Kontrasepsi Pil Progestin Alat Kontrasepsi Dalam RahimAKDR

5. Efek samping Gangguan menstruasi, mual muntah, sakit kepala, berat badan bertambah, sindrom pra menstruasi seperti payudara tegang, libido berkurang, jerawat, hipertensi Speroff, 2005, hlm.90.

2. Kontrasepsi Pil Progestin

Kontrasepsi ini sering juga disebut mini pil. Merupakan pil yang hanya mengandung hormon progesteron, tetapi dosisnya lebih rendah dibandingkan progestin yang ada pada pil kombinasi. 1. Mekanisme kerja Cara kerja utama kontrasepsi ini adalah dengan mengentalkan lendir serviks, sehingga menghambat penetrasi sperma untuk masuk lebih jauh. Disamping itu progestin juga menghambat ovulasi, mengganggu motilitas tuba sehingga sehingga transfortasi sperma terganggu, dan mengganggu perubahan fisiologis endometrium sehingga menghalangi nidasi Saifuddin,et al. 2004, hlm.MK 47. 2. Efektifitas Bagi ibu yang menyusui, sampai sembilan bulan post partum keefektifan pil mencapai 98,5.Bagi ibu yang tidak menyusui dan sedang dalam masa interval turun menjadi 96 Siswosudarmo, et al.2001, hlm.18. Universitas Sumatera Utara 3. Keuntungan Manfaat pil ini sama dengan pil kombinasi,selain itu pil ini lebih kecil menyebabkan peningkatan tekanan darah dan nyeri kepala Cunningham,et al.2006, hlm 1712. 4. Efek samping Hampir 30-60 mengalami gangguan haid, perubahan berat badan, mual, payudara tegang, pusing, resiko kehamilan ektopik tinggi4 dari 100 kehamilan, jerawat Saifuddin,et al. 2004, hlm.MK 49.

3. Kontrasepsi Suntikan Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi untuk wanita yang diberikan dalan

bentuk suntikan yang mengandung hormon. Terdapat dua jenis suntikan kontrsepsi oral yaitu suntikan kombinasi dan suntikan progestin.

a. Suntikan Kombinasi Suntikan kombinasi adalah kontasepsi kombinasi esterogen dan progesteron

yang di berikan secara I.M. 1. Jenis suntikan kombinasi Ada dua jenis kontrasepsi suntikan kombinasi : a Suntikan kombinasi yang berisi 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol spinoat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali atau yang biasa di sebut cyclofem. b Suntikan yang berisi 50 mg noretrindon enantat dan 5 mg estradiol vaerat yang di beri secara I.M. sebulan sekali. Universitas Sumatera Utara 2. Cara kerja Mekanisme kerja kontrasepsi ini adalah dengan cara : menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu, perubahan pada endrometrium sehingga implantasi terganggu, menghambat transfortasi gamet oleh tuba. 3. Effektifitas Sangat efektif 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan Saifuddin,et al. 2004, hlm.MK 33. 4. Keuntungan Mengurangi jumlah perdarahan, mengurangi nyeri saat haid, mencegah anemia, khasiat terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium, mencegah kehamilan ektofik, mengurangi penyakit payudara dan kista ovarium, mencegah kehamilan ektofik dan penyakit radang panggul. 5. Efek samping Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, spotting, atau perdarahan selama 10 hari, sakit akibat suntikan, mual, sakit kepala, nyeri payuda ringan, dan keluhan ini akan hilang sesudah suntikan ke dua dan ke tiga, penambahan berat badan Saifuddin,et al. 2004, hlm.MK 33. Universitas Sumatera Utara

b. Suntikan Progesteron

Suntikan progesteron adalah kontrasepsi yang berisi hormon progesteron yang di berikan secara I.M. 1 Jenis suntikan progestin Ada dua jenis kontrasepsi suntikan yang berisi progestin : a Depo medrosiprogesteron asetat DMPA, mengandung 150 mg DMPA, yang di berikan tiga bulan secara I.M. b Depo noretisteron enantat Depo Noristerat, yang mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan secara I.M. 2 Cara kerja Mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir tipis dan atropi, menghambat transportasi gamet oleh tuba. 3 Effektifitas Kedua kontasepsi ini mempunyai efektivitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan-tahun, jika penyuntikan dilakukan secara teratur. 4 Keuntungan Efektivitas tinggi, tidak mengganggu ASI, tidak ditemukan efek samping yang disebabkan esterogen seperti mual, menurunkan terjadinya penyakit payudara, mencegah radang panggul, mencegah kanker endometrium dan KET Saifuddin,et al. 2004, hlm.MK 40. Universitas Sumatera Utara 5 Effek samping Perdarahan yang tidak menentu, terjadinya amenore yang berkepanjangan, berat badan bertambah, sakit kepala, rasa sakit akibat suntikan, kembalinya kesuburan lama Hartanto, 2004, hlm.26.

