commit to user 44
Terlepas dari lebih rendahnya penerimaan BPHTB setelah menjadi pajak daerah, penerimaan BPHTB yang dimulai sejak Januari 2011 hingga
Maret 2011 selalu mengalami kenaikan. Hal ini dapat menjadi salah satu catatan positif bagi DPPKA Kota Surakarta karena merupakan awal
keberhasilan dalam pemungutan BPHTB sebagai pajak daerah.
3. Kontribusi penerimaan BPHTB terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kota Surakarta
Keberhasilan suatu daerah dapat diukur dengan melihat kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD yang akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran daerah. PAD terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah pendapatan pajak daerah yang di dalamnya terdapat 11 sebelas
jenis pajak di antaranya yaitu Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Berikut ini adalah beberapa penerimaan masing-masing jenis pajak di Kota Surakarta selama 3 tiga bulan terakhir tahun anggaran 2010
dalam bentuk tabel II. 2 sebagai berikut:
commit to user 45
Dari tabel II.2 dapat dilihat penerimaan yang dihasilkan oleh beberapa jenis pajak daerah sejak Oktober 2010 sampai dengan Maret
2011 dan BPHTB menduduki peringkat pertama dengan total penerimaan Rp 19.119.032.289.
Besarnya kontribusi yang diberikan oleh BPHTB terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD dapat diketahui dengan membandingkan
antara realisasi penerimaan BPHTB dengan realisasi penerimaan PAD. Realisasi merupakan jumlah yang diterima dari hasil pemungutan pajak
pada periode tertentu dengan potensi yang ada pada BPHTB. Kontribusi BPHTB terhadap PAD Kota Surakarta dapat dihitung dengan formula
berikut: Realisasi penerimaan BPHTB
Kontribusi = x 100
Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tabel II. 2
Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota Surakarta 6 enam bulan terakhir
PAJAK 2010
2011 Oktober
November Desember
Januari Februari
Maret Hotel
1.013.991.817 1.327.533.669
1.149.575.552 1.428.706.022 1.061.229.683 995.047.462
Restoran 982.869.711
903.087.692 1.043.441.025 1.129.843.169
970.430.087 822.628.160
Hiburan 581.869.824
485.371.669 538.461.923
507.148.385 454.739.878
372.369.058 Reklame
417.471.425 463.400.682
467.416.415 285.026.389
423.808.457 595.662.520
PPJ 2.183.517.871
4.665.391.182 2.845.343.291
4.867.393.443 2.458.096.716
Parkir 85.273.850
108.480.300 118.054.400
94.464.851 58.299.200 133.040.500
BPHTB 3.537.408.287
1.675.581.842 8.322.329.039
323.775.325 2.382.190.800
2.877.746.896
Sumber: DPPKA Kota Surakarta
commit to user 46
Berdasarkan formula di atas, maka dapat dihitung kontribusi penerimaan BPHTB Kota Surakarta terhadap PAD Kota Surakarta untuk
bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Maret 2011. Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan Oktober 2010
3.537.408.287,00 =
x 100 8.603.147.631,00
= 41,11 Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan November 2010
1.675.581.842,00 =
x 100 12.942.566.732,00
= 12,94 Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan Desember 2010
8.322.329.039,00 =
x 100 12.682.303.656,25
= 65,62 Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan Januari 2011
323.775.425,00 =
x 100 3.860.625.423,00
= 8,38 Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan Februari 2011
2.382.190.800,00 =
x 100 10.355.777.184,00
= 23,00
commit to user 47
Kontribusi BPHTB terhadap PAD bulan Maret 2011 2.877.746.896,00
= x 100
8.587.076.879,03 = 33,51
Tabel II. 3 Rekapitulasi Kontribusi BPHTB
Terhadap Pendapatan Asli Daerah PAD Kota Surakarta Bulan
Penerimaan BPHTB Penerimaan PAD
Oktober 2010 Rp 3.537.408.287,00 Rp 8.603.147.631,00
41,11 November 2010
Rp 1.675.581.842,00 Rp 12.942.566.732,00 12,94
Desember 2010 Rp 8.322.329.039,00 Rp 12.682.303.656,25
65,62 Januari 2011
Rp 323.775.325,00 Rp 3.860.625.423,00 8,38
Februari 2011 Rp 2.382.190.800,00 Rp 10.355.777.184,00
23,00 Maret 2011
Rp 2.877.746.896,00 Rp 8.587.076.879,03 33,51
Sumber: DPPKA Kota Surakarta Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa kontribusi BPHTB
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta pada bulan Oktober 2010 mencapai 41,11 dari total penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Tetapi
pada bulan November 2010 kontribusi BPHTB mengalami penurunan sebesar 28,17 yaitu dari 41,11 menjadi 12,94. Kemudian meningkat
sebesar 52,68 di bulan Desember 2010. Januari 2011 merupakan awal mula BPHTB dipungut sebagai pajak daerah, dan di bulan inilah
kontribusi awal BPHTB terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta yaitu sebesar 8,38 yang kemudian selama dua bulan berikutnya masih
commit to user 48
mengalami peningkatan, yaitu 23,00 di bulan Februari dan 33,51 di bulan Maret 2011.
Data di atas menunjukkan bahwa prosentase kontribusi yang diberikan BPHTB terhadap Pendapatan Asli Daerah cukup baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari adany peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan penurunan yang terjadi di bulan November 2010 dan Januari
2011. BPHTB mempunyai potensi penerimaan yang cukup tinggi di Kota Surakarta dan BPHTB merupakan salah satu penyumbang bagi pendapatan
daerah yang tergolong potensial, sehingga diperlukan langkah-langkah strategis dari Pemerintah Kota Surakarta untuk mengoptimalkan
penerimaan BPHTB.
4. Hambatan yang dihadapi oleh pihak DPPKA Kota Surakarta dalam