Latar Belakang PENERAPAN PENDEKATAN DIFFERENTIATED INSTRUCTION DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA.

1 Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK. Peran penting matematika diakui Cockcroft dalam Shadiq: 2007 yang menyatakan bahwa: “It would be very difficult – perhaps impossible – to live a normal life in very many parts of the world in the twentieth century without making use of mathematics of some kind .” Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa hidup pada Abad ke 20 akan menjadi sulit jika tanpa matematika. Itulah sebabnya mata pelajaran matematika diajarkan dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Sebagai disiplin ilmu yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan, tentu saja pembelajaran matematika mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2006 tentang Standar Isi Permendiknas, 2006: 346 disebutkan bahwa pembelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5 Memiliki sikap menghargai Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kegunaan matematika dalam mempelajari masalah, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Apabila kita mencermati tujuan mata pelajaran matematika tersebut, terlihat bahwa kurikulum yang disusun sudah memperhatikan aspek pengembangan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa. Secara teori kemampuan penalaran memiliki hubungan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis sesuai dengan pendapat Goos, et al 2007 yang menyatakan bahwa “Factors contributing to successful problem-solving that were identified by research in the 1980s and 1990s. The mathematical knowledge base includes intuitive knowledge, facts and definitions, routine procedures and algorithms, and knowledge about the rules of mathematical reasoning ”. Dengan kata lain penalaran matematis memberikan kontribusi yang besar terhadap ketercapaian pemecahan masalah. Beberapa penelitian tentang upaya meningkatkan kemampuan penalaran matematis melalui berbagai macam model dilakukan Priatna 2003 dan Herawati 2007. Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa kemampuan penalaran matematis siswa masih kurang. Dari hasil penelitian Priatna 2003 diperoleh temuan bahwa kualitas kemampuan penalaran analogi dan generalisasi masih rendah, begitu juga hasil penelitian Herawati 2007 yang menerapkan Pendekatan Matematika Realistik PMR pada proses pembelajaran matematika dan menemukan bahwa kemampuan generalisasi matematika siswa peningkatannya tidak signifikan. Kemampuan pemecahan masalah juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian Atun 2006, Noer 2007, dan Dwijanto 2007 bahwa secara klasikal kemampuan pemecahan masalah matematis belum mencapai taraf minimal yang dianggap memuaskan atau kriteria ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan. Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan hasil penelitian tersebut terlihat bahwa masih dibutuhkan upaya peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa. Peningkatan mutu pembelajaran matematika yang telah dilakukan selama ini tampaknya masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Upaya tersebut tidak berjalan dengan baik karena sebagian besar guru masih menggunakan pola-pola tradisional dengan istilah “one size fit all” di dalam pembelajaran di kelas. Dengan kata lain guru mengajar hanya menggunakan satu metode untuk semua siswa. Setiap siswa pada dasarnya memiliki perbedaan dalam hal kemampuan, minat, gaya belajar, dan latar belakang kebudayaan. Bagi siswa yang memiliki kemampuan yang baik, matematika merupakan mata pelajaran yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Sebagian besar siswa lainnya berpendapat bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang amat berat dan sulit. Mereka berjuang keras untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, namun karena mereka tidak berhasil akhirnya menimbulkan keputusasaan dan kejenuhan terhadap matematika. Kesulitan belajar yang dialami siswa dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya tantangan belajar yang diberikan guru tidak sebanding dengan kemampuan siswa, rendahnya minat belajar siswa, maupun metode pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan gaya belajar siswa. Pembelajaran seharusnya mengakomodasi kepentingan semua siswa, sehingga setiap siswa mampu memberikan performa terbaik mereka dalam belajar. Ada pergeseran paradigma dari bagaimana guru mengajar, menjadi bagaimana cara guru untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa belajar dengan cara terbaik yang mereka miliki the right student get the right learning task. Guru harus meninggalkan pola mengajar dengan satu metode untuk semua siswa. Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru dan sekolah dihadapkan dengan tantangan untuk mencapai kebutuhan semua siswa, tanpa terlepas dari tingkat akademis, sosial, tingkat perkembangan, dan kemajuan siswa. Setiap kelas di sekolah akan berisi campuran heterogen siswa dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan pendidikan yang berbeda. Untuk alasan ini, guru harus mampu membedakan instruksi pembelajaran di kelas, dengan kata lain guru harus mampu menjadi master Differentiated Instruction untuk memenuhi kebutuhan semua siswa, untuk memulihkan atau mempercepat instruksi, dan untuk menyediakan kesempatan belajar dan tumbuh bagi semua siswa. Differentiated Instruction DI bukanlah strategi, program, atau sesuatu. Ini adalah cara berpikir, sebuah filosofi bagaimana menanggapi perbedaan siswa. Differentiated Instruction secara khusus merespon kemajuan belajar siswa secara berkelanjutan; apa yang telah mereka ketahui dan apa yang ingin mereka pelajari Heacox, 2002. Jika diibaratkan dengan menu makanan, di dalam DI setiap individu akan mendapatkan menu pembelajaran yang sesuai dengan selera mereka. Pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menikmati menu pembelajaran yang mereka sukai, dan tetap tidak kekurangan nutrisi atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Dalam pengertian sederhana, setiap kali seorang guru menjangkau kelompok individu atau kelompok kecil dalam membedakan instruksi pembelajarannya untuk menciptakan pengalaman belajar yang terbaik, guru tersebut berarti telah melakukan DI. DI sunguh-sunguh akan menguntungkan siswa. Tomlinson 1999 menyatakan beberapa deskripsi tentang DI: Dalam pembelajaran yang menggunakan DI, guru menyediakan cara khusus untuk setiap individu untuk belajar sedalam dan secepat mungkin yang mereka mampu, tanpa anggapan bahwa cara belajar siswa adalah identik satu sama lainnya. Guru percaya bahwa siswa harus mencapai standar yang tinggi. Guru bekerja dengan rajin untuk meyakinkan bahwa perjuangan, kemajuan, kerja keras mereka untuk Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memastikan bahwa siswa berpikir berjuang, maju, dan bekerja lebih keras melebihi harapan mereka sebelumnya. Guru juga bekerja untuk memastikan bahwa setiap siswa secara konsisten mengalami kenyataan bahwa keberhasilan yang mereka peroleh berasal dari kerja keras; Dengan pengalaman pembelajaran DI semua siswa adalah pemenang. Menang artinya bahwa setiap siswa belajar dengan tantangan yang sesuai dengan level mereka, dan siswa akan mengalami kemajuan belajar yang kontinu. Akibatnya motivasi belajar menjadi tinggi, dan siswa menjadi lebih disiplin. Berdasarkan pada karakteristik siswa, Tomlinson 1999 mengemukakan bahwa Differentiated Instruction dapat dilakukan dengan tiga hal : 1 kesiapan belajar – jika tugas belajar yang diberikan sesuai dengan kemampuan siswa, 2 minat – jika tugas belajar yang diberikan dapat merangsang rasa ingin tahu, dan gairah belajar siswa, , 3 profil belajar – jika tugas belajar dapat mendorong siswa untuk bekerja dengan cara yang disukainya. Berdasarkan guru, DI dapat dilakukan dengan membedakan tiga aspek yaitu konten, proses, dan hasil. Pada dasarnya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP juga berangkat dari pemahaman bahwa setiap daerah memiliki perbedaan latar belakang, kebudayaan, serta kebutuhan yang perlu diintegrasikan kedalam kurikulum pembelajaran. KTSP memberikan kesempatan kepada setiap satuan pendidikan untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing. Prinsip tersebut sangat cocok dengan filosofi DI. Dalam penjelasan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, tujuan mempelajari mata pelajaran matematika diantaranya adalah melatih kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Kedua kemampuan tersebut termasuk kedalam kemampuan berpikir tingkat tinggi high order thinking. Salah satu ciri DI ditinjau dari proses pelaksanaannya adalah penggunaan aktifitas berpikir tingkat tinggi. Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan pada permasalahan tersebut, diperlukan perubahan pendekatan pembelajaran yang akan menuntun siswa untuk memiliki keleluasaan bernalar dan memecahkan masalah yang dihadapinya sehingga mampu mencapai aspek berpikir tingkat tinggi. Keleluasaan dalam bernalar dan memecahkan permasalahan menimbulkan kenikmatan berpikir tersendiri bagi siswa. Pada akhirnya keleluasaan tersebut dapat merangsang ketertarikan dan rasa penasaran serta tantangan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya menjadi sangat terbuka dan sangat mungkin diwujudkan. Dengan cara seperti itu, sudah barang tentu tujuan pembelajaran yang mengarah kepada meningkatnya kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa diharapkan akan dapat tercapai secara optimal. Melihat pentingnya untuk memenuhi perbedaan kebutuhan siswa dalam belajar serta upaya untuk peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah sesuai dengan tujuan mata pelajaran matematika dalam KTSP, maka penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa dengan pendekatan DI. Dalam penelitian ini, selain dari aspek pembelajaran, ditinjau pula aspek pengetahuan awal matematis PAM siswa. Tujuannya yakni untuk melihat apakah implementasi pendekatan pembelajaran yang digunakan dapat merata di semua kategori PAM siswa atau hanya kategori PAM tertentu saja. Jika merata di semua PAM, maka penelitian ini dapat digeneralisasi bahwa implementasi pembelajaran yang digunakan cocok diterapkan untuk semua level kemampuan. Dengan memperhatikan uraian di atas, maka keperluan untuk melakukan penelitian yang berfokus pada pengembangan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa, yaitu pembelajaran matematika dengan pendekatan DI dipandang sangat penting. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan penelitian yang terkait pembelajaran matematika dengan pendekatan DI dengan kemampuan penalaran dan pemahaman masalah Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu matematis dengan mengambil penelitian “Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA ”.

B. Rumusan Masalah