahanya dilakukan sendiri oleh soleproprietor, maka jelas tanggung-jawabnya langsung kepada soleproprietor
yang bersangkutan. Namun jika dilakukan bersama-sama dengan partners usahanya, maka tanggung jawab tersebut sangat ditentukan dari jenis badan usaha
entity yang dibentuk sebagai wadah atau lembaganya, demikian juga sangat tergantung pada perjanjian memorandum of association masing-masing orang
atau pihak dalam lembaga tersebut. Demikian juga harus dilihat dan dicermati: apakah merupakan tanggung jawab corporate atau ataukah tanggung jawab dari
masing-masing orang atau pihak baik selaku naturliijkperson atau sebagai naturliijkpersoon atau sebagai rechtspersoon.
Sebagai perangkat organisasi yang diberikan wewenang untuk melakukan tindakan dan upaya hukum untuk dan atas nama koperasi yang bersangkutan,
pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota dan rapat anggota luar biasa.
38
http:supremasihukum-helmi.blogspot.com200901tanggung-jawab-korporasi-dalam- hal.html. Diakses tanggal 1 Nopember 2010.
Universitas Sumatera Utara
kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan.
Kerugian yang ditanggung sendiri oleh masing-masing pengurus dimana kerugian itu tidak dibebankan kepada semua anggota pengurus untuk
menanggungnya melainkan hanya kepada mereka yang melakukan kelalaian atau kesengajaan tersebut sehingga terjadi kerugian pada koperasi. Menurut penulis
pertanggungjawaban oleh pengurus dikarenakan oleh adanya suatu pembebanan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu sehingga dapat dilihat
apakah ia mampu atau tidak untuk memenuhi kewajiban. Untuk mewujudkan profesionalisme dalam pengelolaan usaha koperasi,
pengurus dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Pengangkatan pengelola oleh pengurus harus mendapat
persetujuan dari rapat anggota. Maksudnya diberi wewenang dan kuasa adalah pelimpahan wewenang dan kuasa yang dimiliki oleh pengurus. Dengan demikian
pengurus tidak lagi melaksanakan sendiri wewenang dan kuasa yang telah dilimpahkan kepada pengelola dan tugas pengurus beralih menjadi mengawasi
pelaksanaan wewenang dan kuasa yang dilimpahkan. Adapun besarnya wewenang dan kuasa yang dilimpahkan ditentukan sesuai dengan kepentingan
koperasi.
C. Akibat Hukum Jika Pengurus Tidak Bertanggung Jawab dalam hal Pembubaran Koperasi