Maturasi neutrofil Mobilisasi neutrofil dari sumsum tulang ke sirkulasi

Gambar 2.3 Neutrofil di jaringan Dikutip dari Borregaard, 2010

2.2.2 Maturasi neutrofil

Neutrofil memerlukan waktu sekitar 8-14 hari untuk menjalani rangkaian pembelahan sel sebanyak 4-6 kali dan melengkapi proses maturasi Gambar 2.1 Brown dkk, 2006; Borregaard, 2010. Setelah proses pembelahan sel berakhir dilanjutkan dengan proses maturasi neutrofil selama 3-4 hari. Neutrofil yang telah matur sementara disimpan di storage pool sebelum dilepaskan ke peredaran darah. Neutrofil memerlukan waktu sekitar 12-14 jam untuk berada di peredaran darah circulating pool sebelum melakukan kontak dengan dinding pembuluh darah marginating pool. Apabila tidak terjadi infeksi bakteri, neutrofil kemudian memasuki organ retikuloendotelial seperti hati, atau kembali menuju sumsum tulang untuk mengalami apoptosis. Neutrofil tua kemudian akan mengkerut menjadi badan apoptosis apoptotic bodies dan mengalami fagositosis oleh makrofag lokal. Hal tersebut dapat mencegah kerusakan jaringan akibat faktor lisis yang dilepaskan oleh neutrofil tua tersebut Brown dkk, 2006.

2.2.3 Mobilisasi neutrofil dari sumsum tulang ke sirkulasi

Sinyal spesifik seperti IL-1, IL-3, TNF- α, Colony Stimulating Factor , dan komplemen seperti C3a dan C5a berperan dalam mobilisasi neutrofil dari sumsum tulang ke sirkulasi. Dalam keadaan normal, 90 dari neutrofil matur tetap berada di sumsum tulang, 2-3 di sirkulasi, dan sisanya berada di jaringan Borregaard, 2010. Retensi dan mobilisasi neutrofil terjadi berkat keseimbangan antara reseptor sitokin CXCR4 yang berperan dalam retensi neutrofil di sumsum tulang dan CXCR2 yang berperan dalam mobilisasi neutrofil ke sirkulasi. Sitokin G-CSF merangsang mobilisasi neutrofil menuju sirkulasi secara tidak langsung dengan cara menurunkan ekspresi SDF-1 oleh sumsum tulang dan meningkatkan ekspresi Gro Gambar 2.2. Hal tersebut kemudian menyebabkan ketidakseimbangan antara CXCR4 dan CXCR2. Dominasi sinyal CXCR2 menyebabkan terjadinya pelepasan neutrofil menuju ke sirkulasi. Keadaan seperti inflamasi dan infeksi akan meningkatkan laju produksi dan pelepasan neutrofil ke sirkulasi Borregaard, 2010.

2.2.4 Produksi sitokin oleh neutrofil