penghalang protektif, dan akan bertindak sebagai pelumas permukaan serta mencegah pengeringan jaringan. Pelikel juga merupakan substrat kemana bakteri dari sekitarnya
akan melekat.
b. Kolonisasi Awal Bakteri
13,19
Dalam waktu beberapa jam, bakteri akan dijumpai pada pelikel gigi. Bakteri yang pertama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah Actinomyces
dan Streptococcus sanguis. Pengkolonian awal tersebut melekat kepelikel dengan bantuan adhesion, yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri.
Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel gigi. Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat,
maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologi pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang
aerob dengan spesies bakteri falkutatif gram positif menjadi lingkungan yang memiliki sedikit oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob gram
negatif.
c. Kolonisasi Sekunder dan Maturasi Plak
13,19
Pengkoloni sekunder adalah mikroorganisme yang tidak turut sebagai pengkoloni awal kepermukaan gigi bersih, diantaranya Prevotella intermedia,
Prevotella leoscheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke bakteri yang telah
berada dalam massa plak. Proses perlekatannya adalah berupa interaksi stereochemical yang sangat spesifik dari molekul – molekul protein dan karbohidrat
yang berada pada permukaan bakteri, dan interaksi yang kurang spesifik yang berasal tekanan van der walls. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni
sekunder kebakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Koagregasi pengkoloni sekunder ke pengkoloni awal terjadi antara Fusobacterium nucleatum dengan
Sterptococcus sanguis, Prevotella loescheii dengan Actinomyces viscsus, dan Capnocytophaga dengan Actinomyces viscosus. Pada stadium akhir pembentukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
plak, yang dominan adalah koagregrasi Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis.
13,19
2.3 Kontrol Plak
Kontrol plak merupakan suatu prosedur yang dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk: a Menyingkirkan dan mencegah pertumbuhan plak dan
deposit lunak materi alba dan debris makanan pada permukaan gigi dan gingiva sekitarnya. b Menstimulasi atau memasase gingiva sehingga terjadi peningkatan
tonus gingiva, keratinisasi permukaan, vaskularisasi gingiva dan sirkulasi gingiva. Kontrol plak secara mekanis seperti sikat gigi dan benang gigi merupakan alat
bantu untuk menghilangkan plak. Kontrol plak secara mekanis merupakan metode yang sulit dilakukan bagi anak kecil dan orang – orang yang kurang terampil. Sebagai
akibatnya, plak tidak dapat dihilangkan secara sempurna apabila hanya menggunakan metode mekanis.
12,22
7,11
Oleh karena itu, diperlukan metode tambahan yaitu kontrol plak secara kimiawi berupa pasta gigi dan obat kumur. Namun, metode ini hanya sebagai
penunjang kontrol plak mekanis karena memiliki kandungan zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan menghilangkan plak.
12,21
2.4 Obat Kumur