BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai manfaat ekstrak bunga Rosella Hibiscus sabdariffa sebagai obat kumur dalam menghambat pertumbuhan plak pada mahasiswa FKG
USU angkatan 2012. Sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang. Semua
subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sampai selesai. Hasil penelitian mengenai manfaat ekstrak bunga Rosella Hibiscus
sabdariffa sebagai obat kumur dalam menghambat pertumbuhan plak pada mahasiswa FKG USU angkatan 2012 akan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
Tabel 3. Data demografi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Variabel Kelompok
Kategori Jumlah n
Persentase Umur
Perlakuan 17
18 19
1 17
2 5
85 10
n total = 20 total = 100
Kontrol 17
18 19
3 15
2 15
75 10
n total = 20 total = 100
Jenis Kelamin Perlakuan
Laki-laki Perempuan
8 12
40 60
n total = 20 total = 100
Kontrol Laki-laki
Perempuan 8
12 40
60 n total = 20
total = 100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari tabel 3 menunjukkan data demografi responden berdasarkan umur dan jenis kelamin. Pada kelompok perlakuan, jumlah responden yang berumur 17 tahun
adalah 1 orang dengan persentase 5, umur 18 tahun adalah 17 orang dengan persentase 85 dan yang berumur 19 tahun adalah 2 orang dengan persentase 10.
Table ini juga menunjukkan jumlah kelompok perlakuan laki - laki adalah 8 orang dengan persentase 40 dan kelompok perlakuan perempuan adalah 12 orang dengan
persentase 60. Pada kelompok kontrol, jumlah responden yang berumur 17 tahun adalah 3
orang dengan persentase 15, umur 18 tahun adalah 15 orang dengan persentase 75 dan yang berumur 19 tahun adalah 2 orang dengan persentase 10. Tabel ini
juga menunjukkan jumlah kelompok kontrol laki - laki adalah 8 orang dengan persentase 40 dan kelompok kontrol perempuan adalah 12 orang dengan persentase
60.
Diagram 1. Grafik rerata indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian obat kumur
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4 dan 7 hari.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diagram 2. Pie rerata indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian obat kumur pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4 dan 7 hari.
Berdasarkan grafik dan diagram pie pada kelompok perlakuan menunjukkan adanya penurunan indeks plak tetapi penurunan ini tidak bermakna secara statistik
pada hari ke - 1, pada hari ke - 7 adanya penurunan indeks plak yang signifikan pada kelompok perlakuan. Pada uji t berpasangan, perbedaan indeks plak dari hari ke - 7
bermakna pada p0,05. Pada kelompok kontrol terjadi kenaikan indeks plak pada hari ke - 4 dan hari ke - 7.
Tabel 4. Data distribusi rerata indeks plak Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Hari
Perlakuan Kontrol
N Rerata indeks plak ± SD
N Rerata indeks plak ± SD
20 2,033 ± 0,344
20 1,940 ± 0,341
1 20
2,024 ± 0,333 20
1,943 ± 0,337 4
20 1,977 ± 0,350
20 1,986 ± 0,331
7 20
1,949 ± 0,351 20
2,016 ± 0,331
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Berdasarkan table 4, dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan terdapat penurunan rerata indeks plak pada hari ke - 4 dan ke - 7. Sedangkan kelompok
perlakuan pada hari ke - 1 skor indeks plak tidak mengalami penurunan yang bermakna dibandingkan rerata indeks plak awal. Pada kelompok kontrol mengalami
kenaikan rerata skor indeks plak terjadi pada hari ke - 4 sampai hari ke - 7. Pada hari ke - 1, sedangkan pada kontrol skor indeks plak tidak mengalami kenaikan rerata
indeks plak yang bermakna pada hari ke - 1 dibandingkan rerata indeks plak awal.
Tabel 5. Rerata indeks plak sebelum dan sesudah pemakaian obat kumur pada
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol selama 1, 4,dan 7 hari Hari
Kelompok Rerata indeks
plak sebelum perlakuan
Rerata indeks plak sesudah
perlakuan T
P
1 Perlakuan
2,033 2,024
1,894 0,074
Kontrol 1,940
1,943 -0,447
0.660
4 Perlakuan
2,033 1,977
10,983 0,001
Kontrol 1,940
1,986 -6,056
0,575
7 Perlakuan
2,033 1,949
15,077 0,001
Kontrol 1,940
2,016 -12,414
0,001 Uji t-berpasangan; p0,05
terdapat perbedaan yang bermakna p0,05
Dari hasil yang didapat pada tabel 5, setelah penggunaan selama 1 hari, pada kelompok perlakuan terlihat ada penurunan rerata indeks plak, tetapi penurunan ini
tidak bermakna secara statistik p 0,05. Pada kelompok kontrol, tidak terlihat adanya perbedaan rerata indeks plak antara sebelum dan sesudah pemakaian obat
kumur selama 1 hari. Setelah penggunaan selama 4 hari, terlihat adanya penurunan rerata indeks
plak yang bermakna secara statistik p0,05. Sebaliknya pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rerata indeks plak tetapi peningkatan ini tidak bermakna secara
statistik p 0,05
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Setalah penggunaan selama 7 hari, pada kelompok perlakuan terlihat bahwa terjadi penurunan indeks plak yang bermakna secara statistik p 0,05. Sebaliknya
pada kelompok kontrol adanya peningkatan rerata indeks plak, peningkatan ini bermakna secara statistik p 0,05.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5 PEMBAHASAN