Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman globalisasi seperti saat sekarang ini berdampak pada semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu manusia modern saat ini dituntut semakin kreatif dan inovatif dalam menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Demikian juga halnya dalam dunia pendidikan diperlukan adanya suatu inovasi yang baru untuk menyampaikan materi pembelajaran, dalam hal ini guru harus mampu menciptakan suatu media pembelajaran yang menarik bagi siswa yang sesuai dengan perkembangan zaman saat sekarang. Pendidikan IPS merupakan pelajaran yang menuntut siswa untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi di dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran PIPS di SD menurut Tim Penyusun Panduan KTSP SDMI 2006: 45, yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusian 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Berdasarkan tujuan pembelajaran PIPS tersebut maka pembelajaran IPS seyogyanya menyenangkan, sehingga pada diri siswa bisa tumbuh kesadaran akan nilai-nilai sosial kemanusiaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Disinilah dituntut peranan guru untuk dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dengan metode dan media yang kreatif, inovatif dan merangsang siswa untuk berpikir kritis. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 21 siswa kelas Vb SDN Sukawening, menunjukan bahwa mata pelajaran PIPS di SD merupakan 2 mata pelajaran yang kurang diminati oleh siswa karena materinya berupa hafalan dan pemahaman. Selain itu sebagian guru kurang begitu menganggap penting terhadap mata pelajaran IPS, hal ini terbukti ketika wawancara dilakukan didapat hasil bahwa guru sering tidak mengajarkan materi yang ada atau dilewat begitu saja. Cara guru dalam memberikan materi pelajaran kurang adanya inovasi dan teknik yang jitu untuk menarik minat belajar siswa. Pembelajaran yang diberikan oleh guru terpaku dengan tanya jawab dan sebatas mengisi soal saja, yang membuat siswa menjadi jenuh dan bosan. Dalam pembelajaran PIPS yang dilakukan hendaknya dapat memotivasi, menarik minat dan dengan suasana yang nyaman. Oleh karena itu guru dituntut terampil dan pandai dalam menetapkan metode dan pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Kondisi riil di lapangan dalam pembelajaran PIPS berlangsung kurang melibatkan aktivitas siswa, guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Akibatnya siswa kurang begitu memahami isi materi dari pelajaran tersebut dan tidak tumbuh antusiasme siswa terhadap materi yang diajarkan. Dalam masa perkembangan siswa SD memerlukan sebuah pembelajaran yang memperlihatkan bukti konkret yang membantu dalam menyerap materi pelajaran. Sumber pembelajaran siswa berasal dari penglihatan, pendengaran dan pengalaman, hal ini sesuai dengan klasifikasi kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Dale dalam Sadiman et al. 2006: 8 sebagai berikut: Gambar 1.1. Kerucut Pengalaman E. Dale 3 Berdasarkan kerucut pengalaman tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pembelajaran akan mudah dicerna oleh siswa melalui pengalaman langsung hingga mengerucut pada bagian yang terkecil yaitu pembelajaran secara verbal, untuk itu dalam suatu pembelajaran diperlukan adanya suatu media yang membantu siswa memberikan sebuah rangsangan dalam menerima pesan atau materi pelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan media video dan iringan musik instrumental sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran PIPS. Menurut Sadiman et al. 2006: 7 Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Dari pengertian media pembelajaran tersebut, maka media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mempermudah siswa memahami sebuah topik permasalahan yang sedang dibahas. Hal ini sesuai dengan manfaat media pembelajaran yang dijelaskan dalam Rumpun Pembelajaran Efektif 2011: 9, yaitu sebagai berikut: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, aditori dan kinestetiknya. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Dasar peneliti menggunakan media Video dan Iringan Musik Instrumental dalam pembelajaran, karena berdasarkan analisis dan observasi di lapangan terdapat permasalahan dimana siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga diperlukan adanya media pembelajaran yang tepat dan menarik. Sebagaimana pendapat Almatin 2010 , bahwa “Setiap anak memiliki gaya belajar yang khas dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, sehingga seorang pendidik harus bisa menyesuaikan dengan kondi si peserta didik”. 4 Media Video dan Iringan Musik Instrumental merupakan media gabungan antara penayangan video materi pelajaran yang diiringi dengan musik instrumental. Kemp dalam Musholeh 2012 mengatakan bahwa, “Video dapat menyajikan informasi, menggambarkan suatu proses dan tempat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan waktu serta dapat mempengaruhi sikap ”. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran menurut Arisandi 2011 adalah sebagai berikut : 1. Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek. 2. Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat 3. Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri. 4. Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya. 5. Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi. Jamalus Mutaqqin, 2007: 3, mengemukakan bahwa Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang menggunakan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai suatu kesatuan. Melalui treatment musik tersebut diharapkan siswa dapat lebih konsentrasi dan rileks pada saat pengerjaan soal, sebagaimana manfaat musik yang dijelaskan oleh Arisandi 2009 “Manfaat musik bagi manusia adalah dapat merangsang pikiran, memperbaiki konsentrasi dan ingatan, meningkatkan asfek kognitif, membangun kecerdasan emosional, dll”. Dari uraian di atas, maka diperlukan penelitian menggunakan media video dan iringan musik instrumental terhadap siswa SD. Oleh karena itu penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN Sukawening di Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang. Penggunaan media video dan iringan musik instrumental ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi, ninat dan hasil belajar siswa terhadap materi persebaran flora dan fauna di Indonesia. 5

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA

1 27 22

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

0 3 15

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

PENGARUH PERMAINAN JELAJAH CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Sindang III dan SDN Garawastu II di Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka).

0 0 35

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI MENGHARGAI KERAGAMAN BUDAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).

0 1 51

PENGARUH MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BENCANA ALAM DAN DAMPAKNYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cibodas I dan SDN Cibodas II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka).

0 0 36