Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diperoleh digunakan sebagai bahan refleksi dan diskusi guru untuk menjadi bahan pertimbangan proses pembelajaran selanjutnya.
D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk itu pengolahan terhadap data yang telah dikumpulkan, dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif.
a. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan lembar observasi. Hasil wawancara dan observasi diolah secara deskrptif dan hasilnya dianalisis
melalui laporan penulisan essay yang menyimpulkan kriteria, karakteristik serta proses yang terjadi dalam pembelajaran.
b. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dalam bentuk hasil uji instrumen, data pretes, postes, dan gain siswa. Data hasil uji instrumen diolah dengan
software Anates Versi 4.1 untuk memperoleh validitas, reliabilitas, daya pembeda serta derajat kesulitan soal. Sedangkan data hasil pretes, postes, dan
gain diolah dengan software SPSS Versi 17.0 for Windows.
c. Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran
Matematis
Hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis digunakan untuk menelaah peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan
penalaran matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan DI dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya
dilakukan pengolahan data berdasarkan kategori pengetahuan awal matematis yaitu kategori atas, dan bawah pada siswa yang mendapat pembelajaran
dengan pendekatan Differentiated Instruction.
Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Data yang diperoleh dari hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis diolah melalui tahapan sebagai berikut:
1 Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan
pedoman penskoran yang digunakan. 2
Membuat tabel skor pretes dan postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3 Menentukan skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan
penalaran matematis dengan rumus gain ternormalisasi Hake, 1999 yaitu:
Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.13 Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Besarnya Gain g Klasifikasi
g ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g 0,70 Sedang
g 0,30 Rendah
Sumber : Hake, 1999 4
Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data skor pretes, postes dan gain kemampuan pemecahan masalah dan penalaran
matematis menggunakan uji statistik Kolmogorov- Smirnov untuk data ≤
30 dan Saphiro Wilk untuk data 30 Adapun rumusan hipotesisnya adalah:
Ho: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. p-
value α α =0,05, maka Ho ditolak Jika nilai Sig. p-
value ≥ α α =0,05, maka Ho diterima.
Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
5 Menguji homogenitas varians skor pretes, postes dan gain kemampuan
pemecahan masalah dan penalaran matematis menggunakan uji Levene. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah:
Ho: Kedua data bervariansi homogen Ha: Kedua data tidak bervariansi homogen
Dengan kriteria uji sebagai berikut: Jika nilai Sig. p-
value α α =0,05, maka Ho ditolak Jika nilai Sig. p-
value ≥ α α =0,05, maka Ho diterima. 6
Setelah data memenuhi syarat normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji kesamaan rataan skor pretes, uji perbedaan rataan skor
postes dan skor gain menggunakan uji-t yaitu Independent Sample T- Test. Sedangkan untuk data tidak berditribusi normal menggunakan uji
non parametrik yaitu uji Mann Whitney. 7
Melakukan uji perbedaan rataan skor gain kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis siswa yang mendapat pembelajaran
dengan pendekatan DI dan pembelajaran konvensional berdasarkan kategori pengetahuan awal matematis siswa atas dan bawah. Uji
statistik yang digunakan adalah Uji statistik yang digunakan adalah analysis of variance ANOVA dua jalur dilanjutkan uji Scheffe untuk
melihat letak perbedaanya untuk data berdistibusi normal dan homogen.
Sedangkan untuk
data tidak
berdistribusi normal
menggunakan uji non parametrik. 8
Melakukan uji korelasi product momen Pearson skor postes untuk melihat hubungan antara kemampuan penalaran dan pemecahan masalah
matematis siswa.
E. PROSEDUR PENELITIAN
Berikut ini adalah prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti: a.
Persiapan
Candra Ditasona, 2013 Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Telaah literatur
2 Observasi
3 Membuat rencana penelitian.
4 Menyusun instrumen penelitian.
b. Pelaksanaan:
1 Melakukan tes diagnostik untuk mengetahui perbedaan individual siswa
2 Menentukan kelas kontrol dan eksperimen dari sampel yang ada.
3 Mengadakan tes pengetahuan awal matematis siswa pada kelas
eksperimen. 4
Melakukan pretest pada kedua kelas 5
Melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran untuk masing-masing kelas.
6 Melakukan postest pada kedua kelas.
c. Pengumpulan Data.
77
Candra Ditasona, 2013
Penerapan Pendekatan Differentiated Instruction Dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Penalaran Matematis Siswa SMA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan terhadap hasil-hasil penelitian sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya
maka diperoleh kesimpulan, dan saran dari hasil-hasil penelitian tersebut.
A. Kesimpulan