4. Kontrasepsi Implant

Implant adalah jenis kontrasepsi dalam bentuk kapsul yang mengandung hormon progesteron yang dimasukkan di bawah kulit. a. Mekanisme kerja Membuat lendir serviks lebih kental, sehingga mengganggu penetrasi spermatozoa untuk masuk lebih dalam lagi. Mengganggu motilitas tuba, sehingga transport sperma maupun sel telur terganggu. Mengganggu kapasitas sperma sehingga kemampuan membuahi menurun. Mengganggu pemasakan endometrium sehingga mengganggu implantasi sel telur. Mengganggu keseimbangan hormon esterogen, progesteron, dan gonadotropin, sehinnga menghambat ovulasi Siswosudarmo,et al, 2001.hlm.25 – 26 .

b. Jenis – jenis implant

1 Norplan Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36 mg levonolgestrel dengan lama kerjanya 5 tahun 2 Implanon Terdiri dari satu batabg putih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm, dan siameter 2 mm, yang di isi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Universitas Sumatera Utara 3 Jedena dan indoplan Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonolgester dengan lama kerjanya 3 tahun

c. Efektifitas Kontasepsi implant ini sangat efektif 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan.

d. Keuntungan Efektifitas tinggi, tidak mengganggu ASI, mengurangi nyeri haid, mengurangi

jumlah darah haid, mengurangi resiko penyakit radang panggul, menurunkan angka kejadian endometriosis, menurunkan kejadian kanker payudara. e. Effek samping Gangguan siklus menstruasi, meningkatnya jumlah darah haid, nyeri kepala, perubahan berat badan, mual, nyeri payudara Saifuddin,et al, 2004.hlm.MK52 - MK54.

