BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Stoner 2004: 7 manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi
dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen diperlukan dan dibutuhkan untuk
semua tipe kegiatan yang diorganisir dan dalam semua bentuk kegiatan organisasi, dimana ada orang bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan disitulah
manajemen dibutuhkan. Menurut Stoner 2004: 10 Perencanaan atau planning adalah proses
menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai suatu sasaran. Merencanakan mengandung arti bahwa manajer memikirkan dengan matang
terlebih dahulu sasaran dan tindakan serta tindakan mereka berdasarkan pada beberapa metode, rencana atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Rencana
mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Disamping itu, rencana merupakan pedoman untuk 1 organisasi
memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan; 2 anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan
tujuan dan prosedur yang telah ditetapkan; dan 3 memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila
kemajuan tidak memuaskan.
1
Universitas Sumatera Utara
Menurut Syafrizal 2008: 21 Perencanaan bisnis adalah suatu cetak-biru tertulis blue print yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, peluang
pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta ketrampilan pengelolaannya. Perencanaan bisnis sebagai persiapan awal memiliki 2 fungsi
penting yaitu : sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari
luar. Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar.
Mengawalinya dengan modal kecil pun sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. Sedangkan wirausaha adalah orang yang mampu bereaksi terhadap perubahan
ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang mengubah permintaan jadi produksi. Bisnis Bubur Ayam merupakan suatu bisnis yang dapat dimulai dengan
modal yang tidak terlalu besar namun dapat memberikan keuntungan menjanjikan. Bubur ayam pertama kali dikenal melalui masyarakat tionghoa,
zaman dulu ada sepasang orang tua dan seorang anaknya yang sudah dewasa hidup di sebuah rumah. Kedua orangtua bekerja masih sibuk bekerja sampai usia
tua untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan tidak ingin membebani anaknya. Akibatnya anak muda ini tidak pernah belajar melakukan sesuatu untuk
mandiri. Ketika orang tuanya meninggal, anaknya makan semua makanan yang
disimpan di dalam rumah, namun tidak tahu bagaimana untuk menghasilkan lebih banyak, warisan perlahan-lahan dipakai namun tidak punya keterampilan bekerja
guna mendapatkan uang. Akhirnya ia menjual rumah untuk membeli makanan dan terpaksa pindah ke sebuah gubuk jerami. Ketika musim dingin tiba, ia kedinginan
Universitas Sumatera Utara
serta kelaparan dan sangat sengsara di gubuknya, di mana ia hidup hanya memakan bubur beras encer yang dibuat dari air dan beberapa butir beras yang
bisa diambilnya dari jerami di pondok. Suatu hari, pada hari 8 bulan lunar ke-12,
hembusan angin menerjang ke gubuknya, merubuhkan dan menguburkannya. Sejak saat itu, pada hari 8 bulan lunar ke-12, masyarakat Tiongkok membuat
bubur beras untuk mengingatkan mereka tentang pentingnya mengetahui cara bekerja dan menjadi mandiri. Dan berawal dari itulah masyarakat mengenal
bubur.
Tidak ada yang menyangkal jika bubur ayam merupakan salah satu makanan yang paling banyak disukai masyarakat Indonesia. Bubur ayam kerap
dijumpai dijual di tepi-tepi jalan di pagi hari saat orang mencari sarapan pagi yang praktis dan bergizi. Namun, kini juga mulai bermunculan yg menjual bubur ayam
saat sore hingga malam hari. Karena ternyata banyak juga orang yg memilih kuliner ini sebagai menu makan malamnya. Bagi orang dengan pencernaan yang
sensitif atau orang yang sedang sakit, bubur memang termasuk menu wajib. Namun, meskipun sama-sama bernama bubur, rasa bubur ayam lebih enak karena
lebih penuh bumbu dibandingkan bubur khusus orang sakit.
Hampir semua orang menyukai bubur ayam, teksturnya yang lembut dengan rasa gurih dan nikmat membuat makanan ini disukai mulai dari anak kecil
sampai orang tua. Bubur ayam merupakan menu sarapan yang menjadi pilihan beberapa orang. Selain enak, porsinya pun cukup untuk memberikan energy
hingga makan siang tiba. Bubur ayam merupakan makanan yang terbuat dari
Universitas Sumatera Utara
bahan utama beras yang dimasak hingga lunak. Makanan ini biasa disajikan dalam mangkuk bersama suwiran daging ayam, potongan cakue, dan kacang kedelai
goreng. Pelengkapnya berupa taburan bawang goreng, irisan daun sledri, kerupuk atau emping, kecap manis, kecap asin, dan sambal. Bubur ayam dapat dinikmati
bersama sate hati, ampela, dan usus.
Peluang usaha bubur ayam ini sangat baik. Proses pembuatannya pun
tidak rumit. Selain itu, berjamurnya usaha kuliner saat ini, telah membuka pola pikir saya untuk membuka usaha kuliner dan fokus saya pada kuliner bubur ayam.
Alasan saya tertarik untuk membuka usaha bubur ayam ini adalah selain kecintaan saya terhadap bubur ayam itu sendiri, saya juga melihat peluang usaha yang baik
untuk menjalankan usaha tersebut khususnya di daerah tempat tinggal saya yang sangat jarang dijumpai usaha bubur ayam. Dimana usaha bubur ayam tersebut
akan menjadi alternatif menu makan malam lainnya selain makanan yang sering dijumpai di malam hari seperti nasi goreng, mie goreng, mie aceh, maupun fast
food yang banyak dijumpai di daerah tempat tinggal saya. Dengan melihat peluang usaha dalam penjualan usaha bubur ayam ini, maka dengan ini penulis
ingin membuat suatu perencanaan bisnis dalam sebuah paper dengan judul
“PERENCANAAN BISNIS BUBUR AYAM SEBAGAI AWAL MENJADI ENTERPRENEUR MUDA.”
B. Perumusan Masalah.