Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa No
Aspek Daftar Pertanyaan
1. Kegiatan pembelajaran
menggunakan PBI terhadap mata pelajaran Biologi
Apakah sebelumnya kamu pernah diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran PBI? Apakah dengan menggunakan PBI dapat
meningkatkan rasa ingin tahu kamu tentang ilmu pengetahuan?
Apakah kamu sulit untuk memahami pembelajaran ini dengan menggunakan
model pembelajaran PBI?
2. Manfaat kegiatan
pembelajaran menggunakan PBI terhadap mata pelajaran
Biologi Apakah PBI mendorong kamu untuk
bekerja sama dengan anggota kelompok? Apakah kamu mendapat pengetahuan
baru setelah melakukan pembelajaran ini?
Apakah dengan PBI dapat membuat kamu bertanggung jawab sebagai
anggota kelompok?
3. Kemampuan berpikir kritis
siswa terhadap pembelajaran problem based instruction
PBI Apakah pembelajaran berbasis masalah
tentang merancang alat penjernihan air sederhana memotivasi kamu untuk
berpikir kritis? Apakah kamu sulit mencari solusi
terhadap permasalahan penemaran air?
4. Peranan pembelajaran PBI
pada sub konsep pencemaran air
Apakah kegiatan merancang alat penjernihan air dengan menggunakan
PBI cocok untuk diterapkan? Apakah kegiatan tersebut bermanfaat?
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan: 1.
Memberikan Lembar Kerja Siswa LKS sebagai panduan pada saat prercobaan sedang berlangsung
2. Memberikan soal tes kemampuan berpikir kritis siswa yang yang
mengacu pada delapan sub indikator menurut Paul dan Elder yaitu
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Mempertanyakan Masalah, Tujuan, Informasi, Konsep, Asumsi, Sudut Pandang, Menarik Kesimpulan dan Implikasi.
3. Memberikan angket kepada setiap siswa untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction PBI dan mengetahui respon
siswa terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
G. Tahap Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui kelebihan, kelemahan dan kelayakan dari instrumen yang telah dibuat. Soal yang dibuat
diujicobakan kepada siswa yang telah mempelajari materi pada soal tersebut. Hasil ujicoba dianalisis untuk mengetahui kualitas instrument yang telah dibuat. Analisis
instrumen yang dilakukan meliputi analisis validitas, reabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas pengecoh. Analisis dilakukan dengan menggunakan
softwere Anates ver 4.1.0.
Hasil analisis instrumen adalah sebagai berikut: 1.
Validitas Butir Soal Pengujian validitas butir soal dilakukan tingkat kevalidan soal tersebut. Tes
yang valid yaitu merupakan tes yang mampu mengukur apa yang telah dipelajari secara akurat. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan
kriteria yang ditentukan Arikunto, 2009. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar yang dikemukakan
oleh Pearson dengan formula sebagai berikut:
} {
} {
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Rxy Sumber : Arikunto, 2009
Keterangan : r
xy
= Koefesien relasi antar variabel x dan y yang dikorelasikan validitas item
X = Skor tiap siswa pada item tersebut
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Y = Skor total tiap siswa
N = Jumlah total seluruh siswa
X = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes tersebut
Setelah didapatkan koefesien korelasi r, kemudian dilakukan penafsiran skor tersebut dengan cara sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tafsiran Skor Tingkat Validitas Harga Koefesien Korelasi
Kriteria Tingkat Validitas
0,80 – 01,00
Sangat Tinggi 0,60
– 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59
Cukup 0,20
– 0,39 Rendah
0,00 – 0,19
Sangat Rendah Sumber : Arikunto, 2009
Adapun hasil uji coba instrument tes essay kemampuan berpikir kritis diperoleh bahwa validitas untuk butir soal 2, 3 dan 4 tergolong tinggi. Dengan
nilai validitas masing-masing untuk butir soal 2, 3 dan 4 yaitu; 0,622, 0,648 dan 0,636. Sedangkan untuk butir soal 1, 8 dan 9 memiliki nilai validitas berturut-turut
yaitu; 0,542, 0,552 dan 0,544 tergolong cukup, dan untuk butir soal 6 dan 7 memiliki nilai validitas berturut-turut yaitu; 0,324 dan 0,544 tergolong rendah.
2. Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas tes bermanfaat untuk mengetahui keajegan soal. Dalam hal ini ajeg atau tidak selalu harus tetap sama tetapi mengikuti perubahan
yang ajeg. Reabilitas ini berhubungan dengan masalah ketetapan atau keajegan suatu hasil tes. Reabilitas ini diperlukan karena terbentuknya validitas, tes yang
valid biasanya reliabel. Untuk menilai soal bentuk uraian perlu adanya gradualisasi penilaian. Oleh karena itu untuk mencari reliabilitas soal secara
keseluruhan perlu dilakukan analisis butir soal.
Sumber : Arikunto, 2009
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: r11
: Reabilitas tes secara keseluruhan p
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: Proporsi item yang menjawab dengan salah
pq : Jumlah perkalian p dan q
n : Banyaknya item
S
2
: Standar deviasi tes
Tabel 3.6 Tafsiran Tingkat Reabilitas Indeks Reabilitas
Kriteria Tingkat Reabilitas 0,80- 1,00
Sangat Tinggi
0,60- 0,79 Tinggi
0,40-0,59 Cukup
0,20- 0,39 Rendah
0,00- 0,19 Sangat Rendah
Sumber : Arikunto, 2009 Berdasarkan hasil analisis uji coba instrument yang telah dilakukan,
diperoleh nilai reliabilitas tes kemampuan berpikir kritis sebesar 0,60.
3. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda suatu soal diperlukan agar mengetahui bahwa soal tersebut dapat membedakan atau tidak, antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang rendah. Daya pembeda dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Perhitungan daya pembeda dapat dilakukan dengan
rumusan sebagai berikut: B
A
B
B
D = - J
A
J
B
Sumber : Arikunto, 2009. Keterangan:
D : Daya pembeda B
A
: Banyak jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar J
A
: Banyak jumlah peserta kelompok atas B
B
: Banyak jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
B
: Banyak jumpah peserta kelompok bawah P
A
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Tabel Tafsiran Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik Sekali
Sumber : Arikunto, 2009 Analisa hasil daya pembeda dari instrument kemampuan berpikir kritis
siswa dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria Daya Pembeda Tes kemampuan
Berpikir Kritis No Soal
Jelek 0,0
– 0,20 4
2, 3, 5 dan 6 Cukup
0,21 – 0,40
1 4
Baik 0,41
– 0,70 3
1, 7 dan 8 Sangat Baik
0,71 – 1,00
-
Hasil analisa daya pembeda pada instrument kemampuan berpikir kritis siswa menunjukan bahwa 4 soal berkategori jelek, 1 soal berkategori cukup dan 3
soal berkategori baik. Berdasarkan data tesebut, instrument kemampuan berpikir kritis siswa yang digunakan berjumlah 8 soal.
4. Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen
Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian sebaiknya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda dengan tujuan mengukur kemampuan siswa.
Instrumet diklasifikasikan menjadi kategori mudah, sedang dan sukar. Klasifikasi dilakukan dengan merujuk pada tabel 3.9.
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9 Tafsiran Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran
Kriteria Kesukaran
0,0-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Sumber: Arikunto, 2009 Tingkat kesukaran instrument berupa tes dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: B
P = Js
Sumber: Arikunto,2009 Keterangan:
P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa peserta test Hasil analisis tingkat kesukaran instrument kemampuan berpikir kritis
dirangkum pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria Tingkat Kesukaran
Tes kemampuan Berpikir Kritis
No Soal
Sukar 0,0-0,30
- Sedang
0,31-0,70 3
1,4 dan 5 Mudah
0,71-1,00 5
2, 3, 6, 7 dan 8
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada instrumen kemampuan berpikir kritis tidak terdapat soal yang berkategori sukar, 3 soal berkategori sedang dan 5
soal berkategori mudah. Soal yang digunakan untuk penelitian berjumlah 8 soal uraian.
Christien Pitta Uli S, 2014 KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP MELALUI PROBLEM BASED INSTRUCTION PBI PADA
SUB-KONSEP PENCEMARAN AIR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H. Analisis dan Pengolahan Data