Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI A.

commit to user

B. Kerangka Berpikir

Pembangunan pedesaan merupakan upaya yang ditujukan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat pedesaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, pembangunan pedesaan mendorong masyarakat beralih dari berkerja di sektor pertanian menjadi bekerja di sektor non pertanian non farm. Mereka beranggapan bahwa bekerja di sektor non farm memiliki prospek yang lebih menjanjikan. Turinda 2003, tenaga kerja manusia terdiri dari tenaga kerja pria dan tenaga kerja wanita. Wanita merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya dibandingkan pria. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan wanita dalam sektor pertanian. Partisipasi wanita dalam hal ini adalah membantu mencari nafkah untuk memperoleh pendapatan tambahan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Soetanto 1991, meningkatkan peranan wanita sebagai mitra sejajar dan integrasinya dalam pembangunan bukan hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek pembangunan. Dengan demikian wawasan peranan wanita dalam pembangunan meliputi kesejahteraan keluarga, kesejahteraan masyarakat dan bangsa yang dilakukan secara bersama-sama dan seimbang. Sudah lama menjadi rahasia umum bahwa wanita Indonesia merupakan pengelola keuangan yang paling pandai dalam mengatur keuangan rumah tangga. Hal ini dihubungkan dengan keadaan sosial-ekonomi yang labil, dengan gaji suami yang hampir tak cukup di akhir bulan, malah seringkali hanya sampai pertengahan bulan. Sebenarnya mereka yang paling banyak terkena pengaruh. Mereka pulalah yang memeras otak bagaimana agar dapurnya dapat terus berasap. Inilah salah satu aspek yang menarik untuk titeliti Jufita Rahardjo dalam Koentjaraningrat dan Emerson, 1985. Suyanto dalam Kusnandar 1995 menyatakan, ada dua faktor yang mendorong ibu bekerja di luar rumah. Faktor pertama, ialah karena semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan kesedaran kaum ibu akan hak dan kewajibannya. Dulu orang tua melakukan diskriminasi dalam membiayai sekolah bagi anak-anaknya. Anak laki-laki selalu mendapat prioritas dalam hal commit to user pembiayaan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Faltor kedua yang menyebabkan semakin banyaknya wanita bekerja di luar rumah ialah untuk alasan membantu seuami dalam menegakkan ekonomi keluarga. Kaum ibu yang termasuk dalam kelompok ini justru bekerja di luar rumah karena tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan di rumah tangganya sendiri. Pemerataan pembangunan memiliki arti seluruh masyarakat baik pria dan wanita ikut serta secara dalam menjalankan pembangunan. Pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan pembangunan. Lewat kemampuannya, wanita bisa dikatakan sebagai salah satu bagian yang menyukseskan pembangunan. Partisipasi wanita dalam kegiatan pembangunan salah satunya lewat kegiatan non farm, itu merupakan wujud keikutsertaan wanita tani untuk membantu perekonomian keluarga lewat pendapatan tambahan yang ia dapatkan dari kegiatan non farm. Curahan waktu wanita tani didefinisikan sebagai waktu yang dimanfaatkan oleh wanita tani untuk beraktivitas. Pendapatan keluarga dinilai dari seluruh penghasilan yang didapat dari semua anggota keluarga yang memiliki kegiatan ekonomi on farm, off farm dan non farm. Gambar 2.1 Hubungan antara curahan waktu wanita tani dengan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga Kontribusi wanita tani terhadap pendapatan keluarga Y: • Pada kegiatan on farm • Pada kegiatan off farm • Pada kegiatan non farm • Pada pendapatan total keluarga Curahan waktu wanita tani X: • Curahan waktu pada kegiatan ekonomi • Curahan waktu pada kegiatan non ekonomi commit to user

C. Hipotesis

Dokumen yang terkait

ALOKASI WAKTU DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PEMETIK TEH TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi kasus Desa Kertowono Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang)

1 10 2

ALOKASI WAKTU DAN KONTRIBUSI WANITA PEMETIK TEH TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA (Studi Di PT. Candi Loka KebunTeh Jamus, Desa Girikerto,Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi)

1 11 3

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

17 50 159

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 17

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 16

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Padi Sawah (Oryza sativa L.) (Kasus : Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 66

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA WANITA TANI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN JUMO KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 9