6. Alat Kontrasepsi Dalam RahimAKDR

a. Defenisi Alat kontrasepsi dalam rahim AKDR adalah suatu alat berukuran kecil, terbuat dari plastik yang dibalut dengan kawat halus tembaga dengan benang monofilament pada ujung bawahnya Darmani, 2003.hlm.3 b. Jenis – Jenis AKDR 1. AKDR yang Mengandung Tembaga AKDR yang mengandung tembaga umumnya dilisensi untuk digunakan 5 – 10 tahun dengan sedikit variasi dari satu negara ke negara lainGlasier, 2006.hlm.118. AKDR tembaga yang pertama dililit oleh 200 sampai 250 mm 2 kawat. Universitas Sumatera Utara Dua macam AKDR tembaga yang masih tersedia kecuali di Amerika Serikat adalah Tcu-200 dan Multiload-250. Nova-T sama dengan Tcu-200, mengandung 200 mm 2 tembaga meskipun demikian Nova-T mempunyai inti perak pada kawat tembaganya, lengan yang fleksibel, dan sebuah lengkung besar yang juga fleksibel pada ujung bawah guna menghindari cedera jaringan serviks. Multiload-375 mempunyai 375 mm 2 kawat tembaga yang meliliti batangnya. Lengan yang fleksibel dirancang untuk meminimalisasi ekspulsi. Generasi AKDR modern di Cina mencakup cincin baja tahan karat dengan kawat tembaga yang melepaskan indometasin sangat efektif dengan angka ekspulsi yang rendah serta jumlah kehilangan darah yang lebih sedikit. Tcu-380A adalah alat berbentuk T, dengan kerangka polietilen yang memiliki 380 mm 2 daerah permukaan tembaga yang terpasang. Kawat tembaga elektrolitik murni yang mengelilingi batang 36 mm ini memiliki berat 176 mg, dan bungkus-lengan pada lengan horisontalmemiliki berat 66,5 mg. Sebuah monofila ment polietilen diikat menembus bola 3 mm yang terdapat pada batang, menghasilkan dua benang putih untuk deteksi dan pengangkatan. Bola pada bagian bawah batang membantu mengurangi resiko perforasi serviks Speroff, 2005.hlm.208-9. 2. AKDR yang Melepas Hormon Sistim intrauterus penghasil levonorgestrel AKDR-LNg.Alat ini serupa dengan progestasert, tetapi mengandung levonogestrel. Alat ini mengandung 52 mg LNG yang Universitas Sumatera Utara dilepas dengan kecepatan 20 µghari. Keunggulan utamanya adalah keharusan mengganti yang hanya setiap 5 tahun, dibanding dengan progestasert yang setiap tahun. AKDR ini adalah potietilen yang berbentuk T yang batangnya terbungkus oleh campuran polidimetilsiloksan levonorgestrel. Campuran ini dilapisi oleh suatu membrane permaebel yang mengatur kecepatan pembebasan hormon Williams, 2006.hlm.1719. 3. AKDR Secara Kimiawi Inert AKDR ini terdiri dari bahan tidak terserap, terutama polietilen, dan dibubuhi oleh barium sulfat agar radioopak. World Health Ogranization WHO tidak menganjurkan pemasangan AKDR inert karena AKDR yang mengandung tembaga atau melepaskan hormon jauh lebih efektif Glasier, 2006.hlm.118. 4. AKDR Masa Depan Modifikasi AKDR tembaga sedang diteliti di seluruh dunia. Ombrelle-250 dan Ombrelle-380 yang dirancang lebih fleksibel untuk mengurangi ekspulsi dan efek samping telah dipasarkan di Perancis. AKDR tanpa kerangka, FlexiGard dikenal sebagai Cu-Fix, terdiri dari 6 bungkus-lengan tembaga 330 mm 2 tembaga, yang terangkai pada benang bedah nilon polipropilen dan disimpul pada satu ujung. Pada saat penyisipan, simpul tersebut didorong ke dalam miometrium menggunakan jarum yang dikaitkan, yang bekerja seperti tombak harpoon miniatur. Karena tidak memilki kerangka, alat ini diharapkan mempunyai angka keharusan pengangkatan karena perdarahan atau nyeri yang rendah, tetapi karena penyisipan lebih sulit dilakukan, terdapat angka ekspulsi yang lebih tinggi Speroff, 2005.hlm.208. Universitas Sumatera Utara c. Mekanisme Kerja AKDR Semua AKDR menimbulkan reaksi benda asing di endometrium, disertai peningkatan produksi prostaglandin dan infiltrasi leukosit. Reaksi ini ditingkatkan oleh tembaga, yang mempengaruhi enzim-enzim endometrium, metabolisme glikogen, dan penyerapan estrogen serta menghambat transportasi sperma. Pada pemakai AKDR yang mengandung tembaga, jumlah spermatozoa yang mencapai saluran genitalia atas berkurang. Perubahan cairan uterus dan tuba mengganggu viabilitas gamet, baik sperma maupun ovum yang diambil dari pemakai AKDR yang mengandung tembaga meperlihatkan degenerasi mencolok WHO,1997. Pengawasan hormon secara dini memperlihatkan bahwa tidak terjadi kehamilan pada pemakai AKDR modern yang mengandung tembaga. Dengan demikian, pencegahan implantasi bukan merupakan mekanisme kerja terpenting kecuali apabila AKDR yang mengandung tembaga digunakan untuk kontrasepsi pascakoitus. LNG-IUS menginduksi atrofi dan produksi mucus serviks antagonis, yang akan meningkatkan efektifitasnya Glasier, 2006, 119. Sesudah pengangkatan AKDR, lingkungan intrauterine yang mormal akan pulih dengan cepat. Dalam penelitian-penelitian berskala besar, tidak ada penundaan untuk mencapai kehamilan pada laju yang normal terlepas dari durasi penggunaan, yang menyangkal klaim bahwa penggunaan AKDR berkaitan dengan infeksi yang menyebabkan infertilitas Speroff, 2005.hlm.210. d. Keuntungan AKDR Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya sangat tinggi, 0,6-0,8 kehamilan100 perempuan dalam 1 tahun pertama 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan. AKDR Universitas Sumatera Utara dapat efektif segera sesudah pemasangan, dan sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat. Merupakan metode jangka panjang 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti. Tidak mempengaruhi hubungan seksual dan meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil. Tidak ada efek samping hormonal dengan AKDR CuT-380A, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Dapat dipasang segera sesudah melahirkan atau sesudah abortus apabila tidak terjadi infeksi. Dapat digunakan sampai menopause 1 tahun atau lebih sesudah haid terakhir. Tidak ada interaksi dengan obat-obatan dan membantu mencegah kehamilan ektopik Saifuddin,et al. 2004.hlm.MK-73. e. Kerugian AKDR 1. Efek samping yang umum terjadi Perubahan siklus haid umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang sesudah 3 hari, haid lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antarmenstruasi, dan saat haid lebih sakit. 2. Komplikasi lain Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari sesudah pemasangan. Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang memungkinkan penyebab anemia. Perforasi dinding uterus sangat jarang apabila pemasangannya benar. Tidak mencegah IMS termasuk HIVAIDS. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR, seringkali membuat takut perempuan selama pemasangan. Sedikit nyeri dan Universitas Sumatera Utara perdarahan terjadi segera sesudah pemasangan AKDR, biasanya menghilang dalam 1-2 hari. Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri, petugas kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui sering terjadi apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal. Perempuan harus memeriksa benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian peremouan tidak mau melakukan ini Saifuddin,et al. 2004.hlm.MK-74.

7. Metode Kontrasepsi Sterilisasi wanita

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Akseptor Kb Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

10 67 153

Analisa Tingkat Evektivitas Pengguna Alat Kontrasepsi Berdasarkan Tingkat Kegagalan Peserta KB Di Kecamatan Siantar Martoba Dan Sitalasari Pematangsiantar Tahun 2009-2010

0 44 55

Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB di kelurahan Suka Raja Kecamatan Siantar Marihat Tahun 2010

1 44 122

Karakteristik Akseptor KB Di Kelurahan Setia Negara Pematangsiantar Tahun 2009

4 62 169

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi Mantap di Desa Tebing Tanjung Selamat Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat 2009

1 66 69

Determinan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Tahun 2014

4 39 171

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 3 12

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 2 13

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian Konseling pada Akseptor KB terhadap Ketetapan Pemelihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegal

0 0 14

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TERHADAP PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KECAMATAN TOPOYO KABUPATEN MAMUJU TENGAH

0 0